Kemenangan 3-1 Liverpool atas Bayern Munich di Liga Champions menunjukkan kalau mereka telah kembali ke tingkat teratas sepakbola Eropa. Setidaknya begitu menurut Manajer Liverpool, Jurgen Klopp.
“Di babak kedua kami bermain begitu dewasa. Saat itu, kami memainkan sepakbola yang langsung menghancurkan organisasi permainan Bayern. Itu benar-benar layak,” kata Klopp.
Kemenangan Liverpool memastikan empat kesebelasan Premier League berada di perempat final. Sebelumnya, Tottenham Hotspur lolos usai mengalahkan Borussia Dortmund, Manchester United comeback atas Paris Saint-Germain, dan Manchester City menghancurkan Schalke 04 dengan agregat 10-2.
Sementara itu, empat kesebelasan lain yang berlaga di perempat final yakni Barcelona yang menyingkirkan Lyon, Juventus yang juga comeback atas Atletico Madrid, FC Porto yang menang lewat VAR atas AS Roma, serta Ajax Amsterdam yang juga comeback secara fantastis usai menang 4-1 dari juara musim lalu, Real Madrid.
“Siapapun musuh yang mengadang, akan kami lawan. Para pemain mencintai kompetisi ini. Mereka benar-benar menggali momen ini. Sikap mereka begitu luar biasa. Lini serang kami begitu unggul, para pemain banyak membantu. Kami telah menetapkan penanda malam ini bahwa Liverpool telah kembali ke tingkatan tertinggi sepakbola Eropa,” tegas Klopp.
Liverpool lolos ke perempatfinal lewat dua gol Sadio Mane dan sundulan keras Virgil van Dijk. Mane mencetak gol pada menit ke-26 yang membuat Liverpool unggul sementara. Gol Mane ini menjadi penting karena Liverpool punya keunggulan gol tandang setelah kedua kesebelasan hanya bermain imbang tanpa gol di Anfield.
Selain itu, gol Mane ini dibuat dengan begitu fantastis. Ia melewati Rafinha dan Manuel Neuer sebelum menceploskan bola chip. Bayern memang sempat menyamakan kedudukan lewat gol bunuh diri Joel Matip. Akan tetapi secara psikologis Liverpool masih unggul karena punya gol tandang.
Liverpool baru benar-benar merasa lega setelah sundulan Van Dijk berubah menjadi gol di babak kedua. Sundulan Mane memanfaatkan umpan Mohamed Salah juga seakan memastikan lolosnya The Reds ke perempatfinal.
Yang menjadi sorotan malam itu adalah betapa kuatnya lini pertahanan Liverpool dalam menahan serangan juara bertahan Bundesliga tersebut. Bagaimana tidak? Bayern hanya melepaskan tujuh attemps. Bahkan, hanya dua attemps yang berbuah shots on target.
“Kami belum pernah bertahan seperti biasa kami bertahan di pertandingan tandang Liga Champions sejauh ini. Namun, hari ini kami melakukannya. Dalam sebuah pertandingan seperti ini, akan ada kesalahan. Namun, kami harus bertahan di pertandingan dan mencoba dan mengontrol di momen di mana Anda bisa mengontrolnya,” kata Klopp.
Klopp juga memuji gol pertama Mane yang merupakan salah satu gambaran terbaik dari pertandingan tersebut. “Gol pertama, aku sudah melihatnya sebelumnya, mungkin 500 kali. Mane melakukan hal yang luar biasa,” kata Klopp.
Penyerang berkebangsaan Senegal tersebut kini telah mencetak 10 gol dari 10 pertandingan terakhinya. Sementara Van Dijk yang didatangkan Liverpool dengan 75 juta paun mencetak tiga gol dalam empat pertandingan.
“Ini adalah malam yang hebat. Kami tahu pertandingan ini akan sulit karena mereka punya tim dengan pemain yang fantastis. Kami tak beruntung saat mereka menyamakan skor. Namun, kami melakukan pekerjaan kami dengan baik dan lolos ke delapan besar. Ini amat penting dan merupakan perasaan yang hebat bisa mencetak gol,” kata Van Dijk.
Sementara itu, striker Bayern, Robert Lewandowski, merasa timnya gagal memberi tekanan lebih pada Liverpool. Pemain berkebangsaan Polandia tersebut menyatakan kalau Bayern bermain terlalu dalam. Mereka mencoba menekan Liverpool, tapi terkadang situasinya dua pemain Bayern lawan empat pemain Liverpool. Ia pun menyebut kalau kekalahan tersebut terjadi karena Bayern tak bermain semestinya.
“Kami tahu kalau ini akan menjadi pertandingan yang sulit. Tapi di dua pertandingan kami bermain terlalu bertahan. Kami tak mencoba menekan dan membuat peluang. Hari ini, kami tak mengambil risiko terlalu besar,” ungkap Lewandowski.
Kegagalan di Liga Champions pun membuat pelatih Bayern, Niko Kovac, menggeser fokus mereka musim ini. “Kami masih punya dua gelar yang bisa diperjuangkan. Kami ada di papan atas Bundesliga dan masih bermain di cup. Tujuan kami adalah untuk memenangi kedua kompetisi tersebut,” tutup Kovac.
Sumber: BBC.