Berbahagia Bersama Panama

Bahagia Itu Sederhana. Setidaknya ujaran tersebut benar jika melihat apa yang terjadi di Nizhny Novgorod Stadium. Para pendukung Panama begitu berbahagia setelah Felipe Baloy mencetak satu gol untuk negara mereka. Sorak-sorai penuh kegembiraan terpancar dari beberapa orang berkaus merah yang seolah tidak perduli angka satu yang mereka punya berada di sebelah angka enam milik Inggris.

Gol dari Baloy tersebut adalah rangkaian dari hari-hari penuh kebahagiaan rakyat Panama yang berlangsung sejak 10 Oktober 2017 lalu, saat mereka untuk pertama kalinya dipastikan bermain pada ajang empat tahunan tersebut.

Tidak ada yang menyangka kalau gol dari kapten mereka, Ramon Torres, berhasil membawa mereka ke Russia 2018. Di tempat lain, Amerika Serikat kalah secara mengejutkan dari Trinidad dan Tobago yang membuat mereka finis pada posisi tiga. Mereka menjadi satu-satunya kesebelasan yang lolos ke Piala Dunia dengan produktivitas gol minus.

Akan tetapi, hal itu tidak menjadi masalah bagi rakyat Panama. Kepastian mereka lolos ke Piala Dunia dirayakan dengan turun ke jalan sebagai ekspresi kegembiraan. Bahkan Presiden mereka, Juan Carlos Valera langsung menetapkan hari libur nasional untuk merayakan keberhasilan Panama lolos ke Piala Dunia.

Delapan bulan kemudian, publik Panama merasakan bagaimana rasanya bermain di ajang empat tahunan tersebut. Ramon Torres menangis yang diikuti oleh rekan-rekannya ketika mendengar lagu kebangsaan mereka yaitu “Himno Istmeno” berkumandang dalam ajang kelas dunia. Tangis haru juga dirasakan dua komentator sepakbola Panama yang bertugas untuk memandu jalannya pertandingan yaitu Miguel Angel Remon dan David Samudio Garay. Remon memilih untuk tidak menatap layar saking terharunya sementara David beberapa kali mengepalkan tangannya ke atas penuh rasa kebanggaan.

Tidak peduli mereka takluk 3-0 dari Belgia. Setidaknya mereka sudah mewakili identitas Panama di pentas Internasional. La Marea Roja bahkan sanggup membuat para pemain Belgia kesulitan untuk mencetak gol pada 45 menit pertama. Striker sekaliber Romelu Lukaku bahkan hanya menyentuh bola di kotak penalti mereka sebanyak sembilan kali saja.

Barulah ketika melawan Inggris, lini belakang mereka terlihat rapuh. Akan tetapi, itu disebabkan karena beraninya Panama meladeni permainan tim Tiga Singa dengan permainan terbuka. Mereka beberapa kali membuat peluang gol yang sayangnya tidak diikuti dengan koordinasi lini pertahanan yang baik sehingga gawang mereka kebobolan lima gol.

Meski begitu, tidak ada raut wajah sedih dari para pendukung Panama. Tidak ada gestur memegang kepala, mengusap mata, atau memandang dengan tatapan kosong. Sebaliknya, nyanyian dari para pendukung Panama semakin keras. Raut wajah sang pelatih, Hernan Dario Gomez pun justru lebih banyak dihiasi senyuman. Beberapa kali ia sumringah ketika melihat para pemainnya gagal menyelesaikan beberapa peluang emas. Sekali lagi, Gomez sudah merasa bahagia dengan keberhasilan Panama tampil di pentas dunia.

Yang ditunggu rakyat Panama akhirnya hadir pada menit ke-78. Sepakan bebas Ricardo Avila berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Felipe Baloy. Inilah gol pertama Panama sepanjang sejarah Piala Dunia. Gol yang tidak hanya disambut meriah para pendukung Panama. Terlihat beberapa orang Russia juga ikut merayakan gol dari pemain veteran tersebut.

Jurnalis harian Guardian, Fernando Cuenco menceritakan suasana nonton bareng di Estadio Rommel Fernandez menjadi riuh ketika Baloy berhasil mencetak gol. Ribuan orang yang hadir melompat dan merayakan gol tersebut, beberapa pasangan kekasih berciuman, ribuan orang menangis. Semua peristiwa tersebut bermuara dalam satu kata yaitu bahagia. Tayangan ulang gol Baloy terus diputar ketika acara nobar berakhir. Hal itu dilakukan demi menanamkan rasa bahagia mereka atas penampilan Panama.

“Saya sebenarnya sedih dengan skor akhir, tapi saya juga bahagia melihat Panama bisa mencetak satu gol yang merupakan gol pertama kami di Piala Dunia, terutama karena pencetak gol kami adalah sosok veteran seperti Felipe Baloy. Dia laya mendapat gol tersebut,” ujar Jose Blandon, pendukung Panama yang hadir dalam nonton bareng tersebut.

Seperti pernyataan Jose, Baloy memang layak mendapat gol tersebut. Sehabis Piala Dunia, ia pensiun dari tim nasional. Gomez menyebut gol Baloy adalah pemberian dari tuhan. Si pencetak gol pun tidak luput dari kebahagiaan meski skor akhir tidak memihak mereka. “Gol ini adalah sesuatu yang besar sekaligus penting meski hasil pertandingan mengecewakan,” tuturnya.

Psikolog Martin Seligman menyebut ada lima aspek yang dapat menjadi sumber kebahagiaan sejati bagi seorang manusia. Salah satunya adalah menemukan makna dalam keseharian. Aspek tersebut kini sudah dirasakan oleh jutaan rakyat Panama. Mereka merasa bahagia sebagai penduduk Panama dengan satu gol yang dicetak Baloy.

Panama masih punya satu pertandingan lagi yang harus dimainkan yaitu melawan Tunisia pada pertandingan terakhir grup. Bukan tidak mungkin, satu gol Baloy membuat mereka optimis bisa meraih kemenangan pertama sepanjang sejarah Piala Dunia. Jika berhasil, bukan tidak mungkin rasa bahagia mereka sebagai penduduk Panama semakin berlipat ganda. Tidak hanya itu, kemenangan juga membuka peluang mereka mendapat hari libur nasional yang berikutnya dari pemerintah Panama.