Apakah Pesepakbola Digaji Saat Membela Timnas?

Pesepakbola di kesebelasan top Eropa mendapatkan keuntungan yang luar biasa besar dari gajinya. Misalnya saja Marcus Rashford yang bisa mendapatkan empat miliar rupiah perpekan!

Lantas, bagaimana sistem pembayaran mereka ketika membela timnas?

Gaji di Timnas yang “Tak Seberapa”

Pada Piala Dunia 2018, uang hadiah mencapai 400 juta dollar, dan juaranya akan mendapatkan 38 juta dollar. FIFA pun membebaskan setiap negara untuk membagi uang hadiah ini pada para pemain dan seberapa besar mereka menggaji para pemainnya.

Penyerang timnas Prancis, Kylian Mbappe, memutuskan untuk mendonasikan gajinya di timnas. Sebagai informasi, gaji Mbappe adalah 17 ribu paun atau sekitar 340 juta rupiah perpertandingan di Piala Dunia. Uang gaji ini didonasikan buat kegiatan amal yang menyediakan aktivitas olahraga untuk anak-anak dengan disabilitas.

Sebelumnya, sejak 2007, para pemain Inggris juga mendonasikan gaji mereka di timnas pada England Footballers Foundation, yang berhasil mengumpukan sampai lima juta paun buat kegiatan amal. Akan tetapi, FA enggan memberikan besaran bayaran yang diterima pemain per pertandingan.

BBC mengira-ngira berapa bayaran para pemain timnas Inggris. Teorinya begini, hingga Juli 2018, terdapat 122 pertandingan yang dilakoni timnas Inggris sejak awal tahun 2008. Kalau total uang yang dikumpulkan mencapai lima juta paun, artinya rataan per pertandingan mencapai 41 ribu paun. Kalau dibagi skuad yang berjumlah 23 pemain, berarti sekitar dua ribu paun per pemain, per pertandingan!

Angka ini jelas lebih kecil dari yang didapatkan Mbappe di timnas Prancis. Jauh lebih kecil pula dari yang didapatkan pemain dari klub. Misalnya saja, Harry Kane yang mendapatkan 200 ribu paun perpekan dari Tottenham Hotspur.

Akademisi Sheffield Hallam University, Dr. Rob Wilson, bilang kalau yang didapat para pesepakbola dari timnas jauh dari standar mereka. “Saat Anda menempatkannya dalam konteks Premier League, itu bahkan tak sampai permukaannya,” kata Wilson.

Akan tetapi, tidak sedikit pesepakbola yang menganggap kalau main buat timnas bukanlah soal uang, tapi jadi awal untuk mendapatkan uang. Misalnya saja, pesepakbola yang tampil di Piala Dunia, berpeluang disaksikan 2,2 miliar pemirsa televisi. Sorotan ini akan membuka pintu pada sponsorship dan endorsement.

Minimnya bayaran buat pemain juga jadi salah satu alasan kenapa klub sering protes pada federasi karena memulangkan pemain mereka dalam kondisi kelelahan dan cedera. FA sendiri menyiapkan sejumlah uang sebagai kompensasi atas pemain yang absen karena pertandingan timnas.

Buat sejumlah pemain, adalah hal yang tabu untuk mencari uang dengan menggunakan lambang negara di dada. Cerita ini yang dirasakan Don Revie ketika menjadi manajer timnas Inggris pada 1974. Ia berjuang keras untuk menaikkan gaji pemain dari 100 paun ke 300 paun.

Sayangnya usaha Revie tidak mendapatkan sambutan yang baik dari sang kapten, Emlyn Hughes. Hughes justru menyebut kalau pemain yang harus bayar untuk bisa masuk timnas.

Federasi Sepakbola Jerman, DFB, meningkatkan bonus buat para pemain. Kalau juara, mereka masing-masing akan mendapatkan 265 ribu paun perorang. Akan tetapi, Presiden DFB, Reinhard Grindel, bilang kalau para pemain justru tak termotivasi karena uang, melainkan karena prestise Piala Dunia itu sendiri.

“Mereka dibayar banyak untuk bermain untuk klub mereka, jadi, selama bertahun-tahun, bayaran yang mereka peroleh untuk pertandingan timnas, jika ada, menjadi kurang penting bagi mereka,” katanya.

“Bahkan jika mereka masih hanya mendapatkan uang yang sama seperti yang mereka dapatkan pada 1960-an, saya yakin 11 pemain yang turun ke lapangan untuk timnas Inggris adalah pesepakbola. Itu adalah sesuatu yang mereka sukai.”

Sumber: BBC.