Mencatatkan kemenangan dramatis lawan Southampton di pekan ke-33 Premier League, Liverpool untuk sementara unggul dua poin dari Manchester City dan memucaki klasemen sementara liga. Manchester City sendiri baru bermain 32 kali karena harus menjalani laga semi-final Piala FA melawan Brighton (6/4).
Gelar Premier League adalah satu dari dua piala yang masih bisa diraih the Reds di musim 2018/2019. Liga Champions jadi kompetisi lain yang masih berpeluang mereka menangkan. Kedua piala ini penting untuk Liverpool.
Begitu penting kedua piala tersebut, Klopp berjanji untuk tampil dengan kekuatan penuh di fase delapan besar Liga Champions melawan Porto (10/4). “Kami adalah kesebelasan yang ambisius. Kami akan mencoba memenangkan semuanya. Apalagi bermain di Anfield,” kata Klopp. “Ini tahun kedua kami di Liga Champions. Bukan tahun ke-12 atau berapalah, kami bukan Real Madrid. Kami akan memenangkan semuanya,” tegasnya.
Menurut Sports Bank, banyak pihak yang menyarankan Liverpool untuk menginjak rem di pertemuan pertama melawan Porto. Mengingat hanya empat hari kemudian mereka akan bertemu dengan Chelsea. Tapi Klopp tetap menjanjikan kekuatan penuh.
Sikap Klopp sebenarnya memiliki dasar kuat. Musim sebelumnya, anak-anak asuh Jurgen Klopp kandas di partai final Liga Champions lawan Real Madrid. Sementara gelar Premier League adalah piala yang tak pernah diangkat oleh the Reds meskipun mendominasi liga pada era Divisi Utama. Jelas mereka ingin memenangkan semuanya.
Beri Origi Kesempatan
Foto: Mirror
Tapi saran yang diberikan kepada Klopp bukan tanpa dasar. Partai melawan Chelsea yang kurang dari sepekan setelah pertemuan dengan Porto menjadi salah satunya. Selain itu, Porto juga sedang mengalami krisis pemain. Hanya memiliki 19 pemain bugar, tiga adalah penjaga gawang.
Klopp mungkin sudah mengistirahatkan James Milner dan Jordan Henderson saat bertemu Southampton. Keduanya hanya bermain selama setengah jam saat tandang ke St.Mary’s. Tapi Porto kehilangan begitu banyak pemain untuk pertandingan di Anfield! Mungkin sudah saatnya pemain-pemain lain seperti trio Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane, untuk istirahat.
Kesebelasan berjuluk Sang Naga memang tengah bersaing untuk gelar juara Liga Portugal. Menempel Benfica dengan raihan poin yang sama, 69. Mereka tidak terkalahkan di enam pertandingan terakhir. Termasuk mengalahkan AS Roma 3-1 di Estadio Do Dragao.
Namun saat bertemu dengan Liverpool di Anfield, Sergio Conceicao berpeluang tampil tanpa Alex Telles, Vincent Aboubakar, Fabiano, Marius Mouandilmadji, dan Kelvin. Nama terakhir bahwa telah memutus kontraknya dengan Porto.
Dari semua nama di atas, nama Telles adalah yang paling berpengaruh untuk Porto. Main selama 120 menit melawan AS Roma dan menyumbang satu gol di babak 16 besar. Tanpa Telles, pertahanan Porto melemah secara signifikan. Tak perlu trisula maut turun.
Klopp kabarnya ingin memberikan kontrak baru kepada penyerang Belgia, Divock Origi, partai melawan Porto di Anfield bisa menjadi uji kelayakannya medapat kontrak tersebut.
Minim Rotasi Jadi Celah Liverpool
Foto: ESPN
Kehilangan satu pemain penting tentu seperti tidak berpengaruh bagi Porto. Bek veteran Portugal, Pepe, bahkan mengaku ingin meraih gelar Liga Champions keempatnya musim ini. “Liverpool adalah tim yang kuat, kami menghormati mereka. Tapi tetap saja kami harus melakukan pekerjaan ini. Saya sudah memenangkan tiga piala Liga Champions, musim ini dengan bantuan Tuhan gelar keempat akan datang,” kata Pepe.
Porto pernah mengejutkan Eropa di Liga Champions 2003/04. Bukan tidak mungkin hal itu terjadi lagi. Memupuskan harapan kesebelasan Inggris untuk mengangkat piala lagi seperti Manchester United 15 tahun lalu. Namun, Jose Mourinho yang mengantar Porto ke puncak kejayaan tersebut mengatakan bahwa titik lemah Liverpool adalah ambisi.
Ambisi untuk mengejar semua piala membuat mereka tidak akan melakukan rotasi. Itu jadi celah bagi Porto untuk membuat kejutan. “Partai ini akan terbuka seperti musim lalu. Klopp memiliki pemain-pemain individu yang luar biasa. Namun mereka sedang memperjuangkan dua piala. Itu artinya mereka tidak akan memberi waktu istirahat untuk para pemain. Saya yakin Porto bisa membuat kejutan di dua pertandingan yang ada,” kata Mourinho.
Lihat Guardiola
Foto: Liverpool Echo
Sudah saatnya Klopp belajar dari manajer Manchester City, Pep Guardiola. Ketika ditanya soal peluang memenangkan semua piala musim ini, Guardiola menolak kemungkinan itu. Mengatakan jadi juara Premier, Champions League, Piala Liga, dan FA adalah sesuatu yang mustahil.
Pep berani mengubah komposisi pemainnya ketika melawan Cardiff (4/4). Mengganti tujuh pemain dari pertandingan sebelumnya kontra Fulham (30/3) karena tahu ada pertandingan melawan Brighton di semi-final Piala FA, dua hari setelah Cardiff.
Ketika Klopp datang ke Inggris, ia mengatakan bahwa dirinya bukan Jose Mourinho dengan julukan ‘Special One’. Bukan juga David Moyes yang disebut ‘Chosen One’. Menurut Klopp, dia hanyalah ‘The Normal One’. Jadi bersikaplah normal, Jurgen Klopp!