David Beckham dan Dilan Sama Saja!

Foto: The Comeback.

Mendarat di Los Angeles pada 11 Januari 2007, David Robert James Beckham merupakan aset berharga untuk sepakbola Amerika Serikat. Beckham dapat dikatakan sebagai satu-satunya pemain yang merepresentasikan kehidupan glamour pesepakbola bak selebriti setelah George Best di era 1960 hingga 1970-an.

Pernikahannya dengan anggota Spice Girls, Victoria Adams, hanya membantu status tersebut. Meski lampu sorot yang menyinari Beckham sempat dipermasalahkan mantan nakhoda Manchester United, Sir Alex Ferguson, pada akhirnya Becks tetap menjadi tokoh paling dikenal dunia. Popularitasnya melebihi sepakbola!

Setelah bergabung dengan Real Madrid bersama Luis Figo, Ronaldo de Lima, dan Zinedine Zidane, Beckham hengkang ke Los Angeles, tempat tinggal para selebriti ternama seperti dirinya.  Datang secara cuma-cuma, Beckham kabarnya menandatangani kontrak selama lima tahun dengan Galaxy dan dibayar 250 juta US Dollar.

Media-media asal Inggris sempat menyebut transfer Beckham ke LA Galaxy sebagai alat marketing. Pasalnya, Major League Soccer (MLS) ketika itu berbeda dengan saat ini. Liga yang disebut sebagai kompetisi utama Amerika Serikat itu baru melakukan pengemasan ulang selama dua tahun. Selama itu, mereka bukanlah kompetisi yang dipandang dunia.

Namun, demi meningkatkan popularitas liga, mereka membuat aturan baru, ‘designated players’. ‘Designated players’ ini diberikan pendapatan di atas rata-rata batas gaji MLS, karena mereka memiliki nama besar dan diharapkan dapat mengundang mata dunia ke Amerika Serikat.

“Jika Beckham mendarat ke Galaxy, sepakbola Amerika Serikat akan kembali ke masa-masa penuh bintang seperti era 70-an,” kata David Tussel, penulis ‘Playing for Uncle Sam‘, buku tentang NASL, kompetisi yang pernah dihiasi Beckenbeur, Pele, dan George Best.

Melihat hal tersebut, wajar jika kedatangan Beckham disebut sebagai alasan pemasaran. Namun, bukan berarti itu sesuatu yang salah. Setelah Beckham mendarat di LA Galaxy, apparel ternama Adidas ikut datang ke MLS sebagai sponsor. Beckham sudah jadi poster utama Adidas sejak masih di Manchester United, ke mana ia pergi, apparel olahraga asal Jerman itu pun ikut.

Aturan ‘Designated players’ dikenal sebagai ‘Beckham Rule’, dan Adidas ikut membantu MLS untuk memperbaiki akademi kesebelasan-kesebelasan pesertanya. Mungkin David Beckham datang sebagai alat pemasaran namun dia jelas berhasil menjalankan tugasnya.

Begitu besar pengaruh Beckham, ia sampai diberikan hak untuk membentuk kesebelasan di MLS dalam kesepakatannya. Hak yang kemudian ia gunakan untuk membangun Inter Miami FC.

Setelah membawa LA Galaxy menjuarai MLS Cup pada 2012, Beckham pamit undur diri dari MLS. “Ketika saya datang ke sini, harapannya adalah membuat orang-orang tertarik dengan kompetisi ini [MLS]. Semoga saya berhasil menjalankan tugas tersebut. MLS baru berusia 17 tahun, tapi saya yakin liga ini akan terus berkembang,” kata Beckham.

“Kini semua orang mengenal LA Galaxy dan MLS. David Beckham jelas memberikan kontribusi besar dalam hal itu,” kat Komisaris MLS, Don Gaber memberi lampu hijau kepada Beckham.

Tanpa  Beckham, mungkin nama-nama seperti Thierry Henry, Sebastian Giovinco, dan Robbie Keane tidak akan pernah mendarat di Amerika Serikat. Hampir tujuh tahun setelah dirinya pergi, Beckham diberikan penghargaan oleh pihak klub. Dirinya diabadikan menjadi patung di depan Dignity Health Sports Park, kandang Galaxy. Pemain pertama sepanjang sejarah MLS yang mendapatkan kehormatan tersebut.

“Kami ingin memberikan ucapan terima kasih ke sosok paling influental dalam sejarah LA Galaxy dan MLS. Patung Beckham akan berdiri di depan Dignity Health Sport Park dan dia akan masuk ke dalam Ring of Honor,” kata Presiden LA Galaxy Chris Klein.

Penolakan Suporter

Dari satu sisi dunia ke belahan lainnya, Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil baru saja meresmikan ‘Pojok Dilan’ di Taman Saparua, Bandung. Menurut kabar yang beredar, awalnya Ridwan Kamil ingin mengubah nama tempat tersebut menjadi ‘Taman Dilan’ sebagai bentuk apreasiasi dan inspirasi kepada seni anak muda di Bandung.

“Kita mengapresiasi karya Pidi Baiq dan berharap bisa menginspirasi anak-anak muda untuk berkarya, menjadi teladan. Film Dilan sampai menjual enam juta tiket, 10.000 di Bandung habis semua. Itu menunjukkan antusiasme warga