Tidak semua kesebelasan memiliki stadionnya sendiri. Selain karena merupakan investasi yang mahal, tidak sedikit yang merasa kalau menyewa stadion jauh lebih murah dan mudah. Padahal, ada fungsi yang luar biasa besar apabila kesebelasan memiliki stadionnya sendiri.
Investasi Terbesar Klub
Biaya pembangunan stadion memang terbilang besar. Di Inggris, misalnya, diperlukan 300-700 juta paun untuk stadion modern berkapasitas di atas 50 ribu penonton. Dua faktor penguras dana terbesar biasanya adalah lahan dan biaya pembangunan itu sendiri.
Meskipun demikian, biasanya lahan yang diperlukan tidak terlampau besar. Stadion biasanya menyatu dengan lingkungan sekitar dengan lahan parkir yang terbatas. Pemangkasan lahan parkir, membuat lahan yang diperlukan pun bisa ditekan.
Contoh stadion yang seperti ini adalah Stadion Hillsborough dan Goodison Park yang terletak di tengah permukiman warga. Untuk itu, lokasi stadion biasanya terletak di pinggiran kota, seperti Old Trafford yang terletak 3,2 kilometer barat daya dari pusat kota Manchester.
Biaya pembangunan akan semakin meningkat seiring dengan rumitnya desain stadion itu sendiri. Salah satu contohnya adalah New White Hart Lane yang awalnya diperkirakan mencapai 750 juta paun, tapi melambung mencapai 1 miliar paun!
Chairman Tottenham Hotspur, Daniel Levy, mengonfirmasi kalau kenaikan biaya pembangunan tersebut karena kompleksnya konstruksi stadion. Pasalnya, Spurs akan membangun stadion berkapasitas 61 ribu kursi. Uniknya, bagian lantai lapangan terdiri dari dua lapisan, yang satu untuk sepakbola, dan satunya lagi untuk American Football. Karena hal terakhir ini pula, ruang ganti pun harus dibuat lebih besar dengan langit-langit yang tinggi.
Tentu besarnya biaya ini tergantung dari lokasi dan peruntukan stadion. Kalau sekadar lapangan dengan tribun berkapasitas 20 ribu orang, tentu biaya yang diperlukan lebih rendah. Sebagai perbandingan, Stadium MK, kandang MK Dons, hanya memerlukan biaya 30 juta paun. Dengan kapasitas 30 ribu kursi, Stadium MK bahkan tengah menyiapkan untuk penambahan kursi menjadi 45 ribu agar sesuai dengan spesifikasi UEFA’s Elite Stadium.
Sebagai perbandingan, stadion termahal di Inggris berdasarkan biaya pembangunan adalah Emirates Stadium, kandang Arsenal, dengan biaya 390 juta paun. Akan tetapi, biaya sebesar itu jelas sebanding dengan kemegahan dan profit di luar sepakbola yang didapatkan Arsenal. Lebih penting lagi, stadion ini bisa memaksimalkan peluang Arsenal secara bisnis, apalagi bila dibandingkan dengan stadion sebelumnya, Highbury.
Pembiayaan
Tentu sulit buat klub untuk memiliki uang tunai ratusan juta paun di rekening mereka yang siap digunakan. Untuk itu, biasanya pembiayaan berasal dari berbagai aspek. Salah satu yang paling umum adalah dengan menjual hak penamaan stadion untuk jangka waktu tertentu.
Pendanaan yang paling mudah tentu dengan meminjam ke bank meski harus dibebankan bunga. Akan tetapi, melihat potensi pendapatan pertahun, tentu pinjaman ke bank bukan sesuatu yang menakutkan apabila tidak bisa membayar.
Masih dari Spurs, Daniel Levy memperkirakan bahwa mereka akan mendapatkan pendapatan 28 juta paun pertahun, hanya dari tiket di hari pertandingan. Ini pula yang agaknya membuat tiga bank menyetujui pinjaman senilai 350 juta paun selama lima tahun untuk Spurs.
Sementara itu di Amerika Serikat, pemerintah daerah terkadang memberikan subsidi buat pembangunan stadion. Yang terbesar adalah untuk New York Yankees dalam membangun Yankee Stadium. Dilansir dari Brookings, subsidi yang diterima mencapai 431 juta dollar. Subsidi ini diberikan karena pada akhirnya stadion tersebut akan masuk sebagai fasilitas di kota atau daerah tersebut. Ini yang membuat sejumlah stadion di Amerika Serikat biasanya punya kesepakatan agar desain stadion lebih ramah lingkungan.
Tidak Terbatas pada Olahraga
Stadion adalah tempat yang bisa menampung puluhan ribu orang. Untuk itu, stadion menjadi tempat favorit untuk menjadi venue acara musik, sampai kampanye politik. Artinya, saat tidak sedang digunakan oleh kesebelasan, stadion tetap dapat menyumbangkan pendapatan sewa.
Stadion Emirates menetapkan biaya sewa mencapai 40 ribu paun. Sementara Rose Bowl Stadium di Amerika Serikat mematok harga 20 ribu paun. Tidak ada angka detail berapa biaya sewa untuk satu stadion penuh, karena umumnya angka sebesar itu hanya untuk sewa lapangan!
Selain itu, stadion juga bisa disewakan untuk kesebelasan yang tak punya kandang. Salah satunya West Ham United yang membayar 2,5 juta paun pertahun untuk biaya sewa Olympic Stadium London. Di Italia, Inter Milan dan AC Milan masing-masing membayar 4,1 juta euro pertahun untuk sewa San Siro.
Memaksimalkan Bisnis
Dengan memiliki stadion milik sendiri, klub diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk meraih pendapatan dari sektor tersebut. Meskipun AC Milan dan Inter Milan sudah pasti bermain di San Siro setiap musimnya, tapi mereka tak akan leluasa untuk mengembangkan bisnisnya.
Dengan area stadion yang luas, bisa dimanfaatkan sebagai pusat merchandise, museum klub, dan disewakan untuk kafe atau pusat perbelanjaan, misalnya. Klub bisa memaksimalkan 90 persen kapasitas untuk dijual sebagai tiket musiman (dengan asumsi 10 persen lagi untuk suporter tandang).
Di stadion pun bisa dimaksimalkan pembuatan corporate atau royal box. Tujuannya untuk memanjakan sponsor atau penyokong dana, juga untuk mengakomodasi suporter kelas atas. Desain stadion pun bisa ditambah dengan pernak-pernik yang bisa menekan lawan. Contohnya, di Stadion Anfield yang terpasang tulisan “This is Anfield” untuk meneror mental lawan.
***
Dari contoh di atas, stadion tampaknya menjadi puncak dari pengeluaran sebuah klub karena biaya besar yang mesti dikeluarkan. Akan tetapi, fungsi dari stadion sejatinya bukan melulu untuk pertandingan. Selain bisa disewakan untuk hal lain, juga merupakan cara klub untuk memaksimalkan pendapatan.
Apabila mempertanyakan apakah membangun stadion sendiri akankah untung? Jelas jawabannya rugi; rugi kalau dilihat hanya 2-10 tahun. Tapi, setelahnya, klub bisa merasakan manfaat dari kepemilikan stadion milik sendiri
Mungkinkah dicontoh oleh kesebelasan di Indonesia? Ya kalau nunggak gaji, kan bisa menggadaikan sertifikat stadion. Eh…
Editor: Frasetya Vady Aditya