31 Oktober 2009: Hujan Kartu Merah Dalam Satu Hari

Foto: Skynews

Dalam sebuah pertandingan sepakbola, mustahil untuk tidak pernah terjadi sebuah pelanggaran. Dalam permainan yang melibatkan 22 orang dan adanya benturan fisik, maka pelanggaran akan selalu muncul. Lagipula, pelanggaran merupakan salah satu cara (terakhir) untuk menghentikan lawan yang siap memberikan ancaman kepada pertahanan kita.

Tinggal kemudian wasit yang akan menentukan seberapa besar pelanggaran yang kita lakukan. Pelanggaran kecil mungkin tidak akan mendapatkan kartu. Namun, jika pelanggaran tersebut dianggap sangat keras atau berbahaya, maka siap-siap saja wasit akan mengeluarkan kartu entah itu kartu kuning atau bahkan kartu merah.

Berbicara soal kartu merah, 31 Oktober 2009 menjadi salah satu momen yang tidak pernah terlupakan sepanjang sejarah Premier League. Pada saat itu, ada delapan kartu merah yang keluar dari saku wasit dalam satu hari pertandingan Liga Inggris. Ketika itu, Premier League memainkan sembilan pertandingan dan kartu merah hadir dalam lima pertandingan diantaranya. Catatan yang kemudian menjadi rekor sepanjang sejarah kompetisi tersebut.

Jlloyd Samuel menjadi pemain pertama yang mendapat kartu merah. Pada pertandingan yang mempertemukan Bolton Wanderers dengan Chelsea, Samuel menjatuhkan Didier Drogba yang sudah berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang Juusi Jaaskelainen di kotak penalti. Profesional foul ini membuatnya harus mandi lebih cepat. Bolton sendiri harus mengakui keunggulan The Blues dengan skor 0-4.

Setelah Samuel, kartu merah kemudian diterima oleh Geovanni. Pada pertandingan yang mempertemukan Hull City dengan Burnley tersebut, penggawa asal Brasil ini melakukan terjangan kepada Steven Fletcher yang membuatnya harus menerima kartu kuning kedua.

Malam Halloween menjadi malam yang tidak menyenangkan bagi Diniyar Bilyaletdinov. Ia berhasil mencetak gol untuk membuka keunggulan Everton saat bertanding melawan Aston Villa. Akan tetapi, ia harus membawa kartu merah yang ia dapat setelah melakukan tekel berbahaya kepada Stilian Petrov. Pada pertandingan yang berakhir imbang 1-1 tersebut, Aston Villa juga harus menyelesaikan pertandingan dengan 10 orang setelah Carlos Cuellar juga harus menerima kartu merah setelah melakukan pelanggaran keras kepada Yakubu.

Liverpool tdak hanya harus menerima kekalahan telak 3-1 dari Fulham. Namun mereka juga harus kehilangan dua pemainnya karena kartu merah. Dalam kondisi tertinggal 2-1, Philipp Degen membuat aksi konyol dengan melakukan tekel berbahaya saat bola masih di dalam pertahanan Fulham. Lee Mason langsung memberinya kartu merah. Beberapa menit kemudian, giliran Jamie Carragher yang menjatuhkan Bobby Zamora. Bermain sembilang orang membuat lini belakang Liverpool begitu mudah untuk diserang. Benar saja, mereka menambah satu gol lagi untuk memastikan kemenangan.

Dua kartu merah terakhir datang pada pertandingan Sunderland melawan West Ham United. Yang pertama diberikan kepada Kenwyne Jones. Pada saat itu, Jones melakukan dorongan setelah bergumul dengan pemain West Ham untuk merebut bola. Reaksi ini dianggap berlebihan oleh wasit yang memimpin, Andre Marrriner, sehingga ia harus menerima kartu merah.

Berkurangnya satu pemain justru membuat Sunderland sukses mencetak gol melalui Kieran Richardson. Gol dari mantan pemain Manchester United tersebut menjadi gol penyeimbang. West Ham kemudian menyusul harus bermain 10 orang. Dalam duel bola 50:50, Darren Bent dengan cerdik mendahului Robert Kovac yang siap menendang bola. Kaki yang sudah terlanjur berayun tersebut kemudian mengenai sisi dalam paha Bent yang membuatnya mengerang kesakitan. Saudara kandung Niko Kovac ini harus rela menyelesaikan pertandingan lebih cepat.

Momen banjir kartu merah dalam satu hari ini menjadi momen langka di Premier League. Selain itu, banyaknya kartu merah ini menunjukkan betapa kerasnya iklim kompetisi tersebut.

Berbicara soal kartu merah, Everton menjadi kesebelasan yang paling sering mendapat kartu merah sebanyak 96 kali sepanjang Premier League berlangsung. Pada tempat kedua menyusul Arsenal dengan 91 kartu merah.

Dari sektor pemain terdapat tiga pemain yang menjadi pemegang titel sebagai penerima kartu merah terbanyak dengan delapan kali. Ketiganya adalah Duncan Ferguson, Richard Dunne, dan Patrick Vieira. Dari delapan kartu merah yang didapat Duncan, 6 di antaranya adalah kartu merah langsung.

Sementara itu, Newcastle United, West Ham United, dan Barnsley menjadi tiga kesebelasan yang harus kehilangan tiga pemainnya dalam satu pertandingan Premier League. Spesial bagi Newcastle karena dua dari tiga kartu merah yang didapat merupakan ulah dari para pemainnya sendiri yaitu Kieron Dyer dan Lee Bowyer yang berkelahi di dalam lapangan.