Real Madrid ditahan imbang 1-1 oleh Athletic Bilbao di San Mames. Tapi bukan hasil imbang yang jadi sorotan, melainkan buruknya permainan El Real. Meskipun begitu, Lopetegui tak terlalu kecewa dengan performa para pemainnya. Mantan pelatih timnas Spanyol tersebut paham benar kalau San Mames bukanlah tempat yang mudah untuk ditaklukkan lawan.
“Apa yang kurang dari kami adalah gol terakhir. Kami menciptakan banyak peluang dan jumlah attemps kami dua kali lebih banyak dari lawan. Mereka bermain dengan amat baik, seperti yang kami duga dengan pertahanan man-marking. Di babak kedua, kami kehilangan banyak peluang untuk memenangi pertandingan. Pertandingan tadi amat intens dan ganas, tipikalnya Athletic,” kata Lopetegui.
Dalam pertandingan tersebut, El Real memang memenangi penguasaan bola hingga 60 persen. Jumlah tendangan pun mencapai 16 berbanding 12 milik Bilbao. Real pun sukses membuat Bilbao mengantongi enam kartu kuning.
“Ini bukanlah soal intensitas. Kami tak cukup efektif dalam menuntaskan peluang. Mereka bukanlah lawan yang mudah untuk dihadapai. San Mames juga tempat yang sulit untuk didatangi. Di babak kedua, kami mampu membaca segala sesuatu lebih baik dan kami mendapatkan gol penyama sebagai hasil akhirnya,” ungkap Lopetegui.
Akan tetapi, taktik Lopetegui bukannya tanpa kritik. Salah satu yang menonjol adalah ketika ia menarik Luka Modric dan Gareth Bale padahal Los Blancos masih perlu mencetak satu gol biar bisa pulang dengan kemenangan. Modric digantikan Isco, sementara Bale digantikan Lucas Vasquez.
“Kami membuat perubahan yang memang sudah kami siapkan. Kami menciptakan sejumlah peluang. Kami secara bertahap bisa mengikuti kecepatan yang ditunjukkan Bilbao. Kami adalah kesebelasan yang lebih baik di babak kedua, bisa mendapatkan gol, dan mestinya bisa mencetak lebih. Namun, kami kurang efektif dan berakhir dengan satu poin,” jelas Lopetegui.
Soal pergantian Bale, Lopetegui menjelaskan kalau ia mesti memasukkan Vasquez untuk memberikan energi baru di sisi sayap yang dihuni Bale. Ini perlu dilakukan agar peluang tetap hadir di sisi tersebut.
Hasil imbang ini pun membuat sejumlah pihak kecewa, termasuk Sergio Ramos yang merasa frustrasi dengan hasil itu. Soalnya gara-gara satu poin ini, membuat posisi Madrid ada di belakang Barcelona dengan perbedaan dua poin. Barcelona sendiri menang tipis 2-1 dari Real Sociedad.
“Kami tahu, ini adalah tempat yang paling sulit dimenangi,” tutur Ramos usai pertandingan. “Pada babak pertama, kami punya masalah terkait kurangnya pergerakan, tetapi di babak kedua, kami tahu bagaimana untuk memperbaiki itu dan mendapatkan hasil.”
Ramos menyatakan kalau hasil seri tak pernah bagus dalam sisi apapun. Soalnya, tim harus pulang hanya dengan satu poin, sementara semestinya tiga poin. Ketika ditanya soal tidak mainnya Casemiro di babak pertama dan peran Toni Kroos, Ramos menjawab kalau pertanyaan itu mesti diberikan pada pelatih.
“Kami hanya melakukan tugas kami dan selalu memberikan yang maksimal,” tutur Ramos. “Bilbao bertahan dengan amat rapat dan amat padat. Tekanan tetap konsisten, tetapi kami mampu melawannya pada babak kedua.”
Zidane atau Lopetegui?
Sementara itu, Gareth Bale tak ingin ikut ke dalam debat soal siapa yang lebih baik, apakah Zinedine Zidane atau Julen Lopetegui. Akan tetapi, secara implisit, ia lebih suka pada Lopetegui karena bisa berbahasa Inggris yang membikin komunikasi menjadi lebih baik.
Sebelum Zidane memutuskan mundur dari kursi kepelatihan Real Madrid, rumor soal kepergian Bale ke kesebelasan lain berembus kencang. Akan tetapi semua berubah setelah ia mencetak gol di final Liga Champions, ditambah lagi Zidane yang memutuskan hengkang. Bale pun seperti mendapatkan jaminan bermain di tim utama.
“Jelas, itu membantu. Aku bisa berbahasa Spanyol, tapi tak akan bicara sesuatu yang detail yang biasanya aku katakan,” kata Bale. “Aku tak yakin aku bisa merespons apakah Julen lebih baik dari Zidane.”
Soal kepergian Ronaldo, Bale merasa lebih tenang tanpa kehadiran pemain Portugal itu di ruang ganti. “Jelas, ada sesuatu yang sedikit berbeda, kami menjadi lebih rileks. Aku pikir ini lebih ke soal tim, bekerja sebagai unit ketimbang konsentrasi hanya pada satu pemain,” tutur Bale.