Tentang Neville Bersaudara dan Tragedi Munich

Dalam bukunya yang berjudul Red Glory: Manchester United and Me, Martin Edwards menceritakan kesan-kesannya ketika menjadi pemimpin Manchester United. Buku ini bisa dikategorikan menarik mengingat isinya diangkat dari sudut pandang seorang Chairman.

Jika pada bagian pertama, penulis menceritakan Edwards yang sempat didesak oleh supporter United untuk memecat Sir Alex Ferguson, kali ini kakek berusia 72 tahun tersebut menceritakan pengalaman-pengalaman lainnya ketika memimpin Manchester United.

Phil Neville Lebih Cocok Jadi Kapten Ketimbang Gary

Sepeninggal Roy Keane, United memilih Gary Neville menjadi kapten skuat utama. Sebelumnya Gary juga menjadi kapten untuk tim junior yang menjadi cikal bakal Class of 92. Akan tetapi Edwards mengatakan bahwa banyak orang yang merasa Phil lebih cocok menjadi kapten ketimbang saudaranya tersebut.

“Gary adalah kapten di tim akademi tetapi banyak yang menilai kalau di lapangan Phil lebih bertalenta. Banyak orang yang tidak tahu bahwa keduanya pernah bermain untuk tim kriket Inggris dimana Phil menjadi kapten di kelompok umur U-15.”

Klarifikasi Soal Hubungannya dengan Sir Alex

Sempat ada yang mengabarkan bahwa hubungan kedua orang berpengaruh ini sempat memburuk terutama soal permintaan naik gaji Fergie yang sempat tidak dituruti oleh Martin. Akan tetapi, Martin membantah dan mengatakan bahwa hubungan mereka baik-baik saja.

“Ketika saya memimpin, saya berusaha untuk setiap sennya. Sekarang Anda lihat Chelsea dan Manchester City yang bisa dengan mudah memberikan ekstra 10 juta pounds per pemain. Dulu Jaap Stam dihargai 15 juta tapi saya menginginkan harga 11 juta. Dwight Yorke datang dengan tawaran 15 juta tapi saya tidak ingin membayar lebih dari 12 juta,” ujarnya.

“Manajer meminta gaji yang lebih dari apa yang saya berikan kepadanya, tapi saya mengatakan bahwa saya mengusahakan agar semua ini menjadi bisnis dan klub yang diuntungkan. Ferguson kemudian kesal. Tapi saya menilai itu semua dengan kesuksesan klub. Memenangi 17 trofi, dua gelar ganda dan satu treble. Bagaimana Anda bisa mengatakan hubungan kami buruk?

Membeli Juan Sebastian Veron adalah Sebuah Kesalahan

Musim panas 2001, United merekrut Juan Veron dari Lazio dengan harga yang kala itu menjadi rekor transfer. Martin mengungkapkan bahwa itu merupakan sebuah kesalahan karena menurutnya United masih memiliki Nicky Butt di posisi yang sama.

“Saya kecewa saat kami menggaet Juan Sebastian Veron pada tahun 2001. Kami baru saja memenangi liga dan Nicky Butt ada di tim Reserves. Saya berpikir kenapa kami menghabiskan 28 juta paun untuk pemain bergaji 5 juta per musim. Saya yakin kami membuat kesalahan saat itu.”

Veron kemudian hanya bertahan dua musim dan dilepas pada musim panas 2003 ke Chelsea.

Pandangannya Tentang Tragedi Munich

United tidak akan menjadi besar tanpa tragedi Munich. Ketika tragedi tersebut terjadi, Martin masih berusia 12 tahun dan sang Ayah masih menjabat sebagai Chairman. Ia menceritakan bahwa kejadian tersebut membuat Bobby Charlton yang sangat periang menjadi lebih pendiam.

Ia menceritakan, “Itu adalah saat-saat yang mengerikan. Saya pikir Munich secara permanen memengaruhi Bobby Charlton. Setelah kejadian itu ia menjadi lebih pendiam. Bisaka Anda bayangkan berada di pesawat dan kehilangan semua teman Anda? Apa yang harus anda lakukan?

Martin bisa dibilang sangat beruntung dalam tragedi tersebut. Sang Ayah seharusnya berada di pesawat tersebut untuk menemani tim. Louis ketika itu tidak jadi berangkat dikarenakan adanya urusan keluarga.

***

Selain membahas hal-hal yang sudah disebutkan di atas, Martin juga menceritakan soal keputusannya menjual United ke beberapa pihak. Selain itu ia juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat melirik manajer Arsenal, Arsene Wenger sebagai suksesor Fergie yang sempat berencana pensiun pada akhir musim 2001/2002.