Kesebelasan Premier League pernah mencatatkan rekor transfer musim panas senilai 1,4 miliar paun pada 2017 silam. Musim ini, klub-klub di Premier League baru menghabiskan 922 juta paun, sementara bursa transfer musim panas akan ditutup pada 8 Agustus mendatang.
Namun, musim ini ada sesuatu yang berbeda, karena pengeluaran Premier League sudah dilampaui oleh La Liga yang kini sudah melewati 1 miliar paun, untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Salah satu alasannya, menurut Ben Collins dan Katie Falkingham dari BBC, karena pecahnya dominasi Spanyol di kompetisi Eropa. Bagaimana tidak? Final Liga Champions dan final Europa League, berlangsung dalam All English Final.
Hal ini tercermin dari bagaimana Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid, mengeluarkan begitu banyak uang untuk mendatangkan pemain baru. Dengan bursa transfer yang akan berakhir sebulan lagi buat La Liga, bukan tak mungkin mereka mendekati pengeluaran kesebelasan Premier League pada 2017, bahkan mungkin melampauinya.
Musim ini, transfer klub Premier League memang tak begitu mengejutkan, meski Arsenal, Manchester City, dan Tottenham Hotspur, mencatatkan rekor transfer klub. Arsenal mendatangkan Nicolas Pepe senilai 72 juta paun. Rodri didatangkan lebih mahal dua juta paun dari Riyad Mahrez yang memegang rekor transfer Manchester City sebelumnya dengan 62,8 juta paun. Sementara itu, Tottenham Hotspur mengeluarkan 54 juta paun untuk Tanguy Ndombele.
Disulut Kesuksesan Inggris
All English Final di dua kompetisi Eropa musim lalu, merupakan yang pertama kalinya keempat finalis di dua kompetisi top Eropa berasal dari satu negara. Padahal, sembilan dari 10 juara Liga Champions dan Europa League sebelumnya berasal dari Spanyol.
Keberhasilan kesebelasan Premier League tersebut menghadirkan respons dari kesebelasan-kesebelasan Spanyol dan Italia. Di sisi lain, kesebelasan Premier League justru terkesan santai-santai saja. Contohnya, Liverpool yang menjadikan Harvey Elliott sebagai rekrutan termahal mereka musim ini dengan 1,3 juta paun saja.
Hal berbeda terjadi pada Chelsea yang mendapatkan embargo transfer dari FIFA. Sementara itu, Manchester United mengeluarkan total 65 juta paun untuk Aaron Wan-Bissaka dan Daniel James. Uang yang dikeluarkan MU kian bertambah ketika The Red Devils mendatangkan Harry Maguire, yang menjadi pemain Inggris termahal saat ini.
Meski hanya mengeluarkan lebih “sedikit” uang, tapi ada kejutan ketika Aston Villa sempat menjadi kesebelasan terboros di Inggris musim ini. Mereka mengeluarkan 133 juta paun, termasuk rekor pembelian 22 juta paun saat mendatangkan striker Brasil, Wesley, dari Club Bruges.
Dikuasai Tiga Klub Besar
Berbeda dengan Premier League, La Liga tidak menjual hak siar televisi secara kolektif. Mereka melakukannya per-klub. Ini yang membuat klub besar makin kaya, dan klub kecil tak begitu terbantu dari hak siar televisi.
Musim ini, Real Madrid mengeluarkan lebih dari 300 juta paun. Angka terbesar disumbang Eden Hazard dari Chelsea yang bisa mencapai 150 juta paun. Sementara itu, Atletico Madrid menjadikan Joao Felix sebagai pemain termahal kelima di dunia dengan 113 juta paun. Sementara itu Antoine Griezmann menjadi pemain termahal keenam setelah Barca menebus klausul kontraknya senilai 113 juta paun dari Atletico Madrid.
Tim Bridge dari Deloitte menyatakan bahwa dengan hak siar individual seperti ini memudahkan kesebelasan besar La Liga meramalkan pendapatan mereka. Ini membuat mereka bisa tahu apa yang bisa dan tak bisa dibeli.
“Kini mereka ada di titik belok di mana mereka bisa mulai ikut dalam hal transfer pemain dan mulai untuk berkompetisi, dalam hal ini, dengan Premier League,” kata Tim.
Serie A Ikut Belanja
Musim lalu Serie A melampaui angka 1 miliar paun dan hampir mengejar uang yang dikeluarkan kesebelasan Premier League. Musim ini, Serie A juga kembali bergejolak. Salah satunya dengan pembelian Matthijs de Ligt senilai 67 juta paun dari Ajax Amsterdam ke Juventus. Musim ini saja, Juventus sudah mengeluarkan total 136 juta paun.
Sama seperti La Liga, bursa transfer Serie A juga ditutup pada 2 September. Ini berarti mereka masih bisa belanja dan bahkan menggoda pemain di klub Premier League untuk pergi.
Sumber: BBC