Mantan pemain Chelsea, Eden Hazard, memiliki keterampilan dan sikap untuk dapat berhasil menjadi bintang baru di Real Madrid meski klub raksasa Spanyol itu masih tergila-gila dengan mantan pemilik jersey Nomor “7”, Cristiano Ronaldo. Eden Hazard selalu cenderung menjadi pusat perhatian yang menarik bagi siapa saja yang mengikuti perkembangannya di Inggris. Jadi bisa dipastikan bahwa Hazard sudah berkembang begitu pesat selama ini.
Di sisi lain, tidak sedikit yang membahas persoalan Eden Hazard itu belakangan ini. Salah satunya, Glenn Hoddle, seorang mantan pemain Chelsea era 90-an, sempat membicarakan semua yang ia tahu tentang Hazard dalam sebuah liputan TV Inggris. Hoddle berpikir bahwa Hazard belum sepatutnya pergi ke Madrid. Karena menurutnya, Hazard hanya akan menjadi pemain yang datang “pada waktu yang salah”.
Namun terdapat fakta bahwa memang tidak ada waktu yang tepat bagi Hazard untuk pergi ke Real Madrid, kecuali di waktu yang sama ia menyadari dirinya adalah Cristiano Ronaldo. Kalau tidak, bersiaplah untuk berlutut dan bersiaplah untuk menderita. Dengan begitu, Hazard, tidak ada pilihan lain, sekarang ia harus berjuang untuk menampilkan yang terbaik di sisi kanan sebuah tim yang permainannya dikuasai oleh para pemain lini tengah. Setidaknya ia harus tetap bermain seperti “Eden Hazard”, meski mungkin tidak akan sepenuhnya menjadi seperti “Eden Hazard” yang sebelumnya.
Selaras dengan itu, media Spanyol Mundo Deportivo juga menggunakan kata “tidak berbahaya” untuk mendeskripsikan soal Eden Hazard. Menurut mereka, menonton pemain asal Belgia itu di stadion Spanyol terasa sedikit berbeda. Ia tidak lagi mengerikan. Meski Hazard adalah sosok yang sama, tegak, cepat, dan lembut, tapi bagi Mundo Deportivo ada sesuatu yang lain yang membuatnya tampak “standar” ketika ia bermain di Spanyol.
Semua gambaran tersebut benar-benar jauh berbeda dengan gambaran Hazard yang telah ada selama tujuh tahun. Karena sebenarnya, ia benar-benar menyenangkan untuk ditonton di Inggris. Ditambah lagi, tribun stadion di Stamford Bridge begitu rendah dan dekat dengan lapangan. Jadi tidak ada yang perlu berdiri untuk mengetahui Hazard baru saja mengambil bola. Semua orang tahu, pasti satu-satunya pemain di lapangan yang sentuhannya benar-benar hening tetapi mematikan adalah Hazard. Kecemerlangannya sangat menawan, jadi jika ini tidak terdengar lagi di Spanyol, maka yang sudah terjadi adalah hal sebaliknya.
Hazard adalah kekuatan pendorong Chelsea dalam dua musim terakhir, dan ia merupakan kunci utama yang menjadi alasan terbesar mengapa The Blues masih mampu memenangkan gelar. Kadang-kadang, ia bermain di atas kualitas pesepakbola lainnya di Inggris. Bahkan ia acap kali mengungguli dan mencetak penampilan apik lebih banyak dari rekannya sendiri.
Lapangan adalah taman bermainnya. Ia selalu berkelok-kelok tiada henti, dan pemain lain mungkin selalu bertanya-tanya “apakah Hazard terlalu bagus dan terlalu normal untuk menjadi seorang pesepakbola.” Ada sesuatu yang lain juga, tentang satu fakta menarik bahwa mantan pemain Lille ini adalah sosok yang paling mudah mempengaruhi sebuah pertandingan.
Kalau tidak percaya, awasi saja Hazard cukup lama, dan kita semua bisa melihat jika terdapat hal-hal unik dari penampilannya. Maka wajar rasanya jika kita sedikit memikirkan nasib Hazard saat ini di atas semua visi kesempurnaannya itu. Bahaya dan ancaman besar sedang menyelimuti karier gemilang Hazard di Real Madrid. Jadi sepertinya ia harus benar-benar menunjukkan bahwa ia akan tetap menjadi “Eden Hazard” yang sesungguhnya.
Secara logika, mungkin tampaknya masih mungkin bagi Hazard untuk mengganti peran Cristiano Ronaldo di Bernabeu. Namun, ia tidak harus benar-benar mulai merubah dirinya dan menjadi seperti mega bintang asal Portugal tersebut. Banyak yang memahami bahwa permainan Hazard sejatinya sudah sangat baik. Tinggal sisanya adalah bagaimana ia bisa menunjukkan jika permainannya itu bisa menutup keraguan semua orang tentangnya.
Hanya saja masalahnya sekarang, Hazard juga harus mulai perlahan menghapus “angan-angan” Cristiano Ronaldo dalam benak semua segmen di Real Madrid. Karena pemikiran seperti itu masih mengental sampai sekarang. Tidak ada yang ragu tentang hal itu. Meski kenyataannya versi sepakbola yang hanya mengandalkan gagasan individualisme dan kekuatan satu bintang tersebut tidak berkelanjutan lagi sejak Ronaldo pergi di musim panas 2018.
Dinamika semacam itu sebenarnya telah terdistorsi. Namun tetap saja, Real Madrid masih terlihat bodoh dan bingung untuk memaksakan visi sepakbola “Ronaldo” dengan mencoba menghadirkan satu atau bahkan sepasang bakat besar. Anehnya, tujuan dari itu semua hanyalah untuk menjadikan pemakai jersey nomor “7” melakukan hal yang sama seperti pemain sebelumnya (Cristiano Ronaldo). Orientasi seperti ini seolah menjadi “rasa lapar” yang tidak pernah berhenti.
Pada intinya Eden Hazard memiliki tugas yang sangat berat di Real Madrid. Sekali lagi, ia tidak harus menjadi orang gila yang obsesif dengan level robot untuk memenuhi semua ekspektasi itu. Hazard adalah bakat yang lebih sulit untuk dipahami karena definisi permainannya berbeda jauh dengan Ronaldo. Mungkin semua permainan yang ia tampilkan akan dianggap berhasil, dan komponen dari bentuknya juga mungkin masih pas untuk dinilai “baik.”
Namun, harapan Real Madrid kepada pemiliki nomor “7” adalah kekuatan nyata dari visi sepakbola elit yang mereka terapkan. Alasan semacam itulah –yang sebelumnya sudah dijabarkan– yang akan menjadi penghalang besar bagi kesuksesan Eden Hazard di Bernabeu. Kegagalan, ketidaknyamanan, dan perjuangan untuk melewati hal semacam itu pasti akan hadir menghadangnya di depan. Maka, apapun yang terjadi nanti, Hazard juga harus siap dengan segala konsekuensi yang akan ia dapatkan.