Kalah di final Piala Eropa dua kali secara beruntun membuat masa depan Gareth Southgate di timnas Inggris dipertanyakan. Namun, anehnya hal ini juga menunjukkan kalau Southgate sebenarnya memang punya kualitas, sampai-sampai membawa Inggris dua kali ke final.
Southgate sendiri tidak secara tegas menyatakan apakah ia akan bertahan bersama timnas Inggris. Soalnya, ia mesti bicara dengan orang-orang di belakang layar terlebih dahulu. Namun, ia tak ragu menyebut kalau skuad pilihannya masih punya masa depan yang panjang.
CEO FA, Mark Bullingham, bilang kalau Inggris datang ke Jerman untuk menjadi juara dan tak ingin berakhir seperti ini. Mereka semua merasa sakit tapi sekaligus merasa bangga.
Sementara itu, Southgate menyoroti soal kondisi fisik para pemainnya yang tidak sepenuhnya bugar. Contoh yang paling utama adalah Harry Kane. Ia memang mencetak tiga gol, dan mendapatkan gelar top skorer bersama Georges Mikautadze, Jamal Musiala, Cody Gakpo, Ivan Schranz, dan Dani Olmo. Namun, penampilan Kane di Piala Eropa 2024 bukanlah yang terbaik.
“Secara fisik itu sulit baginya. Dia datang ke turnamen ini dengan kekurangan pertandingan dan dia belum mencapai level yang kita semua harapkan,” kata Southgate soal Kane.
Southgate menyoroti kurangnya kepemimpinan di dalam tim usai cederanya Jordan Henderson dan Harry Maguire. Para pemain juga mengalami kelelahan dan rentan cedera, utamanya usai menjalani babak perpanjangan waktu melawan Slovakia dan Swiss.
Selain itu, pemain seperti Luke Shaw baru saja sembuh dari cedera yang membuatnya beristirahat selama empat bulan. Pun dengan Jude Bellingham yang beberapa kali keram karena kelelahan.
Kerusakan fisik ini diperparah saat mereka tidak menguasai bola. Artinya, para pemain mesti mengejar bola sambil mempertahankan fokus agar pertahanan tidak jebol. Southgate juga menyoroti bagaimana Inggris cuma punya waktu tiga hari untuk beristirahat, sementara Spanyol punya empat hari. Menurutnya, ini juga berpengaruh terhadap kebugaran tim.
Walau demikian, Southgate tetap memberikan selamat untuk Spanyol dan menyebutnya sebagai tim terbaik di turnamen. “Kalah di final sangatlah sulit. Selamat untuk Spanyol. Mereka adalah tim terbaik di turnamen dan mereka adalah tim terbaik malam ini.”
Menerima bahwa Inggris “gagal”, Southgate menekankan bahwa mereka harus tetap tenang setelah perjalanan yang terkadang penuh gejolak hingga akhir kompetisi yang pahit.
“Aku sangat bangga dengan para pemain. Tim ini telah membuat negara bangga, mereka mencapai final pertama di luar Inggris. Final kedua dalam dua turnamen sungguh luar biasa. Mereka telah memainkan 14 pertandingan di dua Kejuaraan Eropa terakhir dan kalah di menit-menit terakhir pertandingan ke-14. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa, tapi saat ini semua itu tidak penting.”
Sumber: The Guardian