Gelandang Tottenham Hotspur, Harry Winks, merasa kalau tinggal masalah waktu sebelum timnya mengakhiri puasa gelar di bawah manajer Mauricio Pochettino. Pochettino sendiri sudah menangani Spurs sejak 2014. Prestasi tertingginya adalah mencapai final Liga Champions pada Mei lalu, sebelum dikandaskan Liverpool, serta runner-up Premier League pada 2016/2017.
Bicara soal prestasi, Spurs memang terbilang mengerikan. Gelar liga terakhir yang mereka raih terjadi pada 1960/1961, atau hampir 60 tahun lalu. Gelar terakhir yang mereka raih adalah Piala Liga Inggris pada 2008. Namun, Winks percaya diri kalau mereka bisa meraih trofi di masa depan.
“Sepanjang kami tetap percaya pada apa yang harus kami lakukan, aku yakin [trofi] sudahlah dekat. Semua orang di skuat amatlah berambisi,” kata pemain berusia 23 tahun yang juga fans garis keras Spurs ini.
Musim ini, Spurs sudah mendatangkan Tanguy Ndombele dengan memecahkan rekor transfer klub senilai 53,8 juta paun. Tottenham juga sudah membangun ulang White Hart Lane yang kini berkapasitas 62 ribu kursi, yang menjadi salah satu stadion terbaik di Inggris.
“Tentu saja ada saatnya ketika para pemain ingin mulai memenangi trofi. Tetapi ada gambaran yang lebih besar di Tottenham,” ucap Winks. “Anda bisa merasakan suasana kekeluargaan yang diciptakan manajer.”
“Semua orang menjadi sangat baik. Tidak ada ego besar – tidak ada yang bergaul lebih baik dengan satu orang daripada orang lain. Kami jelas memiliki bakat luar biasa dalam skuad, tetapi ketika Anda memilikinya, bercampur dengan sikap rendah hati dan pemain yang ingin meningkat, hasilnya adalah kesuksesan.
“Manajer membawa saya pada usia 17 tahun ke tempat saya hari ini. Ini adalah perjalanan yang luar biasa dan saya ingin tetap di sini,” tutup Winks.
Harry Winks sendiri baru memperpanjang kontrak selama lima tahun dengan Spurs. Ia sudah ada di London Utara dan memulai debutnya pada November 2014. “Saya sudah berada di klub sejak saya berusia lima tahun sehingga ketika saya mendapat kesempatan untuk menandatangani kontrak baru, itu tidak perlu dipikirkan lagi,” kata gelandang Inggris itu.
Winks sendiri menyebut musim lalu sebagai salah satu yang terbaiknya sebagai pemain Spurs. Ia pun mulai merasa sebagai pemain penting dan tak bisa meminta lebih lagi.
“I had a relatively injury-free season last year until the end,” he told the official Spurs website. “I played a lot of matches, started a lot of matches and it was incredible, probably my best season so far at the club.
“Jika Anda bertanya kepada saya tiga atau empat tahun yang lalu apakah saya ingin berada di posisi ini sekarang, saya akan menjabat tangan Anda (Menerima tawaran, red).
“Tetapi yang paling penting sekarang adalah jangan terbawa suasana, bekerja sekeras yang saya bisa dan cobalah untuk tetap di sana dan pertahankan posisi itu karena ada begitu banyak pemain top di sini,” kata Winks.
Hal terberat buat Winks saat ini adalah kehadiran pemain top lainnya: Ndombele. Ia pun mulai membayangkan betapa sulitnya masuk ke starting line-up musim depan.
“Bisa masuk [ke starting 11] adalah yang tersulit. Fantastis bisa ada di sana. Namun, bertahan sebagai starting 11 amatlah keras dengan begitu banyak pemain top berkualitas di klub, semuanya ingin main pertama,” kata Winks.