Benzema yang Tidak Berjodoh dengan Timnas Prancis

Terakhir kali Karim Benzema main di Piala Dunia adalah pada 2014. Saat Prancis menjuarai Piala Dunia 2018, ia tidak ada di dalam skuad. Pun saat ke final Piala Dunia 2022, nama Benzema ada dalam daftar, tapi fisiknya tidak di sana.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Fakta yang Membingungkan

Menurut ESPN, salah satu laga terbaik Benzema untuk timnas Prancis hadir pada November 2013. Ia mencetka gol kedua Prancis atas Ukraina dan membawa negaranya menang 3-0. Kemenangan itu sekaligus membantu timnya lolos ke Piala Dunia 2014 di Brasil.

Tujuh tahun kemudian, di stadion yang sama, di Stade de France, Prancis cuma bisa menahan imbang Ukraina 1-1. Laga itu juga bertajuk kualifikasi Piala Dunia. Namun, tidak ada Benzema di sana. Soalnya, hubungannya dengan sang pelatih, Didier Deschamps, masih buruk dan memanas.

Benzema sendiri mungkin ada di rumahnya yang besar di Moraleja, di pinggiran Madrid. Ia juga tampaknya tak menonton laga tersebut karena tak begitu tertarik.

Bahasan soal Benzema menjadi menguat di laga itu. Soalnya, rekan senegaranya yang lain tak menunjukkan ketajaman yang dibutuhkan di lini serang. Dari 18 shots, cuma ada tiga yang on target!

Di sisi lain, di usianya yang sudah 34 tahun saat itu, Benzema masih menjadi mesin gol untuk Real Madrid. Pada musim 2020/2021, Benzema mencetak total 30 gol!

Prancis sendiri punya striker bagus seperti Kylian Mbappe, Olivier Giroud, Antoine Griezmann, Anthony Martial, dan Wissam Ben Yedder. Akan tetapi, kecuali Mbappe, striker-striker yang dipanggil Deschamps, performanya jauh di bawah Benzema.

Didorong Benzema, Diacuhkan Deschamps

Karena hal ini, Zinedine Zidane, yang saat itu melatih Madrid sekaligus legenda Prancis, bingung dengan fakta kalau striker andalannya tidak dipanggil timnas.

“Aku tidak mengerti dan banyak orang yang juga tidak memahaminya,” kata Zidane.

Zidane sendiri berkali-kali memberikan pernyataan yang mendukung agar Benzema kembali ke timnas. Ia bahkan menyebut kalau Benzema adalah yang terbaik dan layak mendapatkan tempat di timnas Prancis.

Namun, ucapan Zidane tersebut tak berbuah hasil. Deschamps tidak memanggil Benzema ke timnas sejak pertandingan ke-81-nya pada 8 Oktober 2015; di laga persahabatan melawan Armenia, di mana ia mencetak dua gol yang menjadi gol ke-26 dan ke-27-nya buat Prancis.

Deschamps tentu saja menonton pertandingan Real Madrid. Soalnya, ada Ferland Mendy dan Raphael Varane yang main di sana. Tentu, ada alasan lain di luar sepakbola yang membuat Deschamps tak memasukkan Benzema ke dalam skuadnya.

Masalah Deschamps dengan Benzema

Sebenarnya Deschamps dan Benzema pernah punya hubungan yang kuat. Di tiga tahun pertamanya menangani Prancis, Benzema menjadi pusat permainan; dan Benzema membayar kepercayaan itu dengan baik.

Masalah itu hadir saat Benzema dianggap terlibat dalam pemerasan terhadap rekan setimnya, Mathieu Valbuena pada 2015. Di sisi lain, Benzema menyangkal. Ia bahkan berani membuktikan dalam persidangan kalau segala tuduhan yang mengarah kepadanya tidaklah benar.

Saat investigasi dilakukan, Deschamps tak memanggil Benzema ke timnas, termasuk ke skuad Prancis di Piala Eropa 2016. Hal ini membuat Benzema kesal dan menuduh Deschamps “berlutut pada tekanan orang-orang rasis di Prancis.”

Tidak lama dari pernyataan tersebut, rumah tempat liburan Deschamps ditulisi kata-kata “rasis”. Deschamps marah dan tidak terima. Nama Benzema pun dihapus dalam kepala Deschamps.

Bersinar Tanpa Benzema

Sejumlah pihak sebenarnya meminta Deschamps memaafkan ulah Benzema. Soalnya sungguh disayangkan melihat bakat Benzema disia-siakan begitu saja. Mereka percaya, timnas Prancis akan lebih kuat dengan kehadiran pemain Real Madrid tersebut. Sementara Deschamps selalu tak mau menjawab saat ditanya soal Benzema.

Di sisi lain, Prancis tampil baik-baik saja tanpa Benzema. Mereka mencapai final Piala Eropa 2016 sebelum dikalahkan Portugal. Les Blues bahkan menjuarai Piala Dunia pada 2018. Deschamps percaya kalau gairah tim, persatuan, dan kesatuan, adalah resep utama untuk keberhasilan sebuah skuad.

Contohnya adalah Giroud yang bisa tampil sesuai dengan keinginan Deschamps. Giroud tidak diplot untuk selalu mencetak gol, tetapi berperan besar dalam terciptanya gol-gol Prancis di Piala Dunia 2018.

Deschamps juga bilang kalau 23 pemain yang dibawa ke Piala Dunia, terkadang bukan pemain terbaik di negara tersebut. Namun, mereka adalah 23 pemain yang bisa mengembangkan hubungan terbaik untuk bisa melaju sangat jauh di kompetisi tersebut. Soalnya, Deschamps sudah merasakannya sebagai pemain di Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.

Deschamps tidak percaya kalau ia memaafkan Benzema, sang pemain akan memberikan nilai positif di dalam tim. Apalagi Benzema pernah berseteru dengan Giroud akibat komentarnya yang membandingkan kalau dirinya adalah mobil F1 sementara Giroud cuma go-kart.

Karena itu, sehebat apapun Benzema, selama Deschamps masih melatih, tak akan ada namanya di dalam skuad timnas.

Deschamps Melunak, Semesta Berontak

Benzema akhirnya kembali dipanggil ke timnas pada 18 Mei 2021 untuk skuad Piala Eropa 2020. Penampilan pertamanya hadir pada 2 Juni 2021 dalam kemenangan 3-0 atas Wales.

Di Piala Eropa 2020, benzema mencetak empat gol dan mendapatkan penghargaan bronze boot; sementara Prancis tersingkir di babak 16 besar.

Benzema kembali dipanggil untuk Piala Dunia 2022. Namun, jelang kompetisi dimulai, ia menderita cedera paha. Benzema pun urung menjadi pemain utama Prancis. Namun, posisinya tidak digantikan, sehingga ia berhak menerima medali perak untuk Piala Dunia 2022; dan pada 19 Desember, Benzema pun mengumumkan pensiun dari timnas.

Agaknya, Benzema dan timnas Prancis memang tidak direstui untuk kembali.

Sumber: ESPN