Cutrone Bukan Seorang Terrone

Foto: Onefootball.com

AC Milan dilatih seorang terrone. Meskipun sekadar sapaan candaan. Dalam bab 7 buku biografi berjudul I Think Therefore I Play, Andrea Pirlo bercerita bagaimana sosok Gennaro Gattuso sangat enak diejek. Pirlo bersama rekan-rekannya di timnas Italia kerap kali menguji kesabaran Gattuso hanya untuk memancing tawa.

Pirlo pernah sengaja mengirim SMS lewat ponsel Gattuso, pura-pura membolehkan manejer mereka mengencani adik Gattuso. Daniele De Rossi mengerjai Gattuso dengan menyemprotkan tabung pemadam kebakaran sambil mengagetinya yang tertidur. Pernah, pintu kamar Gattuso ditahan dengan sofa supaya dia terlambat latihan. Paling menyebalkan, setiap kali Gattuso berbicara di waktu santai, Pirlo, dkk., pasti bantah dan anggap salah.

Gattuso selalu jadi favorit mereka lakukan perundungan dengan kasih sayang. Sebelum akhirnya gelandang galak ini benar-benar marah, mengejar mereka, dan siap membunuh satu persatu dengan garpu. Akibat tabiat enak diejek, Pirlo memanggilnya terrone.

Terrone berarti kampungan. Biasa digunakan orang Italia bagian utara yang makmur secara kehidupan kepada orang-orang Italia bagian selatan. Berkonotasi soal perilaku kurang baik, seperti malas, bodoh, dan jorok. Juga stereotip fisik seperti pendek ataupun berpipi kempot. Gattuso memang lahir di Corigliano Calabro, Italia selatan.

Sosok yang Pirlo sebut terrone itu kini tengah berjuang jalani satu musim penuh sebagai pelatih kepala AC Milan. Kursi yang dia duduki sangat panas bagi enam pelatih pengganti Massimiliano Allegri sejak 2014. Gattuso baru menjabat setahun sedari November 2017, tapi belum sampai semusim penuh.

Supaya panjang umur karier dan tercapai segala target, Gattuso selalu bisa andalkan satu pemain yang sama sekali tidak terrone. Namanya, Patrick Cutrone.

Dipercaya Rino

Bertandang ke kandang Sampdoria pada ajang Coppa Italia, Minggu (12/1/2019), AC Milan tidak kunjung pecah kebuntuan sampai waktu normal berakhir. Jelas, I Rossoneri butuh gol untuk menang dan lolos ke babak berikutnya. Mereka ingin lebih baik daripada capaian tahun lalu yang hanya berstatus finalis.

Pada tambahan waktu, Gattuso memasukkan Cutrone. Luar biasanya, Cutrone cetak dua gol dengan dua sentuhan pertamanya di lapangan hanya dalam enam menit! Tipikal penyerang Italia nomor sembilan tidak punya ampun menyelesaikan peluang. Sepasang gol voli cerdik seorang poacher yang melaksanakan tugas dengan sempurna.

“Saya sangat senang kami melaju ke babak selanjutnya. Saya bahagia bisa membantu rekan setim,” kata Cutrone dengan rendah hati kepada Rai.

Masih berusia 21 tahun membuatnya harus terus meningkatkan produktivitas. Sekalipun masih wajah baru, lini serang AC Milan sangat mengandalkan torehan golnya. Baru tembus skuat utama musim lalu, Cutrone total sumbang 13 gol dalam 46 laga Serie A.

Kedatangan penyerang kawakan Gonzalo Higuain (yang Cutrone minta foto bersama empat tahun lalu) membuatnya lebih sering datang dari bangku cadangan musim ini. Setidaknya mesti disyukuri, hanya dia yang tidak ditendang AC Milan di awal musim. Sebab Nikola Kalinic, Carlos Bacca, dan Andre Silva mesti cari tim suaka.

Sebagai striker oportunis, Cutrone memang rajin cetak gol krusial. AC Milan yang tampil di Liga Europa sambil memasang badge of honour tujuh trofi Liga Champions, berulang kali diselamatkan gol Cutrone. Pada babak play-off Liga Europa 2017-18, dia cetak gol tunggal kemenangan atas Shkendija. Pada babak grup, dia buat gol menit terakhir yang buat I Diavolo Rosso menang 3-2 atas Rijeka.

Sementara untuk kancah domestik, gol semata wayangnya antar kemenangan Milan atas rival sekota Inter di ajang Coppa Italia musim lalu. Berpengaruh besar kepada langkah Milan tembus sampai final. Banyak aksi penting darinya, seperti gol kontroversial ke gawang Lazio tahun lalu. Awal musim ini, AS Roma juga kena getah sensasi Cutrone akibat gagal bendung gol kemenangan menit penghujung.

Kariernya masih pendek, tapi harapan perlu diberikan. Seperti Gattuso, Cutrone juga berupaya mekar di periode bersamaan meski saling ada di departemen berbeda. Sekalipun wajah baru di bidang yang ditekuni, keduanya pasti ingin berdedikasi bagi tim yang sedari lama mereka huni. Mereka mesti saling beri percaya dan memaksimalkannya. Demi AC Milan era baru bisa bangkit kembali. Mengincar posisi tertinggi. Belum jadi yang terbaik, tapi sangat logis sanggup penuhi ekspektasi.

Pada babak perempat final Coppa Italia, AC Milan bakal hadapi kekuatan sepak bola Italia selatan, Napoli. Dalam waktu paling dekat, mereka bertanding versus Juventus pada Supercoppa Italia, Kamis (17/1/2019) pukul 00.30 WIB di Jeddah, Arab Saudi. Ada harapan, Cutrone bisa angkat trofi pertama kali pertama kali.

Sumber: Football-Italia/Serie-A/ACMilan.it