Kemerdekaan Catalunya dari Spanyol sudah bergaung sejak beberapa tahun silam. Namun, gerakan itu mencapai puncaknya pada 1 Oktober 2017 lalu, dengan dilakukannya referendum kemerdekaan Catalunya. Lantas bagaimana potensi Barcelona keluar dari La Liga?
Sebanyak lebih dari 90 persen masyarakat Catalan sepakat memilih agar Catalunya menjadi sebuah negara merdeka berbentuk republik, tidak lagi dalam wilayah kekuasaan Spanyol. Meski deklarasi kemerdekaan sudah ditandatangani sang presiden Carles Puigdemont pada 10 Oktober 2017, namun pemisahan diri masih ditunda. Pemerintah Spanyol pun menolak hasil referendum tersebut.
Menariknya, meskipun kemerdekaan Catalunya ini terkait dengan urusan politik, namun ternyata juga berimbas pada dunia olahraga, termasuk sepakbola. Seperti diketahui, sejumlah klub La Liga Spanyol berasal dari Catalunya, termasuk tim raksasa Barcelona.
Selain klub berjuluk La Blaugrana tersebut, juga ada RCD Espanyol dan Girona FC yang pada musim ini juga ikut bertarung di kompetisi elit Negeri Matador. Mau tak mau, kemerdekaan Catalunya dari Spanyol pun pasti akan memberikan dampak tidak langsung terhadap eksistensi ketiga klub tersebut di La Liga pada masa mendatang.
Menyusul kondisi tersebut, berbagai kemungkinan pun terus berkembang. Ada pendapat bahwa jika Catalunya merdeka, maka dengan terpaksa Barcelona, Espanyol, dan Girona harus angkat kaki dari La Liga. Namun, memang belum ada kepastian hingga saat ini.
Meskipun begitu, tentu saja ketiga klub tersebut merasakan ketidakpastian mengenai masa depan mereka soal potensi Barcelona keluar dari La Liga. Menteri Olahraga Catalunya, Gerard Figueras, pun angkat suara mengenai hal tersebut. Menurutnya, ada banyak opsi yang bisa saja dijajaki, meskipun dia tetap berharap tim-tim asal Catalunya tetap bisa berkompetisi di La Liga.
“Andai merdeka, tim Catalan di La Liga seperti Barcelona, Espanyol dan Girona bebas memutuskan di mana akan bermain. Di La Liga atau negara lain seperti Italia, Prancis, atau Premier League Inggris. Di Spanyol ada tim yang bermain dari negara luar seperti klub dari Andorra dalam kompetisi sepakbola dan basket. AS Monaco bermain di Prancis. Di Inggris, tim-tim Wales beraksi di sana. Saya pikir UEFA tidak akan melarang. Dalam olahraga aturannya harus tegas, tidak bisa sesuai pesanan. Tim-tim asal Catalunya tidak akan bisa bermain di La Liga, saya berharap tidak demikian,” katanya dilansir Goal.
Fakta menarik, Barcelona dan klub-klub asal Catalunya sendiri ikut mendukung kemerdekaan daerah tersebut. Bahkan, mereka turut bergabung dalam aksi pemogokan yang digelar di Catalunya pada 3 Oktober 2017.
Lebih dari 40 persatuan dan asosiasi di wilayah tersebut ikut dalam aksi yang digelar untuk menolak upaya keras kepolisian dalam menghentikan referendum kemerdekaan Catalunya yang dinyatakan memang dianggap ilegal oleh pemerintah Spanyol. Para pemain dan staf yang tidak dipanggil tim nasional dalam jeda internasional pekan lalu tak datang ke pusat latihan pada hari itu.
“Barcelona bergabung dengan pemogokan di seantero negeri yang diserukan Table of Democracy. Oleh karena itu, besok klub akan ditutup. Tidak satu pun tim-tim profesional atau tim-tim junior Barcelona yang akan berlatih besok di Ciutat Esportiva,” demikian pernyataan klub yang juga dijuluki El Barca tersebut dalam akun Twitter mereka, sehari sebelumnya.
Tak hanya Barcelona, Espanyol dan Girona pun juga turut merilis pernyataan yang mendeklarasikan niat mereka untuk bergabung dengan pemogokan umum Catalunya, di samping tetap berkompetisi di La Liga pekan sebelumnya.
Beberapa hari sebelum referendum Catalunya, Barcelona juga sempat mengeluarkan pernyataan politis. “Barcelona tetap setia pada komitmen historisnya membela negara, demokrasi, kebebasan berbicara, dan penentuan nasib sendiri, mengecam tindakan yang dapat menghalangi pelaksanaan hak-hak ini. Makanya, Barcelona secara terbuka mengungkapkan dukungannya untuk semua orang, entitas, dan institusi yang bekerja untuk menjamin hak-hak ini. Barcelona, yang sangat menghormati anggota-anggotanya yang beragam, akan terus mendukung kehendak mayoritas warga Catalunya, dan akan melakukannya dengan cara tertib, damai, dan teladan,” demikian pernyataan resmi klub.
Sementara itu, Presiden La Liga, Javier Tebas, pun sudah mengemukakan pendapatnya soal masa depan klub-klub Catalunya dan potensi Barcelona keluar dari La Liga. “Tentu saja, jika hal itu terjadi, saya akan langsung bertanya pada klub-klub Catalunya tentang pendapat mereka akan apa yang terjadi, sikap mereka, dan apa yang mereka pikirkan. Tidak ada yang mengira bahwa momen ini akan terjadi, tapi regulasi harus dipenuhi dan dipaksakan,” katanya kepada Goal, belum lama ini.
“La Liga tanpa Barcelona dan Espanyol? Saya tak bisa membayangkan beberapa bulan lalu, tapi sayangnya sekarang saya melihat (potensi Barcelona keluar dari La Liga) ada kemungkinan. Kami akan kehilangan nilai kami sebagai liga, tapi kami takkan kesulitan pulih darinya,” pungkasnya.