Sejak pindah ke Barcelona, Neymar menjadi sorotan. Pada pundaknya ada harapan ratusan juta masyarakat Brasil yang ingin mengulang kejayaan di sepakbola. Namun, dari tiga Piala Dunia yang ia ikuti, hasilnya selalu berakhir dengan kegagalan.
Piala Dunia pertama Neymar berakhir dengan cedera punggungnya yang parah. Lutut Juan Zuniga menghajar tulang belakang Neymar. Ia pun terjatuh ke tanah lalu berteriak kesakitan. Seketika itu pula masyarakat Brasil merasakan kengerian.
Di laga itu, Brasil memang berhasil lolos ke semifinal. Namun, mereka dipermalukan Jerman dengan skor 7-1. Brasil bahkan tak sanggup menang dari Belanda di perebutan peringkat ketiga.
Hal serupa juga terjadi di Piala Dunia 2018. Neymar tengah berada dalam usia emasnya. Ia pun sudah membuat keputusan besar dengan pindah ke Paris Saint-Germain.
Brasil cuma bisa melaju sampai babak perempatfinal. Mereka dikalahkan Belgia dengan skor 1-2. Meski main mengesankan, tapi sentimen negatif tetap melekat pada Neymar. Soalnya ia dianggap jago akting dan mudah marah.
Di usianya yang ke-30, Neymar kembali mewakili Brasil di Piala Dunia 2022. Ia sudah jauh lebih dewasa sekarang. Akan tetapi, hasilnya masih tetap sama. Secara mengejutkan, Brasil yang tampil bagus sepanjang babak grup, kalah di perempatfinal oleh Kroasia.
Urusan yang Masih Belum Usai
Neymar sudah meninggalkan kesan akan menjadi bintang besar untuk negara dan klubnya sejak debut di Santos pada 2009. Ia adalah pesepakbola termahal dalam sejarah sepakbola. Ia berhasil mencetak 105 gol buat Barcelona dan mencetak 115 gol untuk Paris Saint Germain. Neymar juga merupakan pencetak gol terbanyak Brasil di belakang Pele, dengan 75 gol.
Neymar sudah menjadi bagian dari timnas Brasil selama 12 tahun. Akan tetapi, capaian yang berhasil ia raih cuma Piala Konfederasi pada 2013 dan medali emas Olimpiade Rio pada 2016. Ia tak mendapatkan trofi Copa America 2019 meski Brasil juara, karena cedera.
Karena kurangnya pengaruh Neymar sepanjang 12 tahun ini, tidak sedikit yang merasa kalau Piala Dunia 2022 akan menjadi yang terakhir untuknya. Neymar pun mengakuinya.
“Aku melihatnya sebagai yang terakhir karena aku tak tahu kalau aku akan punya kekuatan pikiran untuk berurusan dengan sepakbola lagi,” kata Neymar dalam dokumenternya Neymar Jr. and The Line of Kings.
“Akku akan melakukan segalanya untuk tampil baik, melakukan segalanya untuk memenanginya bersama negaraku, untuk mewujudkan impian sejak aku kecil. Dan aku harap aku bisa melakukannya.”
Penampilan yang Sedang Bagus
Segala raihan gol yang dicatatkan Neymar sejatinya bisa lebih bagus lagi kalau dia tidak cedera. Bagaimana tidak? Pada Januari ini saja, ia melewatkan hampir 100 pertandingan untuk PSG sejak bergabung dengan mereka pada 2017. Ditambah lagi, ia dianggap punya hubungan yang tidak cair dengan rekannya di lini serang, Kylian Mbappe.
Editor French Football News, Raphael Jucobin, bilang pada BBC kalau Neymar merasa tensi yang dibangun dengan Mbappe, membuatnya ingin membuktikan diri di musim ini. Ia ingin membuktikan kalau ia layak di PSG dan dia layak dihargai 200 juta paun.
“Dia benar-benar menunjukkan bahwa di musim ini adalah musim terbaiknya sejauh ini, bukan cuma soal gol, tapi juga secara sikap.”
Neymar sebelumnya bikin petinggi PSG frustrasi karena terlambat untuk mengawali pramusim. Akan tetapi, musim panas ini ia mengakhiri masa liburnya lebih cepat untuk mengawali persiapan demi musim baru.
Hasil dari fokus dan dedikasi tersebut adalah 11 gol dan sembilan asis dari 14 penampilannya di Ligue 1.
“Ada lebih banyak kedewasaan padanya, tapi itu sesuatu yang lebih dari itu. Dia punya hal yang harus dibuktikan,” terang Jucobin.
“Secara taktikal, pelatih telah menemukan formasi yang sangat bagus untuk mendapatkan yang terbaik darinya.”
Rekor Pele
Neymar tentu berharap ingin memberikan Brasil gelar Piala Dunia mereka yang keenam. Selain itu, Neymar juga tengah mengincar rekor gol Pele untuk timnas Brasil yakni 77 gol.
Sebelum Piala Dunia, Neymar hanya membutuhkan tiga gol lagi untuk merealisasikannya. Hal ini pun diakui oleh Neymar di mana ia sangat ingin melampaui rekor tersebut. Ia bahkan sudah bicara dengan rekan-rekannya, untuk membantunya mencapai rekor tersebut.
Brasil sendiri sudah pasti memilih bermain menyerang dengan menyertakan sembilan penyerang. Ini membuat mereka tak begitu tergantung pada Neymar untuk menang atau mencetak gol. Brasil punya Vinicius Jr, Rodrygo, Richarlison, Lucas Paqueta, sampai Rapinha.
***
Meski Neymar gagal membawa Brasil juara pada Piala Dunia 2022, tapi ada satu hal yang berhasil ia capai. Ia mampu menyamai rekor gol Pele. Rekor tersebut ia buat di babak perempatfinal melawan Kroasia. Neymar mencetak gol-nya yang ke-77. Namun, gol itu sayangnya tak dapat membawa Brasil hingga ke semifinal.
Piala Dunia 2022 agaknya bukan Piala Dunia terakhir Neymar. Selepas Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi pensiun, ia masih berada di penghujung kariernya dan bukan tidak mungkin akan membuktikan diri sebagai pemain terbaik dunia.
Sumber: BBC