Selepas musim 2017/2018, Sam Allardyce meninggalkan Everton. Sebelumnya, Allardyce juga pernah menjadi manajer timnas Inggris. Ia juga merupakan pesepakbola yang sebagian besar kariernya dihabiskan bersama Bolton Wanderers. Berikut kami sajikan 20 Fakta Sam Allardyce
- Sam Allardyce atau dikenal sebagai “Big Sam” lahir pada 19 Oktober 1954 di Dudley, Inggris. Sam merupakan anak dari seorang sersan polisi. Kedua orang tua Sam merupakan orang Skotlandia. Ia memiliki seorang kaka perempuan dan seorang kaka laki-laki. Sam merupakan pendukung Wolverhampton Wanderers dan bermimpi suatu hari ia ingin bermain dan menjadi manajer di klub tersebut.
- Sam memiliki tubuh tinggi besar dengan tinggi 191 cm.
- Sam tercatat telah membuat 578 penampilan di semua kompetisi yang ia ikuti ketika masih menjadi pesepakbola profesional selama 21 tahun.
- Sam memulai karirnya di akademi Dudley Town sebelum bergabung dengan Bolton Wanderers. Sam menghabiskan 9 tahun bersama Bolton Wanderers dan memenangkan Second Division di musim 1977/1978.
- Sam menjadi “journeyman” setelah meninggalkan Bolton Wanderers. Ia bergabung dengan Sunderland, Millwall, Tampa Bay Rowdies, Coventry City, Huddersfield Town, Preston North End, dan West Bromwich Albion.
- Pada awal 1990-an, Sam mengambil kesempatan dengan menjadi pemain dan juga manejer di klub Irlandia, Limerick. Sam membawa klub tersebut menjadi juara League of Ireland First DIvision di musim 1991/1992.
- Sam kembali ke Inggris dan bergabung dengan Preston North End sebagai caretaker-manager.
- Sam menandatangani kontrak pertamanya sebagai manajer pada tahun 1994 ketika Blackpool berminat menggunakan jasa Big Sam. Namun Sam dipecat setelah dua tahun gagal membawa Blackpool promosi.
- Sam kembali menjadi manajer pada Januari 1997 di Notts County. Kali ini ia berhasil membawa Notts County menjadi juara Third Division di musim 1997/1998.
- Sam kembali ke Bolton Wanderers dengan status sebagai manajer pada 1999. Bersama Bolton, Sam beruntung karena skuat Bolton saat itu diisi oleh pemain bertalenta seperti Gudjohnsen, Jaaskelainen, Mark Fish, Claus Jensen, Dean Holdsworth, Bo Hansen, Michael Johansen dan Ricardo Gardner. Meskipun Bolton berada di papan tengah ketika Sam mengambil alih, Bolton berhasil melaju ke babak play-offs. Pada musim panas tahun 2000, Gudjohnsen dan Jensen dijual dengan nilai transfer masing-masing 4 juta poundsterling. Sam memfokuskan untuk memperbaiki fasilitas klub dan ruang untuk para staf. Sam berhasil membawa Bolton promosi melalui play-offs pada 2001. Sam memutuskan untuk hengkang dari Bolton dan berlabuh di Newcastle United pada 2007.
- Sam sempat diminati oleh Manchester City. Namun ia memilih Newcastle United. Sam hanya bertahan setengah musim mengarsiteki Newcastle.
- Sam bergabung dengan Blackburn Rovers selama dua tahun setelah hengkang dari Newcaste United.
- Sam ditunjuk menjadi manajer West Ham United pada 2011 tepat setelah West Ham degradasi. Sam berhasil membawa West Ham kembali bertanding di kompetisi tingkat tertinggi melalui laga play-off pada 2012. Ia meninggalkan West Ham United pada Mei 2015 setelah didesak dan dikritik oleh fans West Ham karena gaya permainan Sam yang berbeda dengan tradisi gaya permainan West Ham United.
- Pada 9 oktober 2015, Allardyce menjadi manajer Sunderland menggantikan Dick Advocaat. Saat itu, Sunderland berada di posisi ke-19 klasemen. Sam mendatangankan Lamine Kone, Jan Kirchhoff, dan Wahbi Khazri, sebagai upaya untuk menghindari zona degradasi. Di akhir musim, Sunderland berhasil menghindari degradasi dengan finis di posisi ke-17 klasemen.
- Sam sempat menjadi manajer timnas Inggris pada 22 Juli 2016. Namun, Allardyce meninggalkan posisi tersebut dengan kesepakatan bersama.
- Pada 23 Desember 2016, Sam menandatangani dua setengah tahun kontrak dengan Crystal Palace setelah pemecatan Alan Pardew. Sam mendatangkan Jeffrey Schlupp, Patrick van Aanholt dan Luka Milivojevic. Sam mengumunkan bahwa ia akan meninggalan Crystal Palace dan ia tidak lagi menginginkan menjadi manajer pada 23 Mei 2017. Namun, pada 19 Juli 2017, Sam mengatakan ia hanya akan menerima tawaran tim nasional saja.
- Sam akhirnya menerima tawaran untuk menjadi manajer Everton hingga Juni 2019 meskipun telah mengumumkan bahwa ia tidak akan menerima tawaran menjadi manajer klub.
- Sam memiliki gaya permainan “long-ball”. Banyak pundit yang mengkritik gaya permainan tersebut. Kritikan paling besar terjadi ketika Sam menjadi manajer West Ham pada tahun 2014. Bukan hanya tim lawan atau suporter lawan yang mengkritik, namun pendukung West Ham pun mengkritik gaya bermain Sam kala itu. Pada Januari 2014, setelah hasil imbang 0-0 kontra Chelsea, manajer Chelsea kala itu Jose Mourinho mengkritik dan mengatakan gaya permainan West Ham seperti permainan sepakbola di abad ke-19.
- Sam memiliki seorang anak laki laki dan seorang anak perempuan, Craig dan Rachael.
- Sam mendapat gelar Doktor dari University of Bolton pada Juli 2010.