Kerusakan yang Menyebabkan Tragedi Helikopter Leicester City

Foto: Manchestereveningnews

Tragedi helikopter jatuh yang menewaskan Pemilik Leicester City, Vichai Srivaddhanaprabha, mulai menemui titik terang. Dalam tragedi yang menewaskan empat orang lainnya itu, diketahui mengalami kegagalan dalam mekanismenya. Ini yang membuat helikopter menjadi lepas kendali tak bisa dikontrol.

Dalam laporan Air Accident Investigation Branch (AAIB) diketahui bahwa pedal di kokpit tak tersambung dari rotor bagian belakang. Ini membuat helikopter AW169 tersebut berbelok tak terkontrol ke kanan, sebelum terjatuh di dekat King Power Stadium. Namun, laporan dalam tragedi yang terjadi pada 27 Oktober ini disebut masih berlanjut.

Dalam peristiwa tersebut, selain menewaskan pemilik Leicester, turut wafat pula dua orang staf Vichai, Nusara Suknamai dan Kaveporn Punpare. Kedua pilot di helikopter tersebut, Eric Swaffer dan Izabela Roza Lechowicz, juga tewas di tempat.

Kegagalan sistem ini membuat tegangan dari baling-baling belakang ini berupah sampai mencapai batas maksimal. Dalam laporan tersebut disebutkan, “Penyebab awal dan urutan yang tepat dari kegagalan yang mengakibatkan hilangnya kontrol rotor belakang tengah diselidiki dan menjadi prioritas.

Sebelumnya, tersebar video penerbangan terakhir kali helikopter AgustaWestland AW 169 tersebut dari lapangan King Power Stadium. Awalnya, helikopter terbang secara normal selama 40 detik, sebelum kemudian terhenti dan berputar tak tentu arah menukik ke bawah.

Helikopter tersebut mencapai ketinggian sekitar 430 kaki sebelum jatuh ke bumi. Setelah terjatuh, api dengan cepat melalap helikopter tersebut dan semua penumpangnya tewas di tempat.

Momen Peringatan untuk Pilot yang Tewas

Pilot yang menerbangkan helikopter naas tersebut, Eric dan Izabela merupakan pasangan. Keduanya merupakan pilot yang berkualifikasi. Kate Lechowicz, saudara Izabela, hadir dalam peringatan untuk kedua pasangan yang wafat tersebut.

“Kalian adalah pahlawan, bahkan di hembusan nafas terakhir,” kata Kate.

Eric Swaffer sendiri punya pengalaman 20 tahun terbang sebagai pilot jet pribadi dan helikopter. Sementara itu, Izabela, baru pindah ke Inggris dari Polandia pada 1997. Izabela pernah memenangi penghargaan #Polka100 sebagai perempuan luar biasa yang menginspirasi komunitas Polandia di Britania.

Sekitar 1000 orang dari berbagai daerah menghadiri acara penghormatan wafatnya dua pilot tersebut. Bahkan, acara yang awalnya digelar di gereja lokal di Camberley sampai harus dipindahkan ke katedral agar bisa menampung orang-orang yang hadir.

Dalam sambutannya, Kate menyatakan, “Kemurahan hati kalian, rasa hormat, dan penghargaan, adalah fondasi dari segala yang kalian lakukan dalam hidup. Kalian berdua akan sangat kami rindukan. Anda akan, dan akan selalu, ada di hati kami selamanya. Terbanglah tinggi, malaikat spesial kami.”

Selain masyarakat, keluarga kerajaan Inggris juga memberikan penghormatan atas korban kecelakaan tersebut di luar stadion Leicester. Keluarga kerajaan diwakili The Duke dan The Duchess of Cambridge dalam hal ini Pangeran William dan Kate Middleton. Keduanya datang ke lokasi kejadian untuk bertemu para pemain sebelum pergi ke Universitas Leicester.

Pangeran William mengaku kalau dia beruntung bisa mengenal Vichai selama beberapa tahun ke belakang. Mantan pilot helikopter ambulans ini mengungkapkan kalau dia pernah terbang bersama Eric Swaffer beberapa bulan lalu.