Amerika, menjadi negara yang terkenal dengan banyak melahirkan superstar dunia dari berbagai aspek. Contohnya seperti bintang Hollywood, penyanyi Rock Star ataupun Pop Star, bahkan sampai pemain superstar dari cabang olahraga basket NBA, banyak yang lahir dari negara Paman Sam itu. Namun, patut diketahui, bahwa ada satu superstar Amerika pernah lahir dari cabang olahraga sepakbola yang notabene bukan favorit di negara tersebut; Superstar ‘tak terkenal’ itu adalah Kyle Rote Jr.
Empat dekade yang lalu, Kyle Rote Jr terbukti menjadi atlet bintang di Amerika ketika ia mengikuti sebuah kompetisi TV yang diadakan oleh channel ABC. Ia memasuki kompetisi tersebut sebagai bintang pemain sepakbola AS pertama pada 1973. Namun, Rote Jr lalu meninggalkan acara tersebut empat tahun berselang, tepatnya pada 1997. Kyle Rote Jr menjadi orang pertama di Amerika yang mengatakan bahwa ia bukanlah superstar sepakbola, meski tidak dapat disangkal bahwa ia adalah seorang superstar.
“Itu tidak mungkin terjadi pada orang yang baik sepertinya,” tutur mantan kiper Dallas Tornado, Kenny Cooper, yang sekaligus rekan setimnya. “Tiba-tiba dia punya nama yang indah sebagai Superstar. Itu membantunya dalam membawa permainan ke level yang lebih berbeda. Hal itu juga membantunya di liga (North Amerika Soccer League). Dan tentu saja dia berhasil membantu semua orang.”
Kompetisi itu berhasil membantu ‘mengisi’ rekening bank milik Rote Jr. Ia memperoleh sekitar 185.000 dollar pada setiap kemenangan gemilang yang ia raih, dan jumlah tersebut cukup besar, terutama bagi para pemain sepakbola yang tidak dibayar dengan baik pada masa itu. Rote Jr tidak pernah bingung dengan kepribadiannya dalam mempromosikan dirinya sendiri, lebih tepatnya ia adalah seorang pria yang penuh kerendahan hati, yang memahami kekuatan dan kelemahannya sendiri.
“Saya bisa melakukan beberapa hal dengan baik,” pungkas Rote Jr. “Saya bukan tipe pria seperti Maradona. Jangan berikan bola sejauh 30 yard dan mintalah saya mengalahkan empat pemain dan melakukan sesuatu yang ajaib lebih dari yang pemain lain lakukan.”
Salah satu kehebatannya adalah, bisa membuat bola ‘menghilang’ dari balik kiper lawan. Rote Jr pun menjadi bintang sepakbola modern dari Amerika pertama, yang memimpin NASL dalam mencetak gol sekaligus mendapatkan penghargaan Rookie of the Year pada 1973.
Dalam banyak hal, Rote Jr., ditakdirkan dapat melakukan hal-hal besar dalam olahraga, meskipun sebagian besar pengamat sepakbola mungkin merasa jika ia hanya dapat bermain dalam versi sepakbola dari Amerika Serikat. Bagaimanapun, ia adalah seorang anak dari penyanyi legendaris New York Giants, Kyle Rote Sr, dan seorang sepupu dari pria yang pernah menyingkirkan mantan quarterback NFL, Tobin Rote, yang juga pernah membintangi Green Bay Packers, Detroit Lions, San Diego Chargers dan Denver Broncos.
Awal karier berkat keputusan pengubah nasib
Mungkin, jika Rote Jr tidak beralih profesi sebagai pesepakbola, kemungkinan besar ia tidak akan pernah menjadi superstar. Ia telah bermain sepakbola sejak remaja bersama dengan teman-temannya. Ia juga berhasil membentuk sebuah tim yang disebut ‘Black Bandits’ untuk liga sepakbola remaja di Dallas. Tapi dibalik semua itu, Rote Jr sebenarnya adalah pemain pilihan utama untuk tim American Football SMA Texas sebagai quarterback.
Namun, takdir ‘ikut campur’ dalam masalah kariernya. Ketika ia mengalami patah kaki saat mengikuti seleksi di Oklahoma State, Rote Jr membuat sebuah keputusan yang mengubah hidupnya dengan beralih ke cabang olahraga. Meskipun pada akhirnya begitu banyak harapan yang bisa ia raih, dibalik semua itu, ia selalu percaya dengan apa yang sempat dikatakan ayahnya sebelum ia memutuskan untuk menjadi pemain sepakbola.
“Saya atletis dan segalanya bisa saya lakukan,” pungkasnya. “Tapi ayah saya selalu berkata, ‘Jika itu yang ingin anda lakukan, saya akan mendukung anda dalam hal itu. Jangan merasa jika anda harus mengikuti jejak saya. Anda harus membuat jejak sendiri. Hanya karena anda membawa nama saya, bukan berarti anda harus melakukan hal yang sama dengan yang saya lakukan saat ini’. Dia benar-benar membebaskan saya.”
