Ole Gunnar Solskjaer marah ketika Manchester United mendapat jadwal bermain pada hari Sabtu siang waktu Inggris pekan lalu. Menurut Ole, hal ini berbahaya bagi para pemainnya karena rentan mengalami cedera akibat dari kurangnya waktu istirahat yang mereka punya. United sendiri hanya penuh istirahat penuh dua hari setelah mereka bermain melawan Istanbul Basaksehir tiga hari sebelumnya.
Beberapa tahun terakhir, para pemain sepakbola kerap dihadapkan dengan jadwal padat. Banyaknya kompetisi yang harus mereka ikuti membuat para pemain ini kerap harus bermain tiap tiga hari. Belum lagi jeda internasional yang memaksa mereka untuk melakukan perjalanan yang cukup jauh sehingga mereka tidak punya waktu pemulihan yang cukup.
Akan tetapi, hal itu tampaknya tidak berlaku bagi Mark Hughes. Pasalnya, ia pernah melakukan apa yang tidak mungkin dilakukan pemain sepakbola lainnya. Pada 11 November 1987, Sparky, panggilan akrab Hughes, bermain dalam dua pertandingan berbeda hanya dalam tempo satu hari.
Saat itu, Hughes sedang menjalani peminjaman bersama Bayern Munich setelah sebelumnya memperkuat Barcelona. Kedatangan Gary Lineker saat itu menjadi alasan kuat kenapa Hughes memilih hengkang dari Camp Nou. Bayern saat itu sedang bersiap untuk melakukan pertandingan ulang putaran kedua DFB Pokal melawan Borussia Moenchengladbach.
Akan tetapi, Hughes saat itu sedang bersama timnas Wales yang akan bermain pada kualifikasi Euro 1988 melawan Rep Ceko di Praha. Sang penyerang tentu tidak ingin melewatkan momen ini mengingat ia juga punya hasrat untuk membawa Wales bermain pada turnamen akbar. Sulit untuk melepas salah satunya, Hughes akhirnya memilih untuk bertanding pada dua pertandingan tersebut.
Hughes bermain terlebih dahulu untuk timnas Wales yang melakukan kick off pada pukul 17:30 waktu setempat. Ia bermain 90 menit. Sayangnya, Wales saat itu justru kalah dengan skor 2-0 yang membuat mereka terdampar pada urutan ketiga klasemen sementara di bawah Denmark dan Republik Ceko.
Pertandingan itu sendiri dihadiri oleh Uli Hoeness, general manager Bayern yang tampaknya sudah siap untuk langsung membawa Hughes terbang ke Munich. Benar saja, saat para pemain lain masih memulihkan diri dengan melakukan beberapa pijatan atau bahkan mandi untuk membersihkan diri, Hughes langsung keluar dengan cepat dari stadion dan langsung menuju bandara.
“Dia (Hoeness) tahu kalau saya bermain untuk Wales pada Rabu malam, malam yang sama dengan pertandingan DFB Pokal ini. Ia bertanya jam berapa pertandingannya, lalu ia menelepon untuk kemudian kembali lagi ke saya dan berkata kalau saya bisa main untuk Bayern pada malam yang sama. Saya mengira dia bercanda, tapi tampaknya dia mengatur semuanya,” kata Hughes.
Sayangnya, mereka tidak bisa datang tepat waktu. Hughes melewatkan babak pertama. Saat itu, skor pertandingan masih imbang tanpa gol. Akan tetapi, baik Hughes dan Hoeness tidak mempermasalahkan hal itu. Bagi keduanya, lebih baik terlambat datang ketimbang tidak sama sekali.
“Kami benar-benar terbang dan melewatkan babak pertama. Tapi setidaknya saya masih sempat untuk bermain pada babak kedua,” kata Hughes kepada These Football Times.
Hughes sendiri masuk pada babak kedua. Meski ia tidak mencetak gol, namun Hughes mampu membawa Bayern menang dengan skor 3-2 melalui babak perpanjangan waktu. Gol Bayern saat itu dicetak oleh Lothar Matthaus, dan dua gol Karl Heinz Rummenigge. Meski bersyukur bisa bermain untuk dua kesebelasan yang begitu ia sayangi tersebut, namun tidak bisa dibantah kalau Hughes mengalami kelelahan yang begitu luar biasa.
“Saya tidak bisa menyebut kalau saya mengubah penampilan tim karena saya benar-benar sangat lelah,” kata Hughes menambahkan.
Sayangnya, upaya Hughes ini tidak membuahkan hasil apa pun. Kekalahan melawan Ceko membuat Wales harus memupus asa untuk bisa tampil pada Euro 1988. Selain itu, langkah Bayern sendiri pada DFB Pokal terhenti pada babak 8 besar setelah kalah 2-1 dari Hamburg SV. Hughes sendiri tidak memberikan gelar apa pun kepada Bayern dan pada Mei 1988, ia kembali hengkang ke Manchester United.
Apa yang dialami Hughes ini sebenarnya pernah terjadi juga kepada pemain Wales lainnya yaitu Jack Kelsey. Pada November tahun 1958, Jack bermain untuk timnas Wales melawan timnas Inggris sebelum ia memperkuat Arsenal untuk bermain melawan Juventus.