Alessandro Bastoni dan Harapan yang Kian Tinggi

Foto: Twitter Inter Milan

Ada yang menarik dari kemenangan 3-1 Inter Milan atas Sampdoria. Hal tersebut adalah diturunkannya Alessandro Bastoni sejak menit pertama di lini pertahanan Inter. Ia bermain bersama Stefan de Vrij dan Milan Skriniar dalam skema tiga bek yang diturunkan Antonio Conte.

Secara statistik Bastoni terlihat menjanjikan. Pemain kelahiran 13 April 1999 ini mencatatkan tiga tekel, atau yang terbanyak di antara bek Inter lainnya. Ia pun mencatat enam sapuan, yang terbanyak di antara pemain Inter lainnya. Dalam hal penyerangan, Bastoni melepaskan satu attemps, satu key pass, dan sekali melewati lawan.

Situs statistik sepakbola, Whoscored, memberikan rating 7.0, atau yang tertinggi ketimbang dua bek Inter lainnya. Satu-satunya yang minus dari Bastoni adalah kartu kuning yang ia terima pada menit ke-10.

Hari Penantian Bastoni

Usai pertandingan, Bastoni mengaku amat emosional atas debutnya buat Inter. Apalagi debut mantan pemain Atalanta ini dihiasi dengan kemenangan.

“Sangat emosional. Aku telah menunggu untuk hari ini. Senang atas penampilanku sendiri dan juga tim. Ini adalah kemenangan penting setelah Juve juga menang hari ini,” kata Bastoni dikutip dari Sempre Inter.

Pemain 20 tahun tersebut mengungkapkan pemikirannya tentang bagaimana ia cocok dengan rekan-rekannya dan apa yang ia rasakan soal debutnya.

“Para pemain langsung menyambutku seolah-olah aku adalah anak mereka. Aku amat bahagia. Ya [Aku tidur nyenyak semalam], untungnya hal-hal yang membuatmu terjaga saat malam adalah hal yang berbeda. Aku bermain sepakbola dan menikmatinya,” kata Bastoni.

Dijaga Ketat Conte

Usai pertandingan, Conte bicara soal Bastoni. Ia pun mengungkapkan kalau separuh kesebelasan Serie A sebenarnya menginginkannya. Inter bisa saja melepasnya, tapi Conte keberatan.

“Separuh kesebelasan Serie A menginginkannya dan aku menentangnya pergi. Aku ingin bekerja dengannya. Aku telah melihat potensinya bukan cuma secara fisik, tapi juga mentalitasnya. Dia melakukan secara langsung apa yang Anda minta. Alessandro jelas akan amat penting di masa depan, tapi dia juga penting saat ini,” kata Conte.

“Dia adalah sebuah opsi yang penting untuk dimiliki dan aku ulang lagi, aku tengah mengambil risiko, pertandingan terakhir dengan Biraghi dan hari ini dengan Bastoni. Namun, aku punya rasa percaya pada mereka.”

“Aku tak punya masalah menempatkan mereka di lapangan. Rekan-rekan mereka juga punya kepercayaan. Kami akan melanjutkan seperti yang kami lakukan sejauh ini dengan kerendahan hati dan keinginan besar,” ucap Conte.

***

Bastoni merupakan pesepakbola kelahiran Casalmaggiore, Lombardy, Italia. Ia mengawali pelatihan sepakbolanya di tim muda Cannatese karena ayahnya adalah pelatih di sana. Pada usia tujuh tahun, ia bergabung dengan tim muda Atalanta.

Di Atalanta, ia bermain sekitar 30 penampilan buat tim U-17 sebelum pindah ke tim primavera. Di sana ia dikenal sebagai bek tengah tangguh. Namanya sempat tercantum di bench tim utama pada 30 Oktober 2016 dalam pertandingan menghadapi Genoa. Debut penuhnya buat Atalanta terjadi di perntaidngan Coppa Italia menghadapi Pescara.

Pada 31 Agustus 2017, Bastoni pindah ke Inter Milan. Ia pun dipinjamkan kembali ke Atalanta selama dua musim. Namun, pada Juli 2018, Inter memanggilnya kembali dan memperpanjang kontraknya hingga 2023. Setelah dipanggil kembali, Bastoni dipinjamkan ke Parma pada 7 Agustus 208 hingga 30 Juni 2019 lalu.

Di level timnas, Bastoni sudah bermain untuk Italia sejak level U-15 hingga U-19. Ia pun bermain untuk tim Italia U-21 di Piala Eropa U-21 2019.