Tampil di empat pertandingan liga terakhir Real Madrid pada 2018/2019, Jesus Vallejo yakin bahwa dirinya akan mendapatkan tempat di lini belakang Los Blancos. “Saya dan Zidane sudah berdiskusi. Saya sangat berterimakasih kepada dirinya dan teman-teman satu tim yang telah memberi kepecayaan. Saya jelas ingin bertahan di sini,” kata Vallejo.
“Musim ini adalah kampanye yang berat. Saya juga terkena cedera yang cukup panjang. Tapi saya siap untuk terus berkembang,” janjinya.
Vallejo pertama didaratkan Real Madrid pada musim panas 2015. Ia diboyong dari Real Zaragoza dengan dana lima juta euro. Sama seperti Marco Asensio yang dibeli Los Blancos dari Mallorca, Vallejo bertahan di Zaragoza selama semusim sebelum mendarat di Bernabeu.
Vallejo langsung dipinjamkan lagi oleh Los Blancos. Kali ini ke Jerman, membela Eintrach Frankfurt. Dirinya menjadi bagian penting tim asuhan Niko Kovac saat itu. Bermain 24 kali untuk Eintracht, Vallejo sempat membantu Eintracht menduduki peringkat tiga klasemen sementara 1.Bundesliga 2016/2017.
“Saya tidak pernah melihat pemain seperti dirinya. Dia adalah pemain yang sangat bagus. Bahkan pemain terbaik kami sejauh ini. Dengan keberadaan Vallejo, tugas kami jadi lebih mudah,” puji Kovac.
Pujian Kovac itu tidak berlebihan. Pasalnya ketika Vallejo absen selama sembilan pekan, Eintracht benar-benar kesulitan membendung serangan lawan. Kebobolan 17 gol dan hanya menang sekali (3-1 vs Augsburg). Eintracht pun akhirnya harus rela mengakhiri musim di papan tengah klasemen. Jauh dari zona Liga Champions yang mereka tempati pada paruh pertama musim.
Penampilannya bersama Eintracht membuat Vallejo disebut siap untuk membela Real Madrid. Dirinya tidak lagi disekolahkan dan masuk ke dalam tim rancangan Zidane.
Potensi Baresi
Foto: El Espanyol
“Kami sebenarnya ingin mempertahankan Vallejo di Eintracht. Tapi kemungkinan besar dirinya akan kembali ke Real Madrid,” ungkap Direktur Olahraga Eintracht Bruno Hubner. “Vallejo adalah pemain yang luar biasa. Ia masih muda tapi punya pikiran yang panjang. Saya rasa ia sudah layak masuk Real Madrid dan tak akan dipinjamkan lagi,” lanjut Hubner.
Lucia Hernandez dari El Espanyol mengingat kembali masa-masa saat dirinya menyaksikan debut Jesus Vallejo di tim senior Zaragoza. “Sebenarnya tidak ada yang begitu menonjol di laga itu. Tiba-tiba seorang pemuda dengan nomor punggung 31 mencuat. Mata dia seperti berbicara, ‘kalian bisa percaya kepada saya’,” buka Hernandez.
“Ia terlihat memiliki kemampuan untuk memimpin tim. Dirinya juga cepat dan sigap di lini belakang. Lebih dari itu, Vallejo juga dapat melihat peluang untuk mengeksploitasi lawan. Oper-operannya seperti pemain veteran,” lanjut Hernandez.
Tak lama kemudian, Ranko Popovic mempercayakan Vallejo untuk jadi kapten Zaragoza. “Ia punya kemampuan seperti Lucio atau Baresi. Pintar dan berbahaya secara bersamaan, ia bisa merusak sistem permain lawan,” puji Popovic.
Tampil lebih dari 50 kali dalam dua musim bersama Zaragoza, Vallejo memang krusial untuk lini belakang Los Manos. Namun saat itu masalah utamanya juga sudah terlihat, cedera. Ia tiga kali menderita cedera sepanjang 2015/2016. Absen dalam 23 pertandingan dan gagal membantu Zaragoza kembali ke La Liga.
Meski demikian, Real Madrid tetap menebus jasanya. “Ini adalah kesempatan besar. Saya tak mau membuang-buang kesempatan yang ada,” aku Vallejo yang saat itu masih berusia 18 tahun.
Peluang dari Ramos
Foto: Hoopchina
Meskipun harus bersusah-payah, Vallejo berhasil mempertahankan dirinya di tim arahan Zidane. Thomas McIlroy dari Football Whispers bahkan mengatakan bahwa Vallejo adalah sosok yang tepat untuk menggantikan Pepe. Sialnya selama dua musim dipertahankan Los Blancos, Vallejo selalu absen di mayoritas kompetisi karena cedera.
Musim 2019/2020 akan jadi kesempatan terakhir Vallejo untuk membuktikan diri. Saat ini Real Madrid sedang direpotkan Sergio Ramos yang ingin hengkang dari Bernabeu. Ramos ingin hengkang ke Tiongkok. Tapi Presiden Real Madrid Florentino Perez menolak keinginan Ramos. “Saya mengatakan kepadanya bahwa melepas kapten Real Madrid secara cuma-cuma adalah hal yang mustahil terjadi,” kata Perez.
Kontrak Ramos di Bernabeu akan berakhir pada Juni 2021. Artinya, ia hanya tinggal menyisakan dua musim di Real Madrid. Apabila Perez tidak ingin melepasnya dengan gratis, Ramos bisa saja pergi di musim panas atau pertengahan musim 2019/2020.
. @JesusVallejo, pronto te llegará esa suerte por la que trabajas y la que sin duda te mereces. Mucho ánimo, Suli. Sabes que estamos contigo.
— Sergio Ramos (@SergioRamos) January 16, 2019
Tanpa Ramos, Zidane hanya akan memiliki Nacho, Raphael Varane, dan Vallejo sebagai opsi bek tengah. Sekalipun Ramos bertahan di Real Madrid pada 2019/2020, ini adalah momen di mana Zizou akan mencoba poros baru. Mempersiapkan diri tanpa mantan bek Sevilla itu. Vallejo bisa membuat impresi positif dan mempertahankan posisi di Real Madrid berkat hal ini.
“Sejak dulu saya memang mengincar tempat di Real Madrid. Itu selalu menjadi mimpi saya. Tahu bahwa mereka memperhatikan performa saya menjadi sebuah kebanggan tersendiri,” kata Vallejo.
Vallejo masih punya peluang untuk mengubah mimpinya menjadi kenyataan. Wajar dirinya bersikeras ingin bertahan di Real Madrid. Tapi untuk melakukan hal itu, ia harus bisa bebas dari cedera.