Setelah kejadian penembakan di mesjid di Selandia Baru, Majelis Ulama Indonesia tengah mengkaji fatwa haram untuk gim Playerunknown’s Battleground atau PUBG. Kajian ini diharapkan rampung bulan depan. Menurut MUI, fatwa dan kejelasan ini penting untuk kemaslahatan “anak-anak muda kita”.
Lain di Indonesia, lain di Southampton. Manajer Southampton, Ralph Hasenhuttl, memutuskan untuk memutus jaringan wi-fi di hotel tempat tim menginap. Tujuannya untuk mencegah para pemainnya bermain video gim yang membuat ketagihan.
Hasenhuttl sebenarnya pernah mengalami masalah yang sama ketika menangani mantan klubnya, RB Leipzig. Ia bahkan membandingkan kecanduan video gim dengan kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang.
“Gim adalah sesuatu yang membuat Anda kecanduan dan itu berarti kami harus menjaga para pemain,” kata manajer berusia 51 tahun tersebut.
“Gim adalah sesuatu yang harus Anda lawan secara aktif, dan aku akan melakukan ini. Aku melakukannya di klub terakhirku. Kami juga memiliki masalah dengan para pemain. Mereka bermain sampai pukul tiga pagi di hari pertandingan.”
“Anda mesti membantu menjaga mereka karena ini bukanlah masalah kecil. Kalau mau jujur, ini sama ketergantungannya terhadap alkohol atau obat-obatan terlarang. Untuk menjaga mereka berarti membantu mereka untuk tak menghabiskan banyak waktu bermain gim. Kami menutup akses wi-fi di hotel, sebagia contoh, pada malam hari, sehingga mereka tak bisa main gim lagi,” ucap manajer berkebangsaan Austria ini.
Meskipun demikian, Hasenhuttl menilai tidak ada pemainnya yang punya masalah serius terkait kecanduan gim. Manajer yang mengambil alih Soton pada Desember ini menjelaskan kalau dirinya secara aktif melakukan kontak dengan kapten tim, dan sejumlah pemain.
“Sepanjang ini bukan penyakit resmi yang ditetapkan pemerintah, maka kami harus menjaga para pemain dengan cara kami. Kalau ini ditetapkan menjadi penyakit, maka akan mudah bagi pemerintah untuk meminta perusahaan memotong akses setelah tiga jam, sebagai contoh, sehingga mereka tak bisa main gim lagi.”
“Aku akan selalu aktif dengan cara ini karena aku harus menjaga mereka. Juga di luar lapangan, dan itu berarti selama 24 jam aku harus mengawasi mereka.”