Para Pesepakbola yang Pernah Bermain untuk Juventus, Inter Milan, dan AC Milan

Kepindahan Leonardo Bonucci ke AC Milan, menjadikannya sebagai pemain ke-10 yang pernah bermain untuk tiga kesebelasan yang sama: AC Milan, Inter Milan, dan Juventus.

Secara historis, tiga kesebelasan tersebut merupakan yang paling sukses di Italia. Sekitar 60 persen jumlah scudetti diraih oleh tiga kesebelasan tersebut yang menjadikan ketiganya melahirkan persaingan yang amat ketat.

Namun, Bonucci bukanlah pemain pertama yang mengenakan jersey kebanggaan tiga klub itu, dan dia bergabung dengan beberapa nama terkenal lainnya. Berikut adalah sembilan pesepakbola lainnya yang pernah menjadi Bianconero, Nerazzurro dan Rossonero.

 

Andrea Pirlo [Inter 1998-2001, Milan 2001-11, Juventus 2011-15]

Pirlo tumbuh di Akademi Inter. Jadi, ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi gelandang yang saat itu bergabung dengan Nerazzurri dari Brescia pada 1998. Pirlo semasa muda gagal masuk skuat utama. Ia hanya membuat 22 penampilan Serie A untuk Beneamata dalam tiga musim, termasuk periode pinjaman di Reggina.

Inter memilih untuk menjual gelandang itu ke rival sekota Milan seharga 17 juta euro, sebuah biaya untuk Rossoneri dengan melepas Dražen Brnčić ke arah yang berlawanan.

Bermain dalam peran regista yang lebih dalam, Pirlo menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia bersama Milan, memenangi dua Scudetti dan dua gelar Liga Champions. Namun, setelah 10 musim bersama Diavolo, ia gagal menyepakati kontrak baru dan pindah ke Juventus dengan status bebas transfer.

Gianluigi Buffon telah menggambarkan langkah tersebut merupakan tawaran terbesar sepanjang masa, dan l’architetto (julukan Pirlo) menjadi sangat penting karena The Old Lady mendapatkan kembali mahkota Serie A-nya.

Menjadi jantung di lini tengah, Pirlo memenangkan empat Scudetti dan Coppa Italia sebelum akhirnya pindah ke New York City FC di MLS.

Edgar Davids [Milan 1996-97, Juventus 1997-2004, Inter 2004-05]

Selain menjadi sosok gelandang tangguh, Davids dan kacamata-nya adalah bagian yang langsung dikenali dari Juventus era Marcello Lippi.

Pengalaman pertama pemain asal Belanda di Italia sebenarnya bersama Milan, yang ditandatangani pada tahun 1996 setelah melaju ke babak final Liga Champions bersama Ajax.

18 bulan dengan Rossoneri hanya menghasilkan 19  liga, dan Davids pindah ke kota Turin pada Januari 1997. Dia akhirnya memenangkan tiga Scudetti di Stadio delle Alpi, membuat lebih dari 200 penampilan.

Setelah masa pinjaman singkat dengan Barcelona, Davids menghabiskan musim 2004/2005 dengan Inter dan membuat 19 penampilan.

Zlatan Ibrahimovic [Juventus 2004-06, Inter 2006-09, Milan 2010-12]

Striker yang terkenal nomaden telah memenangkan Scudetto dengan ketiga raksasa Italia, meski kemenangan bersama Juventus dicabut dalam skandal Calciopoli.

Setelah bergabung dengan Juve senilai 16 juta euro dari Ajax, Ibrahimovic menjadi bagian penting dari tim yang dilatih Fabio Capello, yang seringkali dengan mengorbankan sosok Alessandro Del Piero.

Striker asal Swedia itu mencetak 26 gol dalam 92 pertandingan, namun dia memaksa pindah ke Inter saat Bianconeri terdegradasi ke Serie B.

Gol yang dicetak Ibra membawa Nerazzurri meraih Scudetto dalam tiga musim berikutnya, sebelum pindah senilai 70 juta euro ke Barcelona.

Hubungan yang semakin buruk dengan Pep Guardiola membuat Ibrahimovic kembali ke Italia setahun kemudian, bergabung dengan Milan dengan status pinjaman selama satu musim.

Setelah catatan 21 gol dalam 41 pertandingan membuat tim asuhan Max Allegri mengontrak permanen Ibrahimovic di tahun 2011, namun 28 golnya di Serie A tidak cukup untuk menghentikan Juventus merebut Scudetto.

Dan setelah itu sang striker Swedia dijual ke Paris Saint-Germain dengan biaya 20 juta euro.

