Cerita Wisla Krakow Kalahkan Barcelona Saat Raih Treble Winners 2009

Tidak banyak klub yang mampu mengalahkan Barcelona pada salah satu era terbaiknya di periode penghujung 2000-an. Masa itu, mereka diasuh oleh legenda klub, Pep Guardiola sejak awal musim 2008/2009, dan berhasil meraih treble winners di akhir musim. Kala itu pula El Barca dikenal dengan permainan tiki-taka yang sukses menghasilkan 14 trofi selama empat musim di bawah Guardiola.

Musim 2008/2009 itu, hanya beberapa klub yang mampu merebut tiga poin dari Barcelona di Liga Champions; Chelsea, Arsenal, Inter Milan, Rubin Kazan dan Shaktar Donetsk. Real Madrid, AC Milan, Bayern Munchen, hingga Manchester United asuhan Sir Alex Ferguson tak berkutik. Tapi, ada satu klub lagi yang berhasil mengalahkan Barcelona; Wisla Krakow dari Polandia dalam babak kualifikasi.

Mencatatkan Sejarah

Kesuksesan Wisla Krakow menundukkan Barcelona pada masa itu jadi salah satu catatan penting, bukan hanya karena mereka adalah klub antah-berantah, tetapi juga karena kemenangan itu terjadi saat tim Catalan tersebut akan meraih treble winners pertama dalam sejarah sepakbola Spanyol. Tak hanya itu saja, mereka sekaligus juga menjadi klub Polandia pertama yang mengalahkan Barcelona.

Sebenarnya, Lau Blaugrana sudah menghancurkan Wisla Krakow saat menjamunya di leg pertama pada 13 Agustus 2008. Mereka sukses mengamankan skor 4-0, dan hampir pasti mengirim lawan turun ke Piala UEFA. “Hanya cuaca yang berubah-ubah atau kurangnya motivasi Barcelona yang bisa membuat laga (leg kedua) ini menarik,” kata Direktur Teknik Barcelona, ​​Txiki Begiristain saat itu.

Tapi, ternyata Wisla Krakow belum putus asa. Membalikkan hasil memang hanya sebuah keajaiban. Namun dengan dukungan fans, mereka menyadari masih ada peluang mencetak sejarah. “Ini adalah impian kami untuk membalikkan keadaan kompetisi. (Tapi) kami hanya ingin menjadi tim Polandia pertama yang mengalahkan Barcelona,” ungkap gelandang Mauro Cantoro menjelang leg kedua.

Awal yang Membosankan

Meskipun menyanjung sang lawan, namun Guardiola sama sekali tak bersikap mudah. Lionel Messi memang absen, tapi Thierry Henry, Samuel Eto’o dan Xavi, hingga Andres Iniesta, Yaya Toure, Carles Puyol dan Gerard Pique, semua jadi starter di Estadio Henryk Reyman pada laga 26 Agustus 2008 itu. Sedang pelatih Maciej Skorza harus kehilangan Cantoro, juga Arek Glowacki dan Radek Sobolewski.

Tak heran jika babak pembuka didominasi tim tamu. Seperti biasa, Iniesta jadi jenderal lini tengah, sementara Eto’o dan Henry mencari peluang di depan. Namun, lebih 30 menit bermain, Barcelona hanya memiliki 54 persen penguasaan bola. Ketika tuan rumah mulai lelah di akhir babak pertama, lebih banyak kegagalan mulai terlihat. Henry, Iniesta dan Eto’o, semuanya menyia-nyiakan peluang.

Sementara, dari tim tuan rumah malah tampak ada energi yang mengesankan, sesuatu yang jarang terlihat. Kepercayaan diri The White Star semakin meningkat setelah menyamai lawan yang bertabur bintang di babak pertama. Belum lagi dukungan penuh dari para penggemar yang memadati stadion berkapasitas lebih dari 33 ribu penonton itu, jauh mendominasi dari 23 fans yang dibawa Barcelona.

Petaka di Babak Kedua

Lima menit awal babak dua, kapten sekaligus bek kanan Wisla Krakow, Marcin Baszczynski membuat satu gerakan mengesankan saat melewati Iniesta dan Xavi. Dia berhasil terus mempertahankan bola dengan baik, lalu menarik dan menggiringnya di antara Toure, Henry dan Eric Abidal yang telah gagal untuk mencoba menghentikan lajunya, sebelum dia mengirim umpan lambung ke sisi lain lapangan.

Winger kiri Marek Zienczuk berhasil menyambut bola, tepat di depan sudut kiri kotak penalti lawan tanpa kawalan. Sebelumnya, Pawel Brozek sempat akan mengambil bola, namun diganggu oleh Dani Alves. Hingga bola jatuh di kaki Zienczuk yang langsung melepaskan tendangan voli yang kuat ke arah gawang Barcelona. Kiper Victor Valdes melompat untuk menepis bola yang bergulir ke luar lapangan.

Tapi, penyelamatan yang dilakukan Valdes malah menghasilkan tendangan sudut bagi Wisla Krakow, dan kemudian dari situlah lahir gol mematikan itu. Gelandang Tomas Jirsak menjadi eksekutor, dan mengirim bola ke tengah kotak penalti. Tidak disangka-sangka, bola mengarah ke bek Cleber yang berdiri sendiri tanpa pengawalan, sedikit jauh dari gawang, ketika rekan-rekannya terus dijaga lawan.

Cleber melompat dari tepi kotak penalti, dengan setengah melayang untuk menyambut bola dengan kepalanya. Sundulan luar biasa dari pemain Brasil itu mengarah ke sudut atas, dan jelas terlalu sulit untuk diamankan Valdes, sehingga bola pun bersarang di gawang Barcelona, gol untuk Wisla Krakow. Dia lalu melakukan selebrasi santai dengan menggoyangkan telunjuk, sementara tribun pun pecah.

Setelah gol itu, Barcelona masih punya waktu 38 menit untuk menyelamatkan muka. Tapi, sejumlah upaya yang dilakukan Eto’o hingga Henry tak jua membuahkan hasil. Hingga akhirnya wasit meniup peluit panjang, skuat Guardiola harus mengakui keunggulan tuan rumah. Wisla Krakow pun berpesta di awal musim, meski tersingkir dari Liga Champions, sebelum Barcelona jadi jawara di akhir musim.

Sumber: Planet Football