Agustus 2017 lalu, melalui Karl-Heinz Rummenigge, Bayern Munich menginisiasi pertandingan persahabatan melawan Kickers Offenbach, yang sedang mengalami kesulitan secara finansial. Dari pertandingan tersebut, semua hasil penjualan tiket akan diberikan pada Kickers Offenbach. Selain itu, Bayern juga dikabarkan memberikan bantuan uang.
Bayern Munich memang dikenal telah memberikan banyak bantuan kepada klub yang sedang mengalami masalah finansial. Bantuan yang diberikan bisa berbentuk pinjaman finansial, pertandingan persahabatan, ataupun bantuan lain.
Berikut adalah enam kesebelasan yang menunjukkan bahwa Bayern Munich, Kesebelasan Dermawan di Seantero Jerman.
-
Borussia Dortmund
Musim 2003/2004 lalu, klub yang bermarkas di Signal Iduna Park ini mengalami masalah finansial yang cukup kronis. Mereka kesulitan membayar gaji para pemainnya, bahkan nyaris terkena hukuman dari DFB apabila memang terjadi keterlambatan gaji pemain. Dortmund saat itu adalah salah satu rival terbesar Bayern Munich, bersama dengan Hamburg SV, Schalke 04. Bayern sempat dianggap akan lebih mudah mengarungi tahun-tahun ke depan dengan bangkrutnya Dortmund
Namun di luar dugaan, Uli Hoeness, memberikan pinjaman sebesar 1,65 Juta Euro pada Dortmund untuk melunasi gaji pemain tanpa bunga! Hoeness menceritakan rivalitas kedua klub tidak boleh hilang dan harus tetap ada di tingkat tertinggi.
“Itu adalah situasi krisis bagi mereka (Dortmund), ketika mereka tidak mampu membayar para pemainnya. Kami berfikir kami harus menolong mereka. Saya menyukai tradisi rivalitas kami dan saya rasa pertolongan ini adalah hal yang harus kami lakukan.”
Dalam sebuah jajak pendapat di kalangan fans Dortmund 2014 lalu, mereka mengakui bahwa bantuan yang diberikan Bayern Munich sangat signifikan. Itulah yang membuat kekuatan Dortmund kembali besar dan ditakuti di kancah Jerman maupun Eropa.
-
TSV 1860 Munich
Tetangga sekaligus rival dari Bayern ini berbagi kandang dengan Bayern Munich sejak era Grünwalder Stadion, Olympiastadion, hingga yang terakhir Allianz Arena. Sebenarnya rivalitas kedua kesebelasan sempat panas di awal 1960-an. Namun, kemudian cair dikarenakan perbedaan tingkat di liga membuat persaingan dan rivalitas kedua tim tidak terlalu intens.
Pada musim 2005/2006, TSV 1860 yang kala itu berkompetisi di Bundesliga 2 mengalami masalah finansial dan nyaris degradasi ke Regionalliga. Bayern Munich kemudian membeli saham TSV 1860 di Allianz Arena sebesar 50%, sebesar 11 juta euro, yang membuat finansial TSV 1860 kembali sehat dan bisa bersaing di Bundesliga 2.
Di akhir musim 2016/2017, TSV 1860 harus terdegradasi dari Bundesliga 2 ke Regionaliga Nord. Namun pihak operator liga menyatakan finansial TSV 1860 tidak mampu untuk memenuhi syarat untuk berlaga di Regionaliga Nord. Ini dikarenakan investor mereka Hasan Abdullah Ismaik yang membeli saham tim di tahun 2011, enggan membayar biaya untuk berlaga di Regionaliga Nord.
Hal ini membuat TSV 1860 juga harus pindah kandang ke kandang pertama mereka, Grünwalder Stadion, karena tidak mampu membayar biaya sewa Allianz Arena. Wacana Bayern Munich untuk kembali menolong TSV 1860 sempat hadir namun kemudian batal seiring penolakan kelompok supporter TSV 1860.
-
St. Pauli
Klub yang bermarkas di Hamburg ini terkenal dengan tradisi klub dan hal-hal yang bersifat eksentrik, seperti kegiatan politik dan pergerakan sosial. St. Pauli amat sering mengalami pasang surut baik dari segi prestasi maupun finansial klub. Bahkan The Guardian menyebutkan St. Pauli sebagai “Tim yang melakukan hal-hal yang benar kecuali mengincar kemenangan”.
