14 September 1963: Kisah Debut George Best

Foto: Irish News

Tepat 14 September 1963 lalu, salah satu pemain sayap terbaik sekaligus pemakai nomor tujuh terbaik Manchester United, George Best menjalani debut resminya bersama tim senior di bawah asuhan Matt Busby di usianya yang baru 17 tahun.

Bermain di stadion Old Trafford untuk menghadapi West Bromwich Albion, Matt Busby ingin meneruskan penampilan positif mereka yang sudah berlangsung enam pertandingan. Dari 18 poin yang bisa diraih, United mendapatkan 14 poin. Oleh karena itu, ia ingin mempertahankan tren positif tersebut dengan membawa pemain-pemain terbaiknya.

Yang menarik, nama George Best langsung dibawa dan diturunkan sebagai starter oleh Busby. Sangat mengejutkan karena sejak awal musim, nama Best tidak ada dalam prioritas Busby untuk diorbitkan ke tim utama. Ketika itu, Busby memilih David Sadler, Ian Moir, dan Phil Chisnall untuk naik ke tim utama. Sedangkan Best masih mengasah permainannya bersama tim muda.

“Sehari sebelumnya, Best masih mencari namanya di tim A dan tim B. Akan tetapi, namanya tidak ada. Secara luar biasa, namanya ada di tim utama sebagai cadangan. Namun, perlu diingat kalau saat itu tidak ada pemain cadangan. Menjadi cadangan saat itu bukan berarti ia memakai kaus dan akan melakukan pemanasan sebelum masuk. Ia diikut sertakan hanya untuk membawa tas dan menyiapkan perlengkapan para seniornya,” tulis Inside United ketika mengenang 50 tahun debut Best 2013 lalu.

Akhirnya, kesempatan emas itu datang. Busby saat itu akan mengisi sisi sayap dengan nama Ian Moir pada daftar susunan pemain. Tapi dia paham kalau Moir mengalami cedera. Ragu, Busby kemudian menuliskan nama Best sehingga dalam daftar susunan tersebut, United menurunkan 12 pemain dengan Best ditulis menggunakan pensil agar mudah dihapus. Beberapa saat kemudian, Paddy Crerand memberi tahu Best kalau dia akan bermain di sisi sayap sebelah kanan. Best mengira seniornya tersebut bercanda, namun ketika tim kembali dari perjalanan makan siang, Best mendapat info langsung dari Busby kalau dia akan bermain saat itu.

Debut bersama tim utama jelas menjadi sebuah impian bagi para pemain-pemain muda. Tidak jarang, mereka diselimuti kegugupan karena takut bermain mengecewakan pada kesempatan pertamanya. Awal yang baik jelas menjadi modal yang bagus agar ia bisa terus mendapatkan kepercayaan. Beruntung, Best tidak mengalami hal itu.

Menurut Harry Gregg, Best menjadi pemain yang paling tenang saat itu dibanding rekannya yang lain. Ia tampak santai meski ia akan bermain di depan puluhan ribu penonton. Inside United menulis kalau Best seolah-olah akan bermain di kampungnya sendiri.

“Saya kira 99,99% pemain akan gugup ketika melakoni debut. Mereka akan bolak-balik ke toilet sebelum pertandingan, atau minimal kepala mereka akan pusing. Akan tetapi, George tidak seperti itu,” kata Gregg.

Best memang tidak ke toilet. Akan tetapi, ia bukannya tidak mengalami ketegangan. Cara untuk menghilangkan ketegangan versi Best adalah dengan pergi ke kedai minuman di sekitar stadion lalu menikmati secangkir teh. Sebuah aksi yang membuat Busby gelisah karena hingga pertandingan dimulai si pemain tidak kembali.

“Saya tidak bisa menghitung berapa kali Busby keluar masuk ruang ganti sekitar 10 sampai 15 menit sebelum kick-off karena George menghilang untuk jalan-jalan. Ia lalu muncul seolah tidak terjadi apa-apa dan bahkan belum selesai memakai perlengkapan saat pertandingan siap dimulai. Namun, ketika peluit berbunyi, ia akan lari seperti bintang film,” kata Gregg menambahkan.

Pada pertandingan itu, Best tidak mencetak gol. United menang 1-0 berkat gol dari rekannya, David Sadler. Meski tidak terlibat langsung dengan membuat asis, namun Best ada andil dari gol tunggal tersebut.

Meski begitu, debutnya akan selalu diingat karena ia bermain sangat baik. Graham Williams, orang yang bertugas mengawal Best harus melakukan permainan kasar agar bisa menghentikan lajunya di atas lapangan. Tekel demi tekel yang ia terima membuat Busby meminta Best untuk bertukar posisi dengan Bobby Charlton.

“Seolah-olah ingin menyambut saya, dia (Graham) beberapa kali menendang saya pada awal-awal pertandingan, sesuatu yang bisa dilakukan pemain tua kepada pendatang baru. Saya langsung pulih dari situasi itu dan membuat dia berlari-lari mengejar saya. Saya memang sedikit menyulitkan,” kata Best dalam autobiografinya.

Masih ada beberapa catatan pada debut Best kala itu. Ia masih sering bermain egois dan belum bisa menentukan waktu yang tepat untuk mengumpan atau waktu yang tepat untuk mengumpan kepada rekan setimnya. Inilah yang mungkin membuat Busby kemudian mengembalikan Best kembali ke tim cadangan.

Meski begitu, Busby gembira melihat penampilan perdana seorang Best. Si pemain menunjukkan kalau dia bisa bersaing di level tertinggi sepakbola Inggris. Busby kemudian berkata kalau Best akan menjadi salah satu pemain terbesar yang pernah dimiliki klub. Sebuah ucapan yang kemudian terbukti. Ketika kembali bermain lagi dan mencetak gol pada Desember 1963, Best tidak terggantikan di skuad utama.