Capaian buruk yang diraih Real Madrid musim ini memang memusingkan. Sejak awal musim, mereka sudah bikin ribut soal perekrutan Julen Lopetegui. Hasil minor membuat Lopetegui dipecat dan digantikan Santiago Solari. Kini, nasib Solari di ujung tanduk. Nama Jose Mourinho kembali masuk bursa.
Tekanan di Real Madrid memang begitu besar. Musuh Madrid tampaknya ada pada harapan yang kelewat tinggi, yang ditetapkan presiden mereka. Madrid tepat dengan merekrut Lopetegui. Akan tetapi mengumumkannya jelang Piala Dunia, membuat konsentrasi ambyar. Konsekuensinya Lopetegui dicopot dari jabatannya sebagai Pelatih Timnas Spanyol. Padahal, mereka sudah tiba di Rusia.
Entah ada pengaruhnya atau tidak, Lopetegui terlihat medioker di Santiago Bernabeu. Puncaknya ketika Madrid dibantai 1-5 di Camp Nou oleh Barcelona. Tak perlu waktu lama buat Lopetegui untuk segera mengemasi barang-barangnya dari kantor pelatih Madrid.
Madrid bergerak cepat dengan menunjuk Santiago Solari. Ada harapan ketika Solari mengangkat Madrid dari peringkat kesembilan ke peringkat keempat. Namun, dua kali kalah di El Clasico dua kali beruntun, dan dibantai Ajax Amsterdam 1-4 membuat nasib Solari terancam.
Akhir pekan kemarin, Los Blancos menang 4-1 atas kesebelasan papan bawah, Real Valladolid. Namun, dua gol Karim Benzema serta satu gol Raphael Varane dan Luka Modric, tak menjamin masa depan Solari. Kemenangan tersebut hanya memperpanjang nafas kariernya yang sekarat. Lantas, nama Jose Mourinho pun kembali muncul ke permukaan agar Solari digantikan.
Berpeluang Merusak Suasana Ruang Ganti
Ada desas-desus ketika Cristiano Ronaldo pergi ke Juventus, ruang ganti Real Madrid lebih kondusif. Para pemain jadi lebih leluasa karena tak ada sosok bak raja yang mesti diservis di setiap pertandingan. Namun, kalau rumor ini benar, artinya tak ada pengaruhnya kondusifitas ruang ganti dengan hasil pertandingan, toh Madrid malah jadi medioker tanpa Ronaldo.
Bulan Maret baru bergulir, Real Madrid sudah kemungkinan besar tak akan mendapatkan trofi apa-apa musim ini. Dua kali kekalahan dari Barcelona memastikan Madrid tersingkir dari Copa del Rey, sementara kekalahan di liga membuat Barca menjauh di puncak klasemen sementara Madrid kian terpuruk. Di Liga Champions, pertandingan yang mestinya mudah, justru berakhir mengecewakan dan memalukan.
Gara-gara hasil ini, Florentino Perez digosipkan akan membenahi besar-besaran skuat Real Madrid. Nama-nama besar seperti Marcelo dan Toni Kroos konon akan segera meninggalkan Bernabeu. Sementara itu nama Neymar masuk ke dalam radar incaran. Solari tentu akan jadi tumbal dan Mourinho difavoritkan untuk menjalani masa keduanya di El Real.
Akan tetapi baru sekadar dirumorkan beberapa pemain sudah bereaksi keras. Tembok lini belakang dan kapten Madrid, Sergio Ramos, dikabarkan segera hengkang ke Juventus kalau Mourinho ditunjuk sebagai manajer baru. Ini tak lepas dari friksi di mana kedunya pernah bertemu pada periode 2010-2013. Selain Ramos, Mourinho juga berfriksi dengan Iker Casillas yang akhirnya pindah ke FC Porto.
Ada pula nama Gareth Bale dan Karim Benzema yang dikabarkan tak tertarik bermain bersama Mourinho. Benzema malah ingin berada di bawah arahan Solari musim depan.
“Aku memilih bertahan dengan Solari. Kami selalu bersama coach. Solari adalah pelatih kami. Tentu aku ingin melanjutkan bersamanya. Kenapa harus berubah? Kini tersisa 11 pertandingan lagi untuk bersama kami dan kami akan memenangi semuanya,” kata Benzema.
Soal ketertarikan Madrid pada Mourinho, striker berkebangsaan Prancis tersebut justru memberi empati atas dukungannya pada Solari.
“Itu bukan urusanku. Kami punya pelatih kami. Kami bersamanya. Terkadang mereka bilang soal itu, tapi aku melihat gambaran besarnya. Aku melihatnya bersatu. Kalau kami tak bersatu, kami tak akan memenangi pertandingan seperti hari ini (melawan Valladolid).”
“Kami tereliminasi dari Copa del Rey, Liga Champions, dan menjuarai La Liga itu hampir tak mungkin. Sepakbola itu seperti itu dan kami harus melanjutkannya. Ini adalah waktunya untuk enjoy. Jangan lupa kami telah memenangi banyak hal di tahun-tahun kemarin,” kata Benzema.
Namun, Perez menegaskan kalau para pemain tak punya hak untuk menentukan siapa pelatih mereka di masa depan.
Melihat penolakan ini, mestinya Mourinho pun akan menolak pekerjaan Madrid kecuali ia mendapatkan uang yang super besar. Pasalnya, Mourinho menegaskan kalau dirinya masih santai meski tak menangani klub. Ia pun punya beberapa syarat bagi klub yang akan menunjuknya. Salah satu yang paling penting adalah tidak adanya friksi di dalam tim, yang mana itu terjadi di semua tim yang ia tangani setelah membawa Inter Milan menjadi treble winners.