Pemain Boleh Pergi Kalau Tak Digaji Klub?

Komponen utama penunjang kehidupan pesepakbola pada umumnya adalah gaji yang mereka terima, entah itu setiap pekan atau setiap bulan. Gaji adalah imbalan sekaligus hak pemain sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.

Lantas, bagaimana kalau klub tak membayar gaji mereka?

Alasan Kedisiplinan

Dalam beberapa kesempatan, klub terkadang memotong gaji pemain untuk alasan kedisiplinan. Misalnya, pemain dipotong gaji selama sepekan karena terlambat datang latihan.

Dalam tulisannya di In Brief, Lucy Trevelyan, menyatakan bahwa klub diperbolehkan memotong gaji dengan alasan seperti ini. Asalkan, alasan dan dasarnya jelas. Misalnya, pemain melanggar tugas dan kewajiban yang tertuang dalam kontrak sebagai pesepakbola profesional dan hukumannya adalah denda.

Masalah Keuangan

Ketika kesebelasan mengalami masalah keuangan, bukan tak mungkin mereka tak bisa membayar gaji pemain. Ini biasanya terjadi pada klub yang bermain di divisi bawah Liga Inggris. Meski, bukan tak mungkin terjadi juga pada klub Premier League.

Namun, masalah keuangan tak bisa menjadi alasan klub tak membayar gaji pemain. Soalnya, dalam hal ini, justru klub yang melanggar kontrak. Di Inggris, pesepakbola adalah pegawai seperti pada industri lainnya. Mereka mendapatkan hak yang sama dengan pekerja lain yang diatur dalam Employment Rights Act 1996. Salah satu haknya adalah pekerja harus dibayar.Bagaimana bila klub tetap tak bisa membayar? Apakah pemain berhak memutus kontrak sepihak?Pemain bisa memutus kontraknya karena pelanggaran kontrak yang dilakukan klub tersebut. Namun, hal ini tak umum dilakukan oleh pemain bergaji fantastis. Mereka justru biasanya bersatu dan membantu klub agar tetap bisa hidup.Salah satu caranya dengan memotong gaji mereka, yang satu pekannya bisa saja menggaji seluruh karyawan pada periode yang sama. Ini yang dilakukan sejumlah pemain ketika pandemi Covid-19 melanda pada 2020 lalu.Justru, pemain yang tak menunjukkan solidaritasnya buat klub dan memilih pergi saat klub dalam posisi sulit, justru akan sulit mencari klub lain. Ia akan dicap mata duitan dan biasanya tak banyak suporter yang suka. Ditambah lagi, dengan gaji yang didapat sebelumnya, pemain sekelas klub Premier League tentu tak akan langsung jatuh miskin kalau tak gajian selama sebulan.

Saat Klub Pasti Bangkrut

Klub biasanya tahu apakah masalah keuangan mereka bisa teratasi atau tidak. Kalau masih bisa teratasi, mereka akan mencari cara untuk kembali bangkit. Akan tetapi, kalau masalahnya sudah terlalu parah dan tak bisa dibenahi, klub harus mengumumkan kebangkrutannya.

Prosesnya adalah dengan menyerahkan pengelolaan klub pada admininstrator yang ditunjuk oleh persidangan. Tujuan utama admininstrator adalah memanfaatkan aset perusahaan untuk membayar kreditor secepat mungkin.

Aset-aset klub biasanya stadion atau kompleks latihan yang kemudian dijual. Uangnya digunakan untuk memenuhi kewajiban klub seperti membayar utang. Saat ini terjadi, pemain-lah yang akan didahulukan sebelum kreditor lain. Sehingga, gaji pemain akan dilunasi terlebih dahulu.

Saat Gaji Tidak Dibayar

Pesepakbola mungkin bingung harus mengadu pada siapa ketika gaji mereka tak dibayar. Kalau bicara di media sosial, persoalannya bisa sangat panjang. Bisa saja gajinya tak kunjung dibayar dan malah kena UU ITE.

Di Inggris, semua pesepakbola profesional yang main di Premier League dan Football League diwakili oleh badan bernama Professional Footballers Association atau PFA. Mereka akan memberikan pendampingan bagi pemain untuk memastikan kalau masalahnya bisa diselesaikan.

Sumber: Inbrief.co.uk