Kesulitan finansial memuncak di awal millennium. Pada musim 2002/2003, St. Pauli terdegradasi ke Regionaliga Nord atau divisi ketiga. Gerakan pun dimunculkan suporter untuk membantu finansial klub.
Gerakan tersebut bernama Retteraktion dengan menjual kaus bertuliskan retter yang berarti “penyelamat”. Untuk membantu penjualan dan pengumpulan dana, Bayern Munich menawarkan diri untuk melakukan pertandingan persahabatan dengan semua penjualan tiket diberikan kepada St. Pauli. Hal ini disambut baik dan pertandingan tersebut menghasilkan penjualan tiket yang cukup besar dan membantu kembali stabilitas finansial St. Pauli.
-
Alemannia Aachen
Klub ini lebih sering berkompetisi di Bundesliga 2 dan baru sekali promosi ke Bundesliga. Klub yang bermarkas di Tivoli stadium ini, memang belum punya tradisi di kompetisi sepakbola tertinggi di Jerman. Namun loyalitas supporter mereka akan klub ini tidak perlu diragukan.
Sempat mengalami pasang-surut finansial di tahun 2000-an, Alemannia Aachen tetap tidak kehilangan dukungan terhadap tim mereka. Mereka sempat mengalami puncak performa dan menembus Bundesliga di bawah Dieter Hecking dan menembus Bundesliga di akhir musim 2006.
Namun di musim 2012/2013, Alemania Aachen mengalami kesulitanan finansial. Bayern yang kala itu menghadapi musim yang padat, diundang manajemen Aachen untuk pertandingan persahabatan demi menggalang dana.
Awalnya, Aachen berekspektasi Bayern hanya membawa tim cadangan mereka. Di luar dugaan, yang hadir justru pemain utama. CEO Aachen pun terkejut, “Kami tidak menyangka tim utama yang diturunkan, kami memahami jadwal mereka yang padat dan ini merupakan gestur sportivitas yang baik bagi kami.
Pertandingan ini memang hanya mengahsilkan profit 600.000 Euro. Namun investasi kepada Alemannia mengalir pasca pertandingan melawan Munich.
-
Dynamo Dresden
Klub yang menjadi penguasa Jerman Timur di era DDR-Oberliga ini memang kesulitan untuk menembus divisi tertinggi sepakbola Jerman saat ini. Pasang surut dialami dalam persepakbolaan Jerman ketika Jerman Barat dan Timur bersatu. Praktis, setelah terdegradasi pada musim 1994/1995 mereka belum pernah mencicipi tingkat tertinggi dan berkutat di divisi 2 hingga 4 Jerman. Paham sosialis yang masih cukup kental, membuat investor berfikir ulang untuk melakukan investasi.
Pada musim 2014/2015, Dynamo Dresden mengalami sedikit kesulitan dana untuk bersaing di 3.Liga. Bayern langsung berinisitaif melakukan pertandingan persahabatan, dengan semua hasil penjualan tiket diberikan ke Dynamo Dresden.
Pep Guardiola menurunkan semua pemain utama sekaligus mempromosikan beberapa pemain muda yang akan menjadi pengisi skuat utama seperti Joshua Kimmich. Kini Dynamo Dresden berkompetisi di Bundesliga 2, dan nyaris meraih tiket promosi ke Bundesliga musim lalu. Perkembangan ini diakui karena mulai banyaknya investor yang mulai melirik Dresden untuk berinvestasi kepada klub, pasca pertandingan melawan Bayern Munich.
-
Hansa Rostock
Klub Jerman Timur lainnya yang mengalami masalah finansial. Hansa Rostock sama seperti Dynamo Dresden, merupakan tim “yo-yo”, yang sering naik turun divisi persepakbolaan Jerman. Masalah yang dialami juga kurang lebih mirip dengan yang dialami Dresden.
Hansa Rostock menjadi lawan pertandingan pertama Munich di bawah Pep Guardiola. Pertandingan persahabatan ini dilakukan untuk menyelamatkan finansial Hansa Rostock yang cukup mengkhawatirkan untuk berkompetisi di 3.Liga.
Hansa Rostock menyambut baik niat itu. Pertandingan yang dilangsungkan bahkan berjalan sangat ketat, mirip kompetisi resmi. Dengan semua hasil penjualan tiket diberikan kepada Hansa Rostock.