5 Kejadian Mistis di Stadion Sepakbola

Kejadian mistis tak mengenal tempat. Ia bisa terjadi di mana saja, termasuk di stadion sepakbola. Ada sejumlah cerita mengherankan yang justru terjadi di lingkungan yang ramai tersebut.

  1. The Ghost of Dragao

Pada 2012, FC Porto masuk ke dalam Grup A Liga Champions musim 2012/2013. Di gameweek kedua, mereka mesti menghadapi lawan kuat dari Prancis, Paris Saint Germain.

Laga tersebut digelar di Estadio do Dragao, Porto. Sebanyak 36 ribu penonton tumpah ruah dalam laga yang digelar pukul 19:45 tersebut.

Dalam laga yang dipimpin Howard Webb tersebut, skor masih sama imbang tanpa gol hingga menit ke-80. Lalu, pada menit ke-83, James Rodriguez mencetak gol ke gawang Salvatore Sirigu.

Rodriguez kemudian berlari ke arah tribun suporter dan merayakan gol tersebut bersama para penggemar. Tidak ada yang aneh setelahnya. Sampai akhirnya, sebuah foto beredar yang memperlihatkan seorang pria menggunakan baju di era 1900-an, ikut merayakan gol tersebut.

Media Portugal kemudian menamai sosok tersebut sebagai “The Ghost of the Dragao”. Rumor pun menyebar kalau Estadio do Dragao berhantu!

Namun, spekulasi ini semestinya langsung berakhir. Soalnya, ada fotografer lain yang menunjukkan kalau pria yang dianggap hantu itu sebetulnya manusia biasa. Dan ia memang mengenakan jaket tebal dan sudah berusia senja. Akan tetapi, para penggemar tak mau menerimanya begitu saja.

  1. St. Mary’s Stadium

Southampton awalnya bermarkas di The Dell. Mereka di sana selama 103 tahun sebelum pindah ke St. Mary pada 2001. Stadion yang dibuat senilai 32 juta paun tersebut membuat penggemar Southampton bisa lebih banyak datang karena kapasitasnya mencapai 32500 kursi; atau lebih dari dua kali lipat kapasitas The Dell yang cuma 15 ribu kursi.

Ada desas desus bahwa pembangunan St. Mary bisa murah karena ia berdiri di atas kuburan. Banyak yang bilang kalau roh orang-orang yang dikubur di sana menghantui seisi stadion, utamanya di musim pertama Southampton pindah pada 2001/2002.

Entah ada pengaruhnya atau tidak, tapi Southampton mengawali musim dengan sangat buruk yang membuat mereka ada di papan bawah. Dari 14 pertandingan, Southampton cuma meraih 10 poin. Ini bikin manajer Southampton, Stuart Gray, harus menyerah usai menangani tim selama enam bulan.

Rumor beredar kalau roh-roh ini membalas dendam akibat penggalian makam pra-Kristen. Konon, Southampton memanggil penyihir pagan, Ceridwen Dragonoak Connelly, untuk menyingkirkan roh jahat tersebut dari St. Mary.

Pengganti Gray adalah Gordon Strachan. Dengan cepat ia mengatrol posisi Southampton dan berakhir di peringkat ke-11 klasemen Premier League musim 2001/2002.

Apakah ini ulah si roh jahat? Bisa jadi, tapi ada rumor lain kalau sebenarnya suporter Portsmouth mengubur jersey tim mereka saat pembangunan tribun Northam Stand. Dan ini yang bikin Southampton bermain buruk di awal musim.

  1. Highbury Stadium

Arsenal pernah punya manajer hebat dalam diri Herbert Chapman. Ia dianggap sebagai inventor, bukan cuma di Arsenal, tapi juga di sepakbola. Salah satunya soal lampu penerangan di mana Chapman berpikir kalau sepakbola mestinya bisa dimainkan juga di malam hari. Dan Chapman memutuskan memasang lampu penerangan di Highbury pada 1932.

Ada banyak kenangan dan koneksi antara Chapman dengan Highbury. Misalnya pada awal 1930-an dengan pembangunan Tribun Barat dan menempatkan jam besar di tribun selatan yang kemudian dinamai “Clock End”. Ia juga disebut-sebut yang mendesain papan skor dan pintu masuk Highbury.

Menyedihkannya, Chapman wafat pada usia 55 tahun. Sebelumnya, ia merayakan tahun baru di London. Esoknya, ia mencari bakat dengan menyaksikan pertandingan antara Bury menghadapi Notts County pada 1 Januari.

Keesokan harinya, ia pergi ke Yorkshire untuk memantau Sheffield Wednesday, lawan Arsenal selanjutnya. Ketika pulang ke London, ia demam tapi cukup bugar untuk menyaksikan pertandingan tim ketiga Arsenal menghadapi Guildford City.

Setelahnya, kondisi kesehatannya memburuk karena pneumonia. Chapman pun menyerah dan kemudian wafat di rumahnya di Hendon pada 6 Januari 1934.

Cerita yang beredar adalah sebelum Arsenal pindah ke Highbury, tiap tengah malam, sering terdengar suara gelisah yang tengah mondar-mandir di lorong-lorong Highbury. Dan banyak yang bilang kalau itu adalah hantunya Chapman.

  1. Ghazi Stadium

Alih-alih menyelenggarakan pertandingan sepakbola, Stadion Ghazi justru lebih sering digunakan sebagai tempat eksekusi publik. Biasanya, narapidana berlutut sebelum Taliban mengeksekusi mereka. Mereka yang sudah meninggal kemudian digantung agar masyarakat bisa melihat dan merasa ketakutan. Ini yang membuat Ghazi Stadium konon dihantui oleh roh-roh narapidana.

Saat ini, Ghazi Stadium sudah dibenahi dan diperbarui. Namun, tetap saja, orang-orang tak berani untuk mengunjunginya setelah matahari terbenam. Ada banyak cerita mengerikan yang terjadi di Ghazi Stadium yang lebih mirip sebagai tempat pembantaian tersebut.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Afghanistan saat itu, Ryan Crocker, merenovasi stadion berkapasitas 25 ribu kursi ini. Tujuannya adalah untuk menghapus ingatan orang-orang soal stadion ini. Namun, itu tampak tak berhasil. Tak ada seorang pun yang berani memasuki stadion sendirian, dan perempuan diminta berada sejauh mungkin dari stadion.

  1. Stadium of Light

Pada April 2005, dua staf Sundeland mengklaim mereka melihat bentuk hitam yang aneh di koridor. Banyak yang bilang kalau itu cuma orang biasa yang tengah berjalan dan tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Namun, tak lama setelah itu, striker Irlandia, Stephen Elliot, juga cerita kalau dirinya melihat hantu. Kisah ini yang mengawali rumor kalau Stadium of Light kini berhantu. Banyak yang percaya roh-roh yang ada di sana bersal dari pembongkar di abad ke-18. Namun, tak ada yang tahu apa alasannya atau mengapa ia berkeliling di Stadium of Light.

Pada September 2016, sejumlah penggemar yang menyaksikan siaran Monday Night Football di Skysports terkejut. Soalnya mereka melihat penggali tengah bekerja di atas lapangan. Namun, tiba-tiba saja dia menghilang entah kemana.

Sumber: Sportskeeda.com