Banyak klub raksasa Eropa pernah menaruh minat padanya. Mulai dari dua raksasa Italia, Inter Milan dan Juventus, hingga Manchester United dari Inggris. Masa itu bakat Alex Song memang telah sukses menarik perhatian, meski usianya masih belasan tahun selama awal karier profesionalnya di Bastia, Ligue 1 Prancis. Dia memulainya pada musim 2004/2005, menjelang ulang tahunnya yang ke-17.
Song dikenal sebagai pemain serba bisa, dengan fisik dan energi yang luar biasa, serta kemampuan merebut bola dan bergerak cepat. Itulah yang membuatnya dikejar oleh banyak pelatih. Semusim bersama tim utama Bastia, setelah tiga tahun di akademi, dia bermain sebagai bek tengah. Meski beberapa kali juga di posisi gelandang bertahan, yang membuat sosoknya semakin dihormati lawan.
Arsenal-lah yang kemudian mendapatkan bakat Song, melalui peminjaman selama semusim pada 2005, sebelum mempermanenkan dengan biaya 1 juta paun pada musim panas berikutnya. Selama berkarier di London, kemampuannya terus berkembang pesat jadi salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia. Sayangnya, setelah itu dia membuat sebuah keputusan besar, tapi jauh di luar nalar.
Pindah ke Barcelona
Pemain kelahiran Kamerun, 9 September 1987 itu menjalani tujuh musim yang luar biasa bersama Arsenal. Meski minim prestasi; hanya sekali runner-up Piala Liga Inggris 2010/2011, tapi nama Song semakin meroket, terutama sejak dia masuk tiga besar Pemain Terbaik Afrika 2012. “Dia adalah salah satu pemain yang mengejutkan semua orang,” ucap pelatih Arsenal pada masa itu, Arsene Wenger.
Tapi, setelah itu Song ternyata benar-benar membuat kejutan, yang bagi Wenger itu adalah kejutan pahit. Setelah 204 laga dengan 10 gol di semua ajang, dan penghargaan pemain terbaik klub versi fans musim 2011/2012, dia pergi meninggalkan The Gunners, untuk pindah ke Barcelona. Hal yang paling menyakitkan bagi publik Emirates Stadium, tentunya alasan Song untuk kepindahannya itu.
Dia memang baru beberapa tahun kemudian mengungkapkannya, bahwa bagaimana dia ternyata tidak merasa keberatan meski hanya lebih banyak duduk di bangku cadangan Barcelona setelah pindah dari Arsenal pada musim panas 2012 itu. Dan alasannya benar-benar di luar dugaan banyak orang; dia mengaku karena kepindahannya tersebut telah menjadikannya seorang jutawan saat itu.
“Ketika Barcelona menawari saya kontrak, dan saya melihat berapa jumlah penghasilan yang akan saya peroleh, saya tidak berpikir dua kali,” demikian pengakuan Song dalam Instagram Live, dilansir Planet Football. “Saya merasa istri dan anak-anak saya seharusnya memiliki kehidupan yang nyaman setelah karier saya selesai,” kata pemain bernama lengkap Alexandre Dimitri Song Billong itu lagi.
“Saya bertemu dengan Direktur Olahraga Barcelona, dan dia mengatakan kepada saya bahwa saya tidak akan bisa bermain di banyak pertandingan. Namun saya tak peduli, saya tahu bahwa sekarang saya akan menjadi jutawan. Saya ingin bergaul dengan orang-orang besar. Saya bisa berbelanja di mana pun saya mau dan menikmati malam yang menyenangkan,” ucap Song menambahkannya.
Karier yang Singkat
Direktur Olahraga Lau Blaugrana pada masa itu, Andoni Zubizarreta menggambarkan Song sebagai “seorang pemain yang hebat di udara, kuat secara fisik dan cerdik secara taktis,” dilansir Bleacher Report.Dia juga mengatakan bahwa sang pemain memang dibutuhkan, karena “bisa bermain sebagai bek tengah setelah kepergian Seydou Keita (bek Barcelona yang baru saja pindah pada masa itu).”
Namun, Song tetap saja bukanlah pilihan utama di antara banyaknya pemain bintang di Camp Nou. Alhasil, dia hanya mampu mencatatkan 20 penampilan di La Liga Spanyol pada musim debutnya, tiga di antaranya sebagai pemain pengganti; dan sisanya benar-benar hanya jadi penghangat bangku cadangan. Musim berikutnya terus berkurang; hanya 12 kali jadi starter, enam kali jadi pengganti.
Kariernya di Camp Nou pada akhirnya memang terlupakan. Padahal, saat itu usianya masih 27 tahun, periode emas seorang pesepakbola. Kondisi itu semakin diperparah dengan aksi tak terpujinya tiba-tiba menyikut striker Kroasia Mario Mandzukic yang sedang berlari tanpa bola, dalam pertandingan Kamerun di Piala Dunia 2014. Song pun menerima kartu merah akibat aksi yang di luar dugaan itu.
Pada musim panas 2014 itu, setelah Piala Dunia 2014, Barcelona langsung berniat melegonya. Meski tak banyak lagi yang tertarik, tapi pelatih West Ham United, Sam Allardyce ternyata bersedia untuk menampung Song, walaupun hanya status pinjaman. Kariernya bersama El Barca pun segera berakhir setelah hanya dua musim; meskipun begitu dia sempat merasakan tiga gelar, termasuk juara La Liga.
Sumber: Planetfootball