“Gabriel Jesus memang luar biasa, tetapi Anda harus tahu, Sergio Aguero adalah pemain yang tidak tergantikan di Manchester City.”
Mungkin pernyataan di atas bukanlah kata-kata yang ingin didengar oleh Gabriel Jesus dari siapapun. Termasuk manajernya. Apalagi kalimat barusan datang ketika ia baru saja mencetak dua gol yang hebat ketika membantu Manchester City menenggelamkan Everton beberapa waktu lalu. Mungkin itu akan menjadi ungkapan yang sedikit mengesalkan.
Seperti yang dikatakan MEN Sports, Jesus sudah menjadi salah satu diantara urutan lima striker paling mematikan di Premier League. Jadi rasanya ungkapan yang baik lebih pantas disematkan untuknya ketimbang perkataan yang kurang enak.
Striker asal Brazil itu sejauh ini memiliki kompetisi yang sehat dengan Sergio Aguero. Meski di satu sisi, ia masih sering menjadi pilihan striker kedua di tim utama City. Namun tampaknya, hal ini justru kerap mendorongnya untuk lebih mempertajam aspek-aspek tertentu dari permainannya. Oleh sebab itu, tidak jarang Jesus masih bisa mencetak minimal satu gol walau ia bermain sebagai pemain pengganti.
Hubungan Jesus dengan Aguero
Seperti biasa, pujian tipis pun kerap Pep Guardiola lontarkan kepada Gabriel Jesus. Kendati memang pujiannya ini kerap memicu beberapa interpretasi yang berbeda dari banyak pihak. Mulai dari intrepertasi ekspresi kecintaan sampai intrepertasi kritikan halus. Namun dikutip dari Sky Sports, ada intrepertasi dari perkataan Pep baru-baru ini yang menunjukkan bahwa Jesus akan dijual pada akhir musim. Intrepertasi ini hadir karena berhubungan dengan situasi yang kurang baik antara Gabriel Jesus dengan Sergio Aguero.
Tentu saja, Jesus perlu menjelaskan fakta yang sebenarnya terkait hal ini. Ditambah lagi orang-orang juga perlu tahu fakta-fakta kebenaran tentang kondisinnya dengan Aguero selama ini. Sejauh yang pernah terdengar, pemain berusia 22 tahun tersebut hanya menjelaskan bahwa ia tidak memiliki masalah dengan Aguero. Ia sepenuhnya menghormati striker Argentina itu sebagai bagian dari sejarah Manchester City. Intinya, Jesus sangat mengakui status legenda yang disematkan pada Aguero.
Peningkatan catatan apik Gabriel Jesus
Jesus terus mengakui bahwa ia masih berada di dalam “tahap perkembangan” dan berjuang untuk menemukan bentuk sempurnanya. Terutama menemukan bentuk tentang bagaimana ia bisa mengatur kepercayaan dirinya. Ya rasanya memang seolah-olah Jesus sedang dalam keadaan cemas tentang keadannya itu. Sementara Aguero seperti sedang mengoreksi keyakinannya sendiri.
Bagaimana tidak, Jesus sendiri telah mengalami peningkatan pada aspek permainannya. Hal inilah yang perlahan membayangi Aguero yang bahkan tidak bisa menyaingi peningkatan pemain juniornya tersebut. Di Premier League dan Liga Champions misalnya, Jesus telah mengantongi 12 gol musim ini, lebih banyak satu gol daripada yang ia cetak secara keseluruhan di musim lalu.
Yang paling mengesankannya juga adalah, persentase gol yang ia cetak sangat sempurna. Menurut statistik, tercatat bahwa lima gol diantaranya datang melalui kaki kanannya (42 persen), empat melalui kaki kirinya (33 persen) dan tiga sisanya dengan kepalanya (25 persen). Diperkirakan catatan ini masih bisa bertambah karena musim ini belum berakhir.
Di sisi lain, dalam tiga musim terakhirnya, ia telah melihat statistik golnya didominasi oleh kaki kanannya dengan persentase sebesar 60 persen. Sisanya, 23 persen diantaranya dari kaki kiri dan 17 persen dari kepalanya. Pencapaiannya ini pun sempat membuatnya sedikit terpesona, dan ia sempat mengatakan bahwa ia sedang melatih kaki kirinya dalam latihan.
“Saya berhasil mencetak tiga gol musim ini dengan kaki kiri saya. Padahal dulu kaki kiri ini merupakan kelemahan saya. Saya sekarang sedang melatihnya, dan saya selalu mencari cara agar saya terus bisa berkembang,” tutur Gabriel Jesus pada bulan September lalu.
Perbandingan bentuk Jesus dan Aguero
Tidak hanya itu, peningkatannya ini pun sekarang berhasil membuatnya menjadi striker mematikan di depan gawang. Ia juga telah membuat banyak bek kewalahan dengan pergerakannya yang sulit ditebak. Aspek-aspek seperti inilah yang tampak memberi ancaman berarti pada posisi Sergio Aguero. Pasalnya, ia tidak benar-benar memiliki atribut yang sama seperti Gabriel Jesus. Malah, alih-alih sama, rekor gol mantan striker Atletico Madrid itu hanya didominasi oleh kaki kanannya.
73 persen gol yang dicetak Aguero, baik di Liga Champions maupun di Premier League, itu hanya berasal dari kaki kanannya. 18 persen sisanya berasal dari kiri, dan sembilan persen diantaranya berasal dari kepalanya. Dengan begitu, dalam konteks ini, tidak salah rasanya menyebut Jesus sebagai tipe striker yang sama sekali berbeda dan lebih baik dari Aguero.
Jesus sendiri telah memaksa Aguero untuk meningkatkan permainannya di kedua aspek tersebut (persentase gol dan pergerakan di depan bek lawan). Meskipun di satu sisi, Aguero memang masih mencetak banyak gol dalam beberapa musim terakhir. Tapi sekali lagi, itu tidak berarti apa-apa bagi Jesus. Malah, Aguero justru memberi Jesus kesempatan untuk meningkatkan tingkat golnya sendiri.
***
Ya bagaimana pun, baik Jesus maupun Aguero, keduanya telah menjadi dua striker yang saling memberikan efek kepada masing-masing bentuk permainannya. Sampai detik ini, Aguero memang masih menjadi yang terbaik dengan raihan satu gol setiap 108 menit. Tetapi, Jesus juga kini telah beranjak menjadi salah satu dari lima striker terbaik Premier League sepanjang masa dalam hal gol per menit.
Di belakang Aguero, ada Mo Salah (120 menit per gol), Harry Kane (121 menit per gol), Thierry Henry (122 menit per gol) dan kemudian Jesus dengan raihan satu gol per 124 menit. Jesus menggantikan Pierre-Emerick Aubameyang yang mulai kehilangan performa terbaiknya di musim ini (126 menit).