Cristiano Ronaldo jelas merupakan selebriti. Dengan uang yang banyak, ia bisa melakukan apa saja, kecuali pesta. Ronaldo jarang berpesta. Sebaliknya, ia memilih menghabiskan waktu di rumah bersama teman-temannya.
Separuh rekan-rekannya senang datang ke kelab malam, mengencani model, pesta sampai pagi, dan mencoba mengesankan perempuan dengan sampanye.
“Namun, menjadi lebih baik untuk berlatih keras dan melakukannya dengan baik. Itulah mengapa di Inggris para pemain muda sungguh buruk. Di Spanyol mereka lebih profesional, tim mudanya lebih baik,” kata Ronaldo.
Meski ia pernah mengencani model papan atas, Irina Shayk, tapi Ronaldo bilang, “Aku benci model yang glamor.”
Soal perempuan, Ronaldo tak suka yang bermewah-mewahan. Ia tak senang dengan perempuan yang wajahnya lelah karena pengaruh alkohol.
“(Tidak suka dengan) Perempuan yang berpakaian dengan dadanya keluar dan diperlihatkan sepanjang waktu dan berusaha tampil seksi, menurutku perempuan jenis ini sungguh menyedihkan,” kata Ronaldo.
Namun, Ronaldo jelas punya tipe idealnya. Ia suka perempuan yang pintar, cerdas, “Seseorang yang terlihat… cantik. Itulah tipeku. Aku memilih perempuan yang normal ketimbang yang kaya raya.”
Saat ditanya siapa perempuan yang cocok untuk ia kencani, Ronaldo menjawab dengan bangga: “Sulit untuk memikirkan siapa pasangan yang cocok untuk pria tersesksi di dunia.”
Uniknya, Ronaldo justru menyebut nama Cheryl Cole yang tak lain merupakan mantan istri Ashley Cole. “Aku akan mengajaknya minum secangkir coklat panas,” ucap Ronaldo.
Ronaldo sendiri tak terlalu mengenal Ashley Cole, meski ia berteman dengan Michael Essien. Ia bahkan tak kenal dengan David Beckham. Lingkaran pertemanannya di sepakbola tak begitu besar. Cuma beberapa pemain yang masih kontak-kontakan dengannya.
Namun, buat sahabatnya ia tak ragu untuk “melayani” mereka, seperti berlibur di hotel bintang lima, berpergian pakai pesawat pribadi, dan membayari minuman mereka. Ronaldo sendiri tak pernah minum alkohol di depan umum.
“Aku meminum Red Bull sementara aku membelikan temanku sampanye senilai 1000 dolar sebotol. Tidak masalah. Aku senang teman-temanku bahagia,” kata Ronaldo.
Ronaldo mendapatkan gaji yang luar biasa besar. Namun, ia tak bisa menghabiskannya sendirian. Ini yang membuatnya tak segan mengeluarkan banyak uang untuk membelikan ibu dan saudara perempuannya rumah.
Ia juga berinvestasi dalam beberapa lini usaha yang dikelola oleh saudaranya sendiri, mulai dari kelab malam, bar, sampai hotel. “Namun, uang tidak mengubahku. Aku masih orang yang sama,” kata Ronaldo.
Ronaldo juga memanjakan dirinya. Ia senang mengoleksi fesyen dan sepatu. Ronaldo bahkan tak pernah memakai celana dalamnya dua kali. Soalnya brand Armani memberinya secara gratis.
Yang paling kelihatan tentu koleksi mobilnya. Tentu, ia tidak mengoleksi mobil Avanza atau Xenia, melainkan Ferrari sampai Mercedes McLaren. Walau demikian, koleksinya yang paling berharga adalah kalung salibnya yang menurutnya mendekatkannya pada Tuhan.
“Aku selalu mendapat anugerah. Aku diperlihatkan keterampilannya dan aku adalah pesepakbola yang fantastis, tapi aku yakin Tuhan yang memberiku anugerah itu,” terang Ronaldo.
Ronaldo kerap dianggap sebagai pesepakbola yang arogan. Padahal, aslinya, ia memiliki sisi yang sangat manis, memiliki hati yang besar, dengan selera humor yang buruk.
Ronaldo mengakui: “Aku sering merasa disalahpahami. Aku orang yang sangat tertutup dan rendah hati.”
Ronaldo sendiri tampak jarang menunjukkan emosinya. Padahal, ia begitu kehilangan ayahnya, Jose, yang wafat saat Ronaldo masih 19 tahun. Ada kesedihan yang begitu mendalam karena Ronaldo tak bisa membagikan kesuksesan bersama ayahnya tersebut.
Saat Ronaldo direkrut Manchester United, ayahnya masih ada di sana. Namun, banyak pemain bagus yang pindah ke Inggris sehingga sulit untuk menjadi yang terbaik di sana. Saat Ronaldo menjadi yang terbaik, ayahnya sudah tidak ada di sisinya.
Andai Ronaldo tak menjadi seorang pesepakbola, ia terpikir untuk menjadi pramusaji, atau menjadi seorang model. Yang tentu saja bukan model yang glamour.