Pada musim ini, khususnya di Europa League ada satu kesebelasan yang berhasil membuat kejutan. Kesebelasan tersebut adalah Atalanta, yang berhasil menggulingkan Everton bulan lalu. Skornya pun cukup telak, yaitu 3-0. Apresiasi terbesar perlu diberikan kepada pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, yang menerbitkan banyak pemain muda termasuk Pietro Pellegri.
Faktor yang mencolok dari kesuksesan Gasperini adalah kepercayaan besar yang ia berikan kepada para pemain muda dalam tim inti. Sebut saja nama-nama seperti Mattia Caldara, Franck Kessie, dan Roberto Gagliardini, yang pada musim ini sudah mendapat transfer ke klub besar.
Namun ketiga nama tersebut tidak cukup besar dibandingkan dengan nama pemain muda yang ia orbitkan pada 2 tahun silam, yaitu Pietro Pellegri. Remaja yang masih berusia 16 tahun tersebut pada musim ini mencetak sejarah dengan berhasil menjadi pencetak dua gol atau brace termuda sepanjang sejarah Serie A.
Pietro Pellegri yang bermain sebagai striker ini memang ditunjang dengan postur yang besar dan kemampuan dribbling yang baik. Tingginya kini mencapai 188 cm, atau kurang lebih memiliki tinggi seperti Diego Costa.
Debut yang diberikan Gasperini terjadi pada musim 2015/2016 saat dirinya masih melatih Genoa. Laga tersebut memang hanya persahabatan menghadapi Casale, dan Genoa pun sudah unggul 5-0. Namun memasukkan Pellegri yang masih berusia 15 tahun saat itu sudah terbukti sebagai pertaruhan besar.
Terbukti Gasperini memang tidak asal-asalan saja, Pietro Pellegri yang masuk pada menit 33 menggantikan Goran Pandev berhasil mencetak gol 7 menit kemudian. Hasil tersebut membuat Gasperini tampaknya akan memberikan Pellegri debut seminggu kemudian di laga terakhir Genoa, namun dibatalkan karena dianggap terlalu dini.
Di saat Gasperini hati-hati kala menangani Pellegri, pemilik klub Genoa justru beraksi sebaliknya. Pria bernama Enrico Preziosi tersebut justru mengumbar-umbar talenta Pellegri ke media massa.
“Saya punya penerus Lionel Messi di sini dan saya harap hal ini tidak masuk ke kepalanya (Pellegri),” kata Preziosi
Kemudian pada bulan Desember tahun lalu, saat Pellegri masih berusia 15 tahun dan 280 hari, Pellegri menjalani debut profesional menghadapi Torino. Atas debut ini, Pellegri menyamai rekor legenda AS Roma, Amedeo Amadei sebagai pemain termuda yang bermain untuk Serie A.
Setelah itu, Pellegri melanjutkan karirnya bermain untuk tim akademi Genoa. Musim lalu, Pellegri mendapat waktu 30 menit di tim utama kala berhadapan dengan Chievo pada bulan April lalu. Lalu Pellegri mendapatkan waktu lagi di laga terakhir musim lalu kala berhadapan dengan AS Roma. Di mana pada laga tersebut, Legenda AS Roma, Francesco Totti, menjalani laga terakhirnya.
Alih-alih memberikan panggung untuk Totti, justru Pellegri mengambil alih massa malam itu. Bermain sejak menit pertama, Pellegri langsung mencetak gol kala laga baru berjalan 3 menit saja. Gol tersebut membuat Pellegri menjadi pemain kelahiran 2001 pertama di Serie A yang berhasil mencetak angka.
Gol yang dinilai cerdik dan diselesaikan secara matang tersebut membuat sejumlah klub besar menaruh minatnya terhadap Pellegri. Dimana dikabarkan Inter Milan dan AS Roma adalah dua diantara klub yang menginginkan Pellegri. Namun Preziosi (pemilik klub) memagari Pellegri dengan banderol tinggi yaitu, 60 juta Euro.
“Jika menurutmu angka tersebut terlalu tinggi, maka saya bisa menjawab dengan menanyakan berapa harga pemain yang lain? Orang-orang membayar ratusan juta untuk pemain-pemain dan sudah sewajarnya semua orang menaruh harga sesuai yang mereka inginkan,” tutur Preziosi.
Dua Gol Bersejarah Pellegri Musim ini
Musim ini, Preziosi tidak seberisik musim lalu perihal Pellegri, namun tampaknya jika diberi kesempatan lagi oleh media, Preziosi akan mematok harga yang lebih tinggi dari sebelumnya. Hal ini dikarenakan seminggu yang lalu, Pellegri berhasil mencetak dua gol dalam laga mengadapi Lazio. Laga tersebut memang berakhir kekalahan untuk Genoa (3-2), namun dua gol tersebut berhasil mengukuhkan bahwa Pellegri adalah salah satu talenta tersebesar yang dimiliki Italia saat ini.
Pelatih Genoa saat ini, Ivan Juric menyadari bahwa dirinya harus merubah formasi di timnya. Dimana awalnya ia bermain dengan false 9, namun setelah Lazio mencetak gol pertama, Juric memutuskan untuk memasukkan Pellegri.
Usai laga tersebut yang menjadi pembicaraan utama adalah Pellegri. Dimulai dari Juric yang menjawab bahwa dirinya tidak asal-asalan memasukkan Pellegri di tim utamanya.
“Kami memang bekerja terus bersama Pellegri, ia bermain seperti penyerang tunggal malam ini,” jelas Juric.
Sumber : Bleacher Report