Pada masa itu, legenda hidup sepakbola asal Brazil, Pele, belum menjadi sosok yang berhasil memicu dimulainya ‘ledakan’ minat sepakbola ke berbagai negara bagian, sehingga menemukan sebuah perguruan tinggi yang memiliki program sepakbola menjadu sangat sulit. Hal itulah yang sempat mempengaruhi Rote Jr dalam memilih universitas. Tapi pada akhirnya, ia memilih University of the South di Sewanee, Tennessee, karena menjadi satu dari segelintir sekolah di selatan yang memiliki tim sepakbola di dalamnya.
“Saya pergi ke sana bukan untuk melanjutkan pendidikan saya. Saya pergi ke sana karena teman terbaik saya dari SMA juga pergi ke sana, dan dia sedang bermain sepakbola di sana. Saya pikir hal itu akan menjadi cara yang bagus untuk bermain dengan teman saya, agar kami berdua dapat membantu program sepakbola menjadi yang banyak diminati,” tandas Rote Jr.
Sepakbola adalah takdir Kyle Rote Jr
Ia berhasil membebaskan dirinya dengan baik. Ketika kembali ke Dallas, Rote Jr bermain dalam sejumlah pertadingan bersama Tornado. Liga sepakbola Amerika saat itu, NASL, memutuskan untuk mengadakan kompetisi untuk perguruan tinggi yang pertama kali pada 1972. Namun, Rote Jr tidak bergabung dengan tim manapun sampai pertengahan musim panas, ketika Tornado merekrutnya setelah ia menyelesaikan kuliah dan lalu menikah dengan kekasihnya.
Sebagai pemain tahun pertama, Rote Jr tidak memiliki hal spesial, namun takdirnya sekali lagi berhasil turun tangan dalam membesarkan kariernya pada 1973. Pasalnya, dua pemain yang diperkirakan bisa menjadi pemain bintang di Tornado, memiliki beberapa masalah imigrasi. Mereka lalu meninggalkan tim asuhan Ron Newman tersebut.
“Kurasa, Ron (pelatihnya), tidak mengira saya akan bermain. Itu sekitar satu minggu setelah kepergian dua pemain yang meninggalkan tim karena berbagai masalah imigrasi. Jelas bahwa mereka tidak akan bisa lagi bermain. Mereka sama sekali tidak berlatih bersama kami. Jadi Ron terpaksa memainkan saya di pertandingan pertama itu,” jelas Rote Jr.
Meskipun begitu, Rote Jr tidak mengecewakan sang pelatih. Ia membuat gol debut pertama dan berhasil mencetak yang kedua dalam kemenangan 2-1 atas Toronto Metros sebelum akhirnya menjadi pertandingan yang paling ramai di musim itu dengan jumlah 19,342 penonton di Texas Stadium. Salah satu skornya pun unik, ketika mencetak gol sundulan spektakuler dari jarak sekitar 10 meter.
“Pertandingan itu memaksa Ron untuk mencari tahu bagaimana caranya agar saya terus bermain, karena para penggemar terus menyukai momen itu dan liga berhasil menghasilkan lebih banyak pendapatan tiket,” tuturnya sambil tertawa.
Tak lepas dari semua itu, memilih Rote Jr sebagai pemain utama menjadi keputusan brilian dari Ron Newman. Pasalnya, Rote jr menyelesaikan musim pertama tersebut dengan 10 gol dan 10 asis, dan membantu Tornado meraup 30 poin guna mengunci gelar NASL.
“Kesuksesan saya di tahun itu salah satunya datang dari keputusan tepat Ron, dan berkat ketidak cemburuan rekan sertim pada saya. Mereka cukup berbaik hati membiarkan seorang anak Amerika seperti saya mencetak gol. Jika tim tidak menerima saya, maka akan lain akhirnya. Dan kami bersukacita bahwa kesuksesan yang saya dapatkan adalah kesuksesan tim.”
Kesuksesan Rote Jr tidak luput dari perhatian salah stasiun TV amerika, ABC. ABC tertarik mendatangkannya guna mengisi sebuah kompetisi olahraga bertajuk superstar yang diadakan di dalam salah satu programnya. Mendengar hal itu, Rote Jr sempat mengatakan, “Saya menikmati keuntungan dari nama ayah saya. Setelah memenangkan kejuaraan dan mencetak gol untuk rookie tahun ini, membuat saya diundang bergabung dengan ABC. Mereka butuh pemain sepakbola seperti saya ya?,” tambah Rote Jr sambil tertawa.
Sumber: The Guardian