Awal Januari lalu, kesebelasan Liga 1 Indonesia yaitu Mitra Kukar meresmikan salah satu pemain asingnya. Danny Guthrie menjadi rekrutan asing anyar Naga Mekes untuk mengarungi kerasnya kompetisi Liga 1 musim 2018 mendatang. Gelandang Inggris ini akan menggantikan Mohamed Sissoko yang memutuskan untuk tidak melanjutkan karir di Indonesia.
Guthrie memang bukan pemain besar macam Michael Essien atau Mohamed Sissoko. Akan tetapi, pengalamannya di kompetisi Inggris tidak boleh diremehkan. Ia tercatat pernah memperkuat klub-klub peserta Premier League seperti Bolton dan Newcastle United. Guthrie bahkan mengawali karir sepakbolanya bersama raksasa Inggris, Manchester United.
Nama Guthrie memikat kubu Manchester United ketika dirinya masih bermain untuk Thomas Telford School di usia 11 tahun. Guthrie merupakan pilar penting Telford yang kerap menjadi juara di berbagai ajang tingkat pelajar. Hingga usia 16 tahun, Guthrie bermain untuk Telford serta menjadi bagian dari tim akademi Manchester United.
Penampilan cemerlang Guthrie membuat ketertarikan pihak Liverpool untuk memboyongnya pada tahun 2004. Baru pada tahun 2006 dirinya mendapat panggilan dari tim utama untuk ikut serta dalam pertandingan pra musim menghadapi Wrexham. Sedangkan debut resminya bersama The Reds didapat ketika mereka berhadapan dengan Reading pada babak ketiga Piala Liga. Ia menggantikan Mohamed Sissoko pada menit ke 62.
Sepanjang 2006, Guthrie mencicipi debut di berbagai kompetisi bersama The Kop. Pada November ia mendapat kesempatan bermain di Premier League. Sebulan berselang, dirinya diberi kesempatan oleh manajer Liverpool saat itu, Rafael Benitez, untuk turun di Liga Champions menghadapi Galatasaray.
Sayangnya karir Guthrie mentok bersama Liverpool. Kesulitan menggusur nama-nama papan atas macam Steven Gerrard, Xabi Alonso dan Javier Mascherano membuat namanya kemudian dipinjamkan ke beberapa kesebelasan lain. Pada 2007, ia dipinjam oleh Southampton dan bermain bersama calon bintang besar dunia, Gareth Bale. Bersama Soton, Guthrie juga tidak terlalu banyak mendapat kesempatan tampil.
Pemain kelahiran Shrewsbury ini baru mendapatkan menit bermain lebih sering ketika memperkuat Bolton Wanderers. Bersama The Trotters, ia dilatih oleh mantan pelatih tim utama Liverpool, Sammy Lee. Ia turun dalam 25 pertandingan di Premier League dan menyelamatkan mereka dari jerat degradasi.
Setelah sering menjadi pemain pinjaman, Liverpool baru menjual Guthrie secara permanen pada 2008. Ketika itu, ia direkrut oleh Newcastle United dan bermain hingga 2012 sebelum kedatangan Yohan Cabaye membuat dirinya jarang bermain. Setelah membawa Newcastle finis di posisi kelima, Guthrie memutuskan menerima pinangan klub promosi, Reading sebelum Fulham meminjamnya pada 2015.
Setelah bermain untuk Fulham, Guthrie menandatangani kontrak dua musim bersama Blackburn Rovers. Sayangnya, di tahun kedua bersama Blackburn, Guthrie gagal mengangkat performa Blackburn dengan baik dan harus terdegradasi ke League One.
Dan setelah malang melintang bersama klub-klub Inggris, Guthrie akan memulai petualangan barunya bersama Mitra Kukar. Pemilihan Indonesia sebagai tempat melanjutkan karir disebabkan karena sang istri, Rebecca, yang menyukai suasana Indonesia.
“Istri saya suka dengan Indonesia, terutama Bali. Itu alasan yang membuat saya menerima tawaran bermain di sini,” ujarnya seperti dikutip Bolasport.
Menarik untuk melihat apakah Guthrie mampu langsung nyetel bersama Mitra Kukar. Ajang Piala Presiden, pertengahan Januari nanti adalah ujian perdana Guthrie. Dirinya diharapkan bisa menjalin kemitraan yang baik bersama Bayu Pradana di lini tengah Mitra Kukar mengingat musim lalu, mereka adalah tim dengan pertahanan terburuk kedua setelah Persegres Gresik.