Cerita Robinho yang Dipaksa Pindah ke Manchester City

Robinho sempat dianggap sebagai wonderkid ketika ia pindah dari Santos ke Real Madrid pada 2005. Kontraknya sempat dijanjikan untuk diperpanjang oleh Ramon Calderon. Namun, kemudian dirinya dijadikan bagian dari kesepakatan kepindahan Cristiano Ronaldo pada 2008.

Transfer Ronaldo tak terealisasi. Robinho pun diberi perpanjangan kontrak. Namun, ia tak mau. Robinho minta ditransfer ke Inggris. Lebih tepatnya ke London untuk bergabung bersama Chelsea.

Jelang bursa transfer ditutup, Robinho pun terbang ke Inggris. Namun, bukan ke London, melainkan ke Manchester.

Pindah ke Chelsea, Robinho Tak Direstui Madrid

Kepindahan Robinho ke Manchester City memang membingungkan. Soalnya, ia sudah yakin akan berkostum biru milik Chelsea. Selain itu, Robinho juga sudah berkomunikasi dengan Luis Felipe Scolari, yang saat itu merupakan manajer Chelsea.

“Aku ingin pergi ke Chelsea, Scolari bilang padaku kalau aku bisa membuat perbedaan untuknya di tim,” terang Robinho.

Sayangnya, keinginan Robinho tak direstui oleh Real Madrid. Soalnya, Madrid tak suka dengan cara Chelsea yang menjual jersey dengan nama Robinho di belakangnya. Padahal, kesepakatan belum tuntas.

“Aku yakin inilah yang menyebabkan negosiasi gagal dan itu merupakan kebanggaan bagi Real Madrid. Selain itu, Chelsea berada di Liga Champions dan City tidak,” kata Robinho.

Robinho membantah kalau ia menyesal meninggalkan Madrid. Yang ia sesalkan cuma karena akhir buruk yang terjadi dalam transfernya itu.

“Madrid adalah klub yang membukakan pintu mereka dan memberiku kesempatan untuk sukses di Eropa, mungkin cara yang aku lakukan untuk pergi, merusak memori bagus yang kulakukan buat Madrid,”

“Aku membantu mereka untuk mnejadi juara dan aku pikir aku bermain baik, tapi aku memutuskan untuk pergi dan aku punya karakter yang eksplosif.”

“Madrid adalah kesebelasan yang sangat tertarik padaku. Kedua tim (Madrid dan Barcelona) sungguhlah besar dan punya penggemar di seluruh dunia. Namun, ketika Madrid datang untukku, aku melihat mereka punya sekelompok pemain Brasil, dan pelatihnya adalah Vanderlei Luxemburgo. Mengapa aku harus pergi ke Barcelona?” terang Robinho.

Bintang Sesaat

Bakat Robinho diketahui ketika ia membela Santos pada 2008, saat usianya 18 tahun. Pada Juli 2005, Real Madrid resmi merekrutnya dengan membayar 60 persen klausul pelepasannya senilai 24 juta euro.

Di Madrid, Robinho mengenakan jersey nomor “10” peninggalan Luis Figo. Awalnya, ia cuma jadi cadangan, tapi setelah libur musim dingin, Robinho mulai dipercaya Fabio Capello.

Di Madrid, Robinho main di 137 pertandingan dengan mencetak 35 gol. Ia membantu El Real Madrid meraih dua gelar La Liga pada 2006/2007 dan 2007/2008.

Kepindahannya ke Manchester City tidak begitu gemilang karena tak ada satupun trofi yang diraih Robinho. Ia bertahan di Manchester hingga 2010, sebelum hijrah ke AC Milan.

Sumber: Man City Core.