Tujuan yang diperlukan dari sebuah kesebelasan adalah mengemban kesuksesan. Namun, bukan berarti hal tersebut bisa mengesampingkan pengembangan aset para talenta muda di dalamnya. Polemik itulah yang sedang dialami para pemain muda Chelsea, dan tak terkecuali Mario Pasalic.
Mengedepankan jam terbang guna visi bermain yang lebih baik memang solusi untuk sebuah performa mengesankan dari seorang pesepakbola. Salah satu pemecahan solusi dari hal itu adalah meminjamkan aset talenta muda ke klub yang memungkinkan bisa menjadi ranah talenta muda bermain reguler pada tim utama. Namun, kepercayaan sebuah tim dalam memainkan aset mudanya lebih baik ketimbang selalu meminjamkannya di setiap musim.
Mungkin, Mario Pasalic merasakannya dalam beberapa tahun kebelakang setelah ia bersedia menandatangani kontrak lima tahun dengan Chelsea dari tim bernama Hadjuk Split. Tepatnya Pada 9 Juli 2014, Chelsea mengumumkan kedatangan Pasalic dengan biaya sekitar 3 juta paun. Setelah penandataganan kontrak untuk Chelsea, Pasalic langsung mengatakan, “Saya sangat senang karena saya sekarang pemain Chelsea.”
Namun, kesenangannya itu tidak menjamin jam terbangnya di Chelsea. Pasalnya, 13 hari berselang Pasalic bergabung dengan Elche setelah terjadi kesepakatan pinjaman satu musim dengan Chelsea. Ia lalu membuat debutnya di La Liga pada tanggal 25 Agustus, dan berhasil mencetak gol pertamanya saat Elche meraih kemenangan 2-0 atas Córdoba.
Performanya untuk tim asal Spanyol itu tidaklah buruk. Pasalnya, Pasalic sempat berkontribusi dalam mencetak gol kemenangan di beberapa pertandingan. Sumbangsih satu golnya saat Elche meraih kemenangan besar 4-0 di kandang atas Deportivo de La Coruña, dan gol penentu kemenangan yang ia ciptakan dalam pertandingan melawan Málaga, dengan skor akhir 2-1.
Satu musim setelah dipinjamkan dari Elche, Chelsea kembali mengumumkan bahwa Pasalic akan menghabiskan musim 2015/16 dengan dipinjamkan ke AS Monaco. Hal itu dikarenakan striker AS Monaco, Radamel Falcao, juga pergi dipinjamkan ke Chelsea, dan Pasalic menjadi bagian dari kesepakatan peminjaman striker asal Kolombia tersebut.
Dalam sebuah wawancara tentang peminjamannya ke AS Monaco, Pasalic menyatakan bahwa tinggal di Chelsea untuk musim 2015/16 tidak pernah menjadi pilihan utamanya, dan ia sadar bahwa ia perlu meningkatkan level permainannya, dan juga terus berharap untuk mendapatkan kesempatan yang lebih berharga dari Chelsea.
Debutnya di Monaco terjadi saat tim asal Prancis itu meraih kemenangan 3-1 atas Swiss Young Boys dalam kualifikasi babak ketiga play-off Liga Champions. Kerja kerasnya di Ligue 1 sangat ciamik, karena ia mampu menjadi salah satu bagian terpenting dari skuat AS Monaco dalam merengkuh gelar Coupe de France di musim tersebut. Bahkan ia mampu mencetak dua gol pada partai puncak sebagai pengunci utama gelar Piala Liga di kompetisi sepakbola Prancis itu.
Masih belum puas dengan performanya selama berada dalam masa peminjaman. Pasalic kembali dipinjamkan Chelsea untuk bergabung dengan tim Serie A, AC Milan, selama satu musim. Sebulan setelah proses peminjaman selesai, ada laporan yang menyatakan jika Milan mencari cara untuk memotong waktu peminjaman dan mengmbalikan Pasalic pada bulan Januari 2017.
Namun, hal itu tidak terjadi karena pemain berkebangsaan Kroasia itu tetap berada di Milan sampai musim panas 2017. Ia berhasil melakukan debut di Milan dari bangku cadangan pada 30 Oktober 2016, dalam kemenangan 1-0 melawan Pescara. Pada pertandingan berikutnya, Pasalic mendapatkan kepercayaan dari sang pelatih guna membuat start penuh pertamanya dalam kemenangan 2-1 atas Palermo. Ia pun lalu berhasil mencetak gol pertamanya untuk Milan dalam kemenangan kandang 2-1 saat Milan menghadapi Crotone beberapa bulan kemudian.
Untuk kali kedua, Pasalic berhasil membawa timnya merengkuh Piala Liga, setelah ia berhasil mencetak gol penalti penentu kemenangan pada pertandingan Piala Supercopa Italia 2016 melawan Juventus. Pasalic berhasil membawa Milan meraih trofi besar pertama sejak 2011. Setelah menyelesaikan laga dengan hasil imbang 1-1 dan memenangkan skor 4-5 dalam adu penalti. Setelah musim 2016/17 usai, Pasalic kembali berseragam Chelsea dan mengikuti beberapa rangkaian tur pra-musim.
Melihat penampilan apiknya selama beberapa musim kebelakang, Chelsea menaruh sebuah harapan besar kepada Mario Pasalic. Hal itu terpampang jelas karena Pasalic menandatangani kontrak baru berdurasi empat tahun bersama Chelsea, yang kemudian menjadi sebuah pembuktikan jika dedikasinya untuk tim asal London barat itu benar ‘terbingkai’ dalam benaknya.
Namun sekali lagi, sangat disayangkan pihak klub masih belum menginginkan jasa penuhnya guna memperkuat skuat asuhan Antonio Conte. Pasalnya, pemain berusia 22 itu kembali dipinjamkan ‘lagi’ pada awal musim 2017/2018. Kali ini ia dipinjamkan ke klub asal Rusia, Spartak Moscow. Dan sejauh musim ini, Pasalic mencatatkan 11 penampilannya di semua kompetisi dan berhasil mengoleksi tiga gol serta satu asis untuk tim asal Rusia tersebut.