Beruntungnya Eric Maxim Choupo-Moting

Banyak yang terkejut ketika Eric Maxim Choupo-Moting direkrut oleh Paris Saint-Germain pada musim panas 2018 lalu. Salah satu alasannya adalah karena ia cuma striker Stoke City. Ditambah lagi, ia gagal membuat Stoke bertahan di Premier League. Secara tidak langsung, kontribusinya di Stoke tidak sepadan buat direkrut oleh PSG.

Akan tetapi, PSG agaknya punya pemikiran lain. Choupo-Moting belum tua-tua amat. Usianya masih 29 tahun saat itu. Kalau melihat track record di klub sebelumnya juga tidak buruk. Dia main di Hamburger SV, Mainz 05, serta Schalke 04. Choupo-Moting setidaknya akan berguna sebagai striker pelapis.

Di musim pertamanya bersama PSG, Choupo-Moting mewujudkan apa yang semua orang takutkan. Di laga kandang melawan Strasbourg, alih-alih mencetak gol mudah, Choupo-Moting justru menggagalkan peluang yang 99 persen harusnya menjadi gol.

Kala itu, tendangan Christopher Nkunku sudah melewati kiper lawan dan bergerak menuju gawang yang kosong. Niat hati ingin “merebut” gol Nkunku lewat tap-in kaki kiri, tapi hasilnya bola justru berhenti dan keluar dari garis gawang. Choupo-Moting sebenarnya bisa saja mendorong lagi bola dengan kaki kanannya. Namun, momentum mendorong tubuhnya terlalu cepat ke dalam gawang. Kejadian ini bahkan bikin Kylian Mbappe sampai melongo karenanya!

Di musim keduanya bersama PSG, Choupo-Moting tak mendapatkan banyak menit bermain. Namun, golnya di perempatfinal Liga Champions 2019/2020 menghadapi Atalanta membawa PSG ke semifinal untuk pertama kalinya sejak 25 tahun. Choupo-Moting dibawa ke final Liga Champions dan dimainkan sebagai pengganti dalam kekalahan 0-1 PSG atas Bayern Munchen.

Belum genap dua bulan dari laga final tersebut, tiba-tiba saja Munchen justru mengontraknya dengan durasi setahun! Tentu, perannya adalah striker pelapis Robert Lewandowski.

Di Bayern, jumlah penampilannya menyapai dengan yang ia dapat di PSG pada musim pertamanya. Uniknya, pada April 2021, ia mencetak dua gol di kandang dan tandang kala menghadapi Paris Saint-Germain! Namun, dua golnya ini tak cukup membawa Bayern melaju ke semifinal karena kalah gol tandang.

Meski demikian, pada akhir musim ia mengangkat trofi Bundesliga bersama Bayern Munchen. Ini adalah trofi liga ketiga Choupo-Moting setelah ia juga meraihnya bersama PSG pada 2018/2019 serta 2019/2020.

Di Bayern, meski bukan sebagai striker utama, tapi Choupo-Moting tak lepas dari sorotan. Salah satunya ketika mencetak empat gol dalam laga DFB-Pokal menghadapi Bremen SV pada 25 Agustus 2021. Ia menjadi pemain Bayern pertama di DFB Pokal yang bisa mencetak empat gol setelah Claudio Pizarro terakhir kali melakukannya pada Maret 2005.

Nyaman Main untuk Munchen

Choupo-Moting mengatakan kalau dirinya menikmati sebagai bagian dari Munchen.

“Kami bekerja keras bersama dan kami semua punya ambisi untuk meraih kesuksesan sebanyak mungkin. Selain itu, merupakan suatu kehormatan bermain untuk FC Bayern,” terang Choupo-Moting.

Choupo-Moting merasa nyaman di Bayern berkat suasana kekeluargaan di klub tersebut. Secara umum, tak sulit baginya untuk bisa menyatu. Apalagi, ia memang lahir dan besar di Jerman.

“Aku juga harus bilang kalau FC Bayern seperti keluarga besar. Aku disambut dengan sangat baik di sini dan aku bergaul dengan anak-anak, staf, dan semua orang yang bekerja di klub ini, seperti juru masak, para pegawai, petugas keamanan. Semua orang di sini membuatnya mudah bagiku untuk merasa nyaman sejak hari pertama.”

Kenyamanan ini tentu bagus buat Choupo-Moting yang sepertinya akan terus mengangkat trofi bila masih bersama Bayern.

Masih Cinta PSG

Selama dua tahun di PSG, Choupo-Moting punya banyak kenangan yang berbekas. Salah satu alasannya karena ia punya sejumlah teman dekat serta meraih prestasi bersama mereka.

Bagaimana tidak? Selama dua tahun itu ia berhasil meraih dua gelar Ligue 1, satu Coupe de France, satu Coupe de la Ligue, serta mencapai final Liga Champions!

Choupo-Moting merindukan suporter PSG yang membuatnya mengingatkan kembali masa kecilnya lewat banner yang mereka buat.

“Aku adalah seseorang yang selalu memberikan segalanya buat klubku, dan aku pikir para penggemar merasakannya juga. Atmosfer di stadion terkadang membuatku merinding,” kata Choupo-Moting.

Banner yang dimaksud adalah yang bergambar Dragon Ball Z. Choupo-Moting benar-benar menyukainya karena itu adalah anime favoritnya. Bahkan, agar tak melewatkan tayangan anime tersebut ia kerap berlari ke rumah dari sekolahnya!

“Dan tiba-tiba saja Anda ada di stadion bertahun-tahun kemudian, bermain sepakbola tingkat teratas dan melihat sebuah banner Dragon Ball Z besar. Lalu Anda menghubungkan semua ini dengan kenangan masa kecil dan mimpi Anda. Sayangnya, aku tak akan melihat para penggemar lagi karena virus corona, tapi aku takkan melupakannya,” terang Choupo-Moting.

Sumber: Goal.com