Piala Dunia 2018 belum dimulai namun gegap gempita kompetisi tertinggi di dunia ini bisa dirasakan saat ini. Babak kualifikasi menunjukkan kecemerlangan para pemain muda di Eropa yang penampilannya patut diberi apresiasi.
Kompetisi dengan prestige paling tinggi di dunia ini memiliki sejumlah pemain muda sarat talenta yang tampil mewakili negaranya di ajang Piala Dunia. Para pelatih memberi kesempatan bagi remaja pesepakbola tersebut untuk unjuk gigi dan bahkan menghindarkan tim nasional dari kekalahan. Berikut adalah formasi kesebelasan dari gabungan dari pemain U-23 Eropa terbaik yang tampil selama jeda internasional kemarin.
Penjaga gawang: Jan Oblak, 24 tahun (Slovenia)
Jarang sekali ada pemain yang ingin memikul tanggung jawab untuk berada di bawah mistar gawang dengan usia yang terhitung masih muda. Meskipun satu tahun lebih dewasa dari kategori U-23, dirinya merupakan kiper termuda di tanah Eropa yang bergelut dengan kerasnya kompetisi Piala Dunia.
Dalam jeda internasional kemarin, dirinya hanya kemasukan satu gol yang berasal dari negara tetangganya, Slovakia. Namun, pada pertandingan versus Lithuania, kiper tersebut menjadi man of the match dengan menjaga gawangnya dari satu pun gol sementara rekan-rekannya di lini depan mencetak empat gol.
Bek sayap: Kieran Tierney, 20 tahun (Skotlandia)
Meskipun ia bermain di sisi kiri pertahanan Celtic, Tierney berhasil mengukuhkan dirinya sebagai bek kanan yang tangguh di bawah asuhan pelatih tim nasional Gordon Strachan. Brendan Rodgers yang mengasuh Kieran di level klub sering meminta anak asuhnya yang berusia 20 tahun tersebut untuk sesekali membantu susunan serangan.
Sementara itu, Kieran yang berada di tangan Strachan dibuat lebih disiplin di lini pertahanan. Penggawa Celtic ini berperan cukup penting dalam dua kemenangan tanpa balas melawan Lithuania dan Malta.
Bek tengah: Joshua Kimmich, 22 tahun (Jerman)
Pemain yang memiliki kekuatan fisik tinggi ini telah menyamai rekor salah satu pendahulunya, Franz Beckenbauer dengan tampil penuh di 21 pertandingan dengan timnas senior Jerman. Bersama Bayern Munich, Kimmich juga sering diminta untuk memainkan peran gelandang bertahan.
Bek tengah: Samuel Umtiti, 23 tahun (Perancis)
Barcelona yang terkenal dengan pertahanannya yang kuat, salah satu yang terkuat di Eropa, berhasil mendidik Umtiti menjadi salah stau bek yang disegani meskipun usianya masih remaja. Saat Perancis menggempur gawang Belanda hingga empat gol tercipta, Umtitilah yang meredam semua serangan balasan dari Arjen Robben dan kawan-kawan.
Bek tengah: Chris Phillips, 23 tahun (Luxemburg)
Kejayaan Perancis saat melibas Belanda di ajang kualifikasi Piala Dunia secara mengejutkan tidak bisa terulang saat mereka menjamu Luxembourg di Paris. Luxembourg dengan pasukan Singa Merahnya berhasil menghindar dari kekalahan di negara tetangga dengan skor kaca mata.
Hasil ini memecahkan rekor Luxembourg yang selalu kalah ketika bertandang ke Perancis selama 103 tahun. Saat beradu tangkas dengan pada pertandingan imbang tersebut, Philips mengambil andil besar dalam meredam serangan yang dilancarkan Antonie Griezmann dan kawan-kawan.
Bek sayap: Andrew Robertson, 23 tahun (Skotlandia)
Rekrutan anyar Liverpool musim ini mulai menunjukkan tajinya di pentas level tertinggi dan Robertson berhasil menunjukkan bahwa dirinya pantas untuk berada di liga yang kompetitif seperti Liga Premier. Pemain bertahan yang menguasai daerah kanan pertahanan ini juga bisa membantu serangan untuk menghajar Lithuania; Alhasil, pertandingan tersebut berakhir dengan skor 3-0.
Gelandang tengah: Leon Goretzka, 23 tahun (Jerman)
Goretzka merupakan salah satu pemain yang memiliki prinsip sepakbola efektif. Pada jeda musim panas kemarin, dirinya lebih sering mengumpan langsung kepada rekan-rekannya yang berada di daerah kotak pinalti melalui celah yang dibuat oleh sistem pertahanan lawan.
Penggawa Schalke ini mendapat kepercayaan Joachim Low di timnas setelah dirinya tampil apik di Piala Konfederasi tahun ini. Saat Jerman bertemu Norwegia, Leon sempat menyumbang satu gol dan sesekali membongkar tembok pertahanan lawan.
Gelandang serang: Stanislav Lobotka, 23 tahun (Slovakia)
Meskipun menang 2-1 atas Slovakia, Inggris terlihat kesulitan untuk mengakali lini tengah. Hal ini jelas sekali terlihat di Wembley dimana para pasukan Slovakia ini memosisikan diri mereka dengan amat tertata.
Selain membuat kekacauan dalam pertahanan anak asuh Gareth Southgate, Stanislav juga sempat membawa timnya unggul 1 gol di menit 10 babak pertama. Dia bermain dengan konsisten, stamina yang terjaga, lincah dan tangguh. Namanya mulai saat ini akan dikenang sebagai pemain Slovakia pertama yang pernah mencetak gol saat bertamu di Inggris.
Penyerang: Ben Woodburn, 17 tahun (Wales)
Tak ada yang lebih membanggakan bagi seorang pesepakbola yang mencetak gol kemenangan bagi tim nasional senior saat masih berusia 17 tahun. Pemuda besutan Liverpool ini sukses melakukannya dengan elegan.
Beberapa hari kemudian, Ben Woodburn juga menymbang satu asis saat Wales bertemu dengan Moldova. Penampilannya di jeda internasional kemarin merupakan sebuah sirine yang menunjukkan bahwa beberapa tahun lagi dirinya akan menjadi salah satu bintang yang bersinar di Eropa. Beberapa pihak bahkan menyamakan dirinya dengan mega bintang saat ini Marco Asensio dan Thomas Lemar.
Penyerang: Marcus Rashford, 19 tahun (Inggris)
Kesabaran merupakan kunci bagi Rashford dalam terobosannya di kancah internasional untuk Inggris. Bermula dari kursi cadangan saat Malta menantang Inggris, penyerang Manchester United inilah yang mampu membongkar pertahanan lawan saat rekan-rekan yang lain kesulitan.
Setelah memberikan satu asis dan tiga peluang, Rashford akhirnya mencatatkan namanya di papan skor pada pertandingan itu. Pertandingan selanjutnya dirinya dipercaya untuk mengawali laga saat Inggris beradu tangkas dengan Slovakia di Wembley. Saat itu, dirinya sekali lagi mencetak gol yang membawa Inggris menang dari salah satu tim kuat di Eropa tersebut.
Ujung tombak: Timo Werner, 21 tahun (Jerman)
Bakat yang dimiliki RB Leipzig ini mencetak gol pertama di pertandingan Jerman vs. Republik Ceko yang berakhir dengan skor tipis 2-1 di Praha. Di pertandingan selanjutnya, dirinya tampil lebih cemerlang lagi dengan menyumbang dua gol ke gawang Norwegia. Kecepatan, kelincahan dan instingnya sebagai penyerang sejati sangat menyulitkan pertahanan lawan.