Motherwell kembali mengakhiri musim 2018/2019 dengan mengecewakan. Semenjak Rangers kembali mewarnai Scottish Premiership pada 2016/2017, klub berjuluk the Dossers itu tidak pernah lagi menjadi pesaing Celtic. Padahal ketika Rangers dipaksa merangkak dari divisi empat (2012-2016), mereka adalah saingan utama the Bhoys. Setidaknya di dua musim pertama.
Memperkenalkan talenta Darren Randolph (mantan penjaga gawang West Ham), Shaun Hutchinson (eks-Fulham), dan Jamie Murphy (penyerang Rangers) dalam prosesnya. Tapi setelah itu tidak ada lagi pemain yang menarik perhatian dari Motherwell.
Sebagai perbandingan, Randolph diincar Nottingham Forest dan Burnley sebelum memilih Birmingham City. Dari situ ia mendapat kesempatan bermain di Premier League bersama the Hammers. Hutchinson diperebutkan Rangers dan Fulham. Sedangkan Murphy masuk dalam radar Blackpool sebelum memilih Sheffield United sebagai pelabuhan berikutnya.
Menurunnya prestasi the Dossers membuat pemain-pemain mereka tidak lagi diperebutkan klub asal Inggris. Meski mereka sebenarnya juga tidak mendapat banyak keuntungan dari hasil transaksi tersebut, setidaknya kepindahan mereka ke Inggris menambah pamor klub.
Motherwell mungkin tak setenar Rangers dan Celtic, namun mereka bertanggungjawab atas pemain-pemain terkenal di sepakbola Britania. James McFadden, John Ruddy, Tom Boyd, hingga Paul Lambert semuanya dibentuk Motherwell sebelum merasakan kesuksesan masing-masing.
Mereka jadi salah satu distributor utama Celtic di Skotlandia. Mengirim delapan pemain ke Celtic Park, hanya Hibernian yang lebih sering dilucuti oleh the Bhoys. Legenda Celtic, Dixie Dean, bahkan memulai kariernya bersama Motherwell sebelum mencetak lebih dari 100 gol untuk the Bhoys.
Tanpa prestasi, pemain Motherwell tidak memiliki kesempatan untuk naik ke level berikutnya. Gagal mengikuti jejak para pendahulunya. Beruntung pada 2018/2019 Motherwell tetap berhasil mencuri perhatian di tengah keterpurukan.
Gelandang mereka, David Turnbull terpilih sebagai pemain muda terbaik Scottish Premiership. Mengalahkan rekan satu timnya, Jake Hastie. Hestie sudah dipastikan hengkang ke Rangers pada 2019/2020, sementara Turnbull jadi rebutan Derby County, Southampton, Cardiff, dan Bristol City.
Antara Ballack dan Lampard
Foto: GoolFM
Dijuluki sebagai ‘The Next Ballack’, Turnbull terlibat dalam 23 gol Motherwell dari 34 laga sepanjang musim. Menurut Michael Stewart dari BBC, Turnbull adalah gelandang dengan mobilitas tinggi yang handal memaksimalkan kedua kakinya. Penyambung lini tengah dan depan yang berbahaya di sepertiga akhir lapangan.
“Dirinya terlahir untuk sesuatu yang besar di sepakbola. Jika dirinya bisa konsisten dan terus bekerja keras, hal itu akan terjadi. Musim ini dia tidak selalu bermain, tapi kontribusinya sangat besar untuk Motherwell,” kata Stewart.
Manajer Motherwell Stephen Robinson melihat Turnbull sebagai gelandang yang komplet. “Ia nyaman menguasai bola dan mulai berani melakukan pekerjaan kotor di lini tengah. Turnbull jelas punya masa depan cerah di sepakbola,” kata Robinson. “Turnbull adalah pemain muda terbaik yang pernah dilihat Skotlandia dalam satu generasi ini,” tambah asisten Robinson, Keith Lasley.
Turnbull tersanjung mendengar berbagai pujian yang ia terima. Termasuk mereka yang menyamakan dia dengan Ballack. Tapi ia mengaku lebih melihat Frank Lampard sebagai panutan utamanya.
“Ballack adalah pemain hebat. Saya tidak mengingat banyak tentang dirinya, hanya sedikit melihat gaya permainannya saat membela Chelsea. Saya sendiri menggunakan Lampard sebagai panutan utama,” aku Turnbull.
Mengincar Rekor Penjualan
https://www.youtube.com/watch?v=WtC2D3mi6KU
Turnbull tahu bahwa dirinya diinginkan banyak klub. Sayangnya, ia tidak bisa bicara banyak soal masa depannya. “Fokus saya adalah Motherwell. Saat ini saya pemain Motherwell. Masa depan tidak ada di tangan saya,” katanya.
Dirinya pun memberikan satu syarat kepada semua klub yang meminati jasanya. “Jika ada kesebelasan yang meminati saya, itu adalah sebuah bonus. Selama mereka melayangkan tawaran tinggi kepada klub, mereka pasti menerimanya,” jelas Turnbull.
“Saya juga ingin tetap membela Motherwell musim depan. Jadi apabila tawaran diterima, semoga saya diizinkan tetap di sini setahun lagi,” tambah pemain kelahiran 10 Juli 1999 tersebut.
Dana besar itu sebenarnya hal yang relatif. Pasalnya, CEO Motherwell Allan Burrows hanya memberi satu syarat. Jika Turnbull keluar dari Fir Park, ia harus menjadi pemain termahal yang pernah dijual oleh klub.
Foto: Evening Times
“Ia harus memecahkan rekor. Bukan hanya karena talentanya, dia juga memberi banyak kontribusi pada klub ini. Penampilannya bahkan membuat David [Turnbull] masuk susunan tim senior Skotlandia,” jelas Burrows.
Rekor penjualan the Dossers hingga saat ini masih 1,75 pauns. Rekor yang bertahan sejak 1994/1995 saat menjual Phil O’Donnell ke Celtic. “Kami siap membentuk tim dengan David sebagai poros utama. Jadi jika mereka berminat, harus lebih memberikan dana lebih besar dari saat kami menjual O’Donnell,” kata Burrows.
Lasley mengatakan bahwa talenta David Turnbull hanya lahir sekali dalam satu generasi. Dengan harga kurang dari lima juta pauns, aneh jika tidak ada yang memenangkan tanda tangannya.
Tapi jika Turnbull pada akhirnya bertahan di Motherwell, the Dossers juga tidak akan rugi. Mungkin saja mereka bisa kembali jadi pesaing Celtic di papan atas Premiership dengan Turnbull sebagai poros utama.