Michael Owen secara realistis memilih pindah ke Manchester United di musim panas 2009. Kontraknya tidak diperpanjang oleh Newcastle United. Di sisi lain, ia harus bermain di sepakbola tingkat atas untuk menafkahi keluarganya.
Pilihan Owen sama-sama memberikan dampak rusak: ke Everton atau Manchester United. Dua-duanya sama-sama tidak menguntungkan. Di sisi lain, ia sudah dihujat fans Newcastle United karena meninggalkan klub saat sedang terpuruk alias terdegradasi.
Baca juga: Alasan Michael Owen Khianati Liverpool dengan Pindah ke Manchester United
Lantas, mengapa Owen tidak kembali ke Liverpool saja?
Ingin Pulang ke Liverpool
Nama Michael Owen dikenal saat ia naik ke tim utama Liverpool. Puncaknya saat ia direkrut Real Madrid pada 2004 dan bergabung dengan para bintang di Santiago Bernabeu.
Akan tetapi karier Owen di Bernabeu tidaklah nyaman. Ia pun ingin kembali ke Liverpool yang saat itu baru memenangi Liga Champions. Di saat yang sama, ada kabar kalau Madrid tengah bernegosiasi dengan tim Premier League untuk menjualnya.
Owen senang. Ia bicara dengan pihak Liverpool yang memang ingin membelinya kembali. Liverpool menawar 10 juta paun. Di sisi lain, Madrid menjualnya senilai delapan juta paun. Owen yakin betul kalau dirinya akan “pulang ke rumah”. Namun, pesawat yang membawanya tak berbelok ke barat laut Inggris, tapi malah terus ke utara dan mendarat di Newcastle.
Sejatinya, Florentino Perez senang dengan kehadiran Owen di Madrid. Ia berharap Owen bertahan. Meski, Perez tak akan menghalangi jalan Owen kalau ia ingin pergi.
“Aku bilang, aku akan kembali sekarang, aku telah mendapatkan pengalaman hebat tapi aku memilih untuk kembali berpikir akan kembali ke Liverpool,” kenang Owen.
Perez lantas membuat pernyataan mengejutkan: “tujuanmu adalah Newcastle!”
Liverpool Tidak Mengusahakan Owen
Owen kaget. Karena sebelumnya ia sudah bicara dengan Liverpool dan mereka siap memulangkannya. Owen tidak terima dan ia tidak akan kemana-mana selain ke Liverpool.
Perez lantas menjelaskan kalau Newcastle menawarnya senilai 16 juta paun, angka yang jauh tinggi ke Liverpool. Perez pun menyerahkannya pada Liverpool. Kalau The Reds mau menyamai angka tersebut, ya silakan. Namun, kalau tidak, pilihannya hanyalah bertahan atau pergi ke Newcastle.
“Oke, aku akan bertahan di sini,” tegas Owen.
Setelah pergi, Owen pikir-pikir lagi. Ia harus memastikan tempatnya di timnas Inggris jelang Piala Dunia 2006.
Owen lalu kembali menghubungi Liverpool dan meminta mereka menaikkan tawaran menjadi 12 juta paun. Kalau Liverpool mau, Owen bisa mendesak Perez untuk menjualnya.
“Namun Liverpool bilang, ‘Kami cuma bisa menawar sampai 10 juta paun’. Lalu aku membuat keputusan besar. Kami (Madrid) baru saja merekrut Robinho, kami sudah punya Ronaldo dan Raul (di lini depan).”
Di sisi lain, Piala Dunia akan digelar setahun kemudian. Owen memang bermain di 45 laga untuk Real Madrid di musim pertamanya. Namun, kehadiran para penyerang lain membuat hadir persaingan untuk menjadi pemain utama. Owen ingin main penuh agar bisa memastikan tempat di Piala Dunia.
Pindah ke Newcastle untuk Liverpool
“Kami punya Piala Dunia di akhir musim, dan aku harus bermain sepanjang tahun. Aku bicara pada Newcastle, dan Newcastle setuju kalau aku direkrut mereka, aku bisa melakukannya selama setahun dan mereka akan menjualku ke Liverpool senilai 12 juta paun,” terang Owen.
Perjanjian tidak berhenti di situ. Kalau Owen bermain untuk The Magpies di tahun kedua, mereka akan menjualnya ke The Reds senilai delapan juta paun; dan kalau main tahun selanjutnya, ia akan dijual 4 juta paun.
“Jadi setiap tahunnya, akan lebih menarik bagi Liverpool untuk membeliku kembali.”
Cedera Penghancur Mimpi
Awalnya, Owen bersemangat. 20 ribu orang hadir dalam pesta perkenalan dirinya di St. James Park. Sayangnya baru beberapa hari, ia mengalami cedera paha di pramusim. Ia pun tak bisa main di awal musim 2005/2006 tersebut.
Setelah sembuh, Owen sempat tampil memukau. Dengan mencetak gol debutnya untuk Newcastle, juga hattrick sempurna di laga melawan West Ham United pada 17 Desember 2005.
Desember belum berakhir saat tulang metatarsal Owen cedera parah di laga melawan Tottenham Hotspur. Sebuah pin dipasang di kakinya, tapi ia tak bisa langsung bermain. Masa pemulihannya diprediksi hingga Maret, tapi molor. Ia harus kembali dioperasi dan beristirahat sampai musim usai.
Owen memang dipanggil ke timnas Inggris. Namun, di menit pertama fase grup melawan Swedia, ACL-nya bermasalah. Ia pun harus menepi hingga setahun lamanya. Gara-gara ini, Liverpool akhirnya membeli Fernando Torres.
Owen tidak pernah kembali ke Liverpool sepanjang empat tahun kontraknya bersama Newcastle. Ia tak buruk-buruk amat di lini depan The Magpies. Owen mencetak 30 gol dari 79 penampilan.
Akhir kariernya terjadi pada 2009 saat Newcastle terdegradasi ke Divisi Championship. Owen tak memperpanjang kontrak. Suporter Newcastle tak suka dengan caranya.
Namun, Owen menjelaskan kalau Newcastle yang tidak menawarinya kontrak baru. Padahal, manajemen bilang ke media hal yang sebaliknya.
Di sisi lain, Owen merasa tidak masuk akal kalau Newcastle merekrutnya kembali. Terdegradasi ke Divisi Championship adalah mimpi buruk secara finansial. Jadi, tak mungkin mereka menggaji Owen.
Bertahun-tahun kemudian, Owen menyatakan kalau kepindahannya ke Newcastle adalah satu-satunya hal yang ia sesali dalam hidup.
Owen pada akhirnya bergabung dengan Manchester United sebagai striker cadangan. Namun apapun statusnya, ia akhirnya menjuarai Premier League; sesuatu yang tak bisa direngkuh Steven Gerrard atau Jamie Carragher. Owen lalu mengakhiri kariernya pada 2013 dengan cara yang klise: cedera.
Sumber: Daily Mail