Kapten Manchester City, Vincent Kompany, menyatakan bahwa timnya adalah yang terbaik di dunia setelah menghancurkan Watford 6-0 di final Piala FA. Keberhasilan ini sekaligus membuat City meraih treble di tingkat domestik. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah kesebelasan Inggris (pria) memenangi treble domestik.
“Klub yang hebat, keistimewaan yang luar biasa,” kata Kompany dikutip dari BBC Sport.
“Ini dimulai dari manajer. Dia menetapkan standar di awal musim dan bilang kalau kami harus mempertahankan gelar [Premier League]. Ini adalah klub terbaik di dunia buatku. Untuk menetapkan standar tinggi yang begitu lama, tidak cuma satu tahun, tapi sudah berjalan dua tahun.”
Untuk treble, Liverpool sebelumnya pernah melakukannya pada musim 1983/1984. Kala itu, mereka menjuarai Liga Inggris, Liga Champions, dan Piala Liga Inggris. Lalu pada 2000/2001, Liverpool menjuarai UEFA Cup, Piala FA, dan Piala Liga Inggris. Manchester United pun pernah melakukan treble yang umum dengan menjuarai Liga Champions, Liga Inggris, dan Piala FA.
Dalam wawancara sebelum pertandingan final Piala FA, Pep Guardiola sempat ditanya bagaimana perasaanya berpeluang menjadi manajer pertama yang meraih treble di level domestik. Namun, Pep mengoreksi pernyataan wartawan tersebut, “[Untuk] Pria. Pertama kali di [sepakbola] pria. [Sepakbola] Perempuan pernah memenanginya.”
Pep tampaknya menyiapkan dengan serius skuat yang diturunkan di final Piala FA ini. Mereka memang baru memenangi Premier League dengan susah payah karena Liverpool yang terus menekan. Untuk itu, Pep meminta para pemainnya untuk fokus.
“Kami memenangi Premier League yang paling luar biasa dan kami senang. Kami merayakannya untuk sementara waktu, lalu kami kembali ke bisnis. Kami fokus ke Watford. Aku tahu betapa sulitnya untuk melawan mereka di sini. Kualitas mereka terlihat jelas,” kata Pep.
Merujuk pada pencapaian tim perempuan Arsenal yang pernah meraih treble domestik dan menjuarai Liga Champions pada 2006/2007, Pep yakin kalau timnya bisa lebih baik.
“Anda harus selalu bisa memperbaiki diri. Tidak masuk akal untuk berdiam dini. Ini adalah final luar biasa buat kami dan kami telah menyelesaikan tahun yang luar biasa. Untuk semua orang di klub, selamat. Terutama buat para pemain karena mereka-lah alasan mengapa kami memenangi gelar ini,” jelas Pep.
Mimpi yang Jadi Nyata
Penyeran City, Raheem Sterling, yang mencetak dua gol di final Piala FA, menyatakan kalau ini adalah mimpi yang jadi nyata bisa mengangkat trofi di kampung halamannya.
“Aku tumbuh di sini dan melihat stadion ini dibangun. Ini adalah mimpi yang jadi nyata untuk bisa memenangi trofi di sini. Ini menunjukkan apa yang manajer tengah bangun. Dia bilang kami membutuhkan mentalitas yang tepat dan kami melakukannya dengan sangat baik. Ini adalah musim yang panjang dengan Piala Dunia, tapi semua orang kini berada dalam penampilan terbaik mereka dan menembusnya,” ungkap Sterling.
Sementara itu, gelandang City, Kevin de Bruyne, menyatakan kalau ini terasa bagaikan kehormatan bisa masuk di babak kdeua dan mencetak gol setelah ia mengalami cedera pada April lalu.
“Inilah cara yang hebat untuk mengakhiri musim. Ini bagaikan kehormatan. Setelah cedera masa lawan Tottenham, secara mental aku sudah selesai. Lima cedera dalam semusim. Itu banyak tapi kemudian setelah beberapa hari, aku ingin bersama tim untuk kembali menantang gelar.”
“Dalam beberapa hal saya merasa terberkati bahwa saya bisa mengakhiri cara ini untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa saya masih sama. Semoga musim depan akan lebih baik,” kata De Bruyne.