Pada Januari 2007, David Beckham mengumumkan kalau ia akan pindah ke LA Galaxy di akhir musim. Kabar ini jelas mengejutkan. Pertama, MLS bukanlah liga top. Kedua, Real Madrid masih membutuhkan jasanya.
Karena pengumuman ini, Beckham sempat tidak dimainkan oleh Fabio Capello. Ia diperbolehkan berlatih bersama Madrid, tapi tak akan diturunkan.
Namun, Beckham terus memberikan yang terbaik meski cuma di sesi latihan. Hal ini menggugah Capello untuk menelan kembali ludahnya. Sebulan kemudian, Beckham kembali bermain dan membantu Madrid menjuarai La Liga pertama sejak 2003.
Di laga terakhirnya bersama El Real, Beckham sebenarnya sedang memikirkan sesuatu. Ia harus mencari rumah untuk ditinggali saat bermain bersama LA Galaxy. Di Los Angeles, Victoria tengah mencari mana rumah yang cocok untuk mereka.
Percaya pada Victoria
Untuk mencari rumah barunya di Amerika, Beckham mempercayakannya pada Victoria. Di Madrid, ia memantau HP-nya karena Victoria mengirimkan gambar rumah yang tengah ia cari.
“Aku memercayai istriku 110 persen,” terang Beckham.
Pada akhirnya, Victoria setuju untuk membeli rumah seharga 22 juta dollar di Beverly Hills. Ada banyak pertimbangan dalam pemilihan rumah tersebut. Ia harus mencari wilayah terbaik di sana, serta mengecek jarak dengan pantai, tempat latihan, sekolah untuk anak-anaknya, sampai bar terdekat.
Victoria juga ingin agar rumahnya tak terlalu besar, tak terlalu mewah, dan terkesan tak terlalu sombong. Tujuannya agar anak-anak merasa nyaman di rumah yang terang dengan koridor besar di mana anak-anak bisa main roller skating.
Hal ini juga ditegaskan David kalau tak akan ada staf yang tinggal di sana. “Kami senang mengunci pintu pada malam hari dan berkeliling rumah sambil telanjang,” candanya.
Nyatanya, rumah yang “tak terlalu besar” itu berukuran 1200 meter persegi atau sekitar 40×30 meter. Rumah baru Beckham ini bernuansa vila mediterania dengan enam kamar tidur, bioskop, lapangan tenis, dan kolam renang.
Tidak Berniat Menjadi Terkenal
Victoria sendiri awalnya menyiratkan kalau mereka tak berniat menjadi orang paling terkenal di Amerika Serikat. Ia tak melihat kepindahan Beckham ke LA sebagai cara untuk meningkatkan brand mereka.
Nyatanya ada banyak kegilaan yang hadir dan mustahil untuk diabaikan. Salah satu yang mengguncang adalah kabar perselingkuhan Beckham dengan asistennya sendiri.
“Saya tidak akan berbohong. Itu adalah masa yang sangat sulit. Itu sulit bagi seluruh keluarga kami. Tapi aku menyadari banyak orang punya harganya sendiri,” kata Victoria.
Apa yang dimaksud Victoria adalah saat sebuah tabloid membayar seorang perempuan senilai 600 ribu dollar untuk ceritanya.
“David dan aku berhasil melewatinya bersama-sama,” lanjut Victoria.
“Tidak ada seorang pun yang mengatakan bahwa pernikahan itu akan mudah. Ya, memang ada banyak rintangan di sepanjang perjalanan. Namun faktanya adalah kamu telah melalui semua yang telah kami lalui dengan lebih kuat dan lebih bahagia. Sekarang bahkan lebih baik daripada ketika kami pertama kali menikah. Setelah bertahun-tahun, kami bisa pulang dan tertawa bersama.”
Apa yang dilakukan keduanya kerap mendapatkan perhatian dari media. Victoria dan David sebenarnya tak pernah membaca berita, tapi cuma sebatas melihat fotonya saja. Berita soal Victoria dan David tak pernah habis. Salah satunya karena media di Inggris sengaja memindahkan karyawannya ke Los Angeles untuk mendapatkan berita soal Beckham.
Hal-hal kecil bahkan mengganti gaya rambut bisa membuat Beckham muncul di halaman pertama. Hal ini yang diakui oleh Beckham.
“Aku tak pernah benar-benar berpikir, oke, pekan depan aku akan cukur gaya mullet,” kata Beckham.
“Aku terbangun di suatu pagi dan aku bosan dengan rambutku lalu mencukurnya. Ini adalah sesuatu untuk aku nikmati,” cerita Beckham soal gaya rambutnya yang berubah-ubah.
Berubah karena Victoria
Beckham dianggap sebagai pria metroseksual. Mengubah gaya rambut adalah salah satu cirinya. Ia bahkan pernah difoto dengan kuku yang dicat warna pink.
Beckham sendiri memang menyukai fashion. Akan tetapi, setelah bertemu Victoria, Beckham diarahkan ke jalan yang tepat.
“Saat ia bilang padaku sesuatu tidak terlihat bagus, aku memercayainya. Kami punya sebuah hubungan seperti itu,” terang Beckham.
Pernah suatu ketika Beckham dan Victoria mengecat warna rambutnya menjadi platinum. Rekan setimnya memanggilnya dengan sebutan Marilyn. Marilyn sendiri merupakan nama panggung Peter Robinson, penyanyi Jamaika yang dikenal karena penampilannya yang feminim.
Beckham tak merasa tersinggung. Ia malah merasa nyaman dengan sisi lembutnya yang dipadukan dengan tubuhnya yang atletis. Ia pun merasa bangga karena punya banyak fan base yang gay. “Sungguh menyenangkan untuk dicintai,” terang Becks.