 

Roberto Baggio [Juventus 1990-1995, Milan 1995-1997, Inter 1998-2000]

Transfer “The Divine Ponytail” ke Juve menyebabkan kerusuhan di antara penggemar Fiorentina, namun 115 golnya dalam 200 pertandingan membantu Old Lady meraih Scudetto, Coppa Italia dan Piala UEFA.

Munculnya seorang Del Piero memaksa Juve melepas Baggio dan ia memenangkan Scudetto dengan Milan pada musim 1995/1996.

Setelah musim kedua yang buruk, striker itu bangkit di Bologna, mencetak 22 gol dalam 30 pertandingan Serie A dan mendapatkan tempat di skuad Italia untuk Piala Dunia.kemudian dia bermain dua musim di Inter, sebelum Baggio mengakhiri karirnya  di Brescia empat musim kemudian.

Christian Vieri [Juventus 1996-1997, Inter 1999-2005, Milan 2005-2006]

Vieri mencetak 14 gol dalam 37 pertandingan untuk Juventus selama musim 1996/1997, membantu timnya memenangkan Scudetto.

Ia kemudian dijual ke Atletico Madrid pada musim panas itu, namun setelah catatan 24 gol dalam 24 pertandingan La Liga, ia kembali ke Italia bersama Lazio. Setelah musim yang sukses, Vieri pindah ke Inter untuk biaya rekor dunia sebesar 49 juta euro.

Sementara dia cukup produktif dalam enam musim bersama Nerazzurri, usaha Vieri hanya membuahkan satu Coppa Italia pada tahun 2005 dan dia pindah ke Milan untuk musim 2005/2006.

Saat itu, dia hanya mencetak satu gol dalam delapan pertandingan Serie A.

 

Aldo Serena [Inter 1978-79, 81-82, 83-84, 87-91, Milan 1982-83, 1991-93, Juventus 1985-87]

Dengan empat periode bersama Inter dan dua periode dengan Milan, Serena mendapat banyak kesempatan bersama tiga raksasa Italia.

Setelah Scudetto bersama Inter dan Juve, ia memenangi gelar beruntun bersama Milan yang dilatih Fabio Capello.

Serena adalah Capocannoniere bersama Inter saat mereka merebut Scudetto pada tahun 1989, dan juga memenangkan Piala UEFA dengan Nerazzurri.

Enrico Candiani [Inter 1937-1946, Juventus 1946-1947, Milan 1949-1950]

Candiani bermain dalam 200 pertandingan Serie A untuk Inter, memenangkan Coppa Italia pada tahun 1939 dan Scudetto pada tahun 1940. Setelah meninggalkan Nerazzurri, dia mencetak 15 gol dalam 35 pertandingan selama satu musim bersama Juventus, sebelum bermain dua musim dengan Pro Patria.

Kemudian dia bermain satu musim bersama Milan, sebelum Candiani menjalani karirnya di Livorno dan Foggia.

Patrick Vieira [Milan 1995-96, Juventus 2005-06, Inter 2006-10]

Meski bermain untuk ketiga klub paling sukses di Serie A, Italia mungkin bukan periode terbaik untuk Patrick Vieira.

Pemain asal Prancis itu bermain dua kali untuk Milan setelah menandatangani kontrak dari Cannes pada Januari 1996, sebelum pindah ke Arsenal seharga 3.5 juta euro.

Setelah menjadikan dirinya sebagai salah satu gelandang terbaik dunia selama sembilan musim di Highbury, pemenang Piala Dunia itu bergabung dengan Juventus pada tahun 2005.

Sebuah cedera pangkal paha mempengaruhi penampilannya di Turin, dan kemenangan Scudetto di musim itu dilucuti skandal Calciopoli.

Empat musim bersama Inter menyusul, namun Vieira tak pernah berhasil membuat lebih dari 20 penampilan Serie A meski ia memenangi empat Scudetti.

Giuseppe Meazza [Inter 1927-40, 46-47, Milan 1940-42, Juventus 1942-43]

Meazza adalah seorang legenda sehingga namalain dari San Siro adalah Stadio Giuseppe Meazza.

241 golnya dalam 348 pertandingan membuat Inter meraih tiga Scudetti, sebelum 37 pertandingan untuk Milan.

Meazza kemudian menghabiskan satu musim di Juventus, sebelum kembali ke Inter via Varese dan Atalanta.

Salah satu pemain Italia pertama, Meazza juga mencetak 33 gol dalam 53 caps di Italia, memenangkan Piala Dunia tahun 1934 dan 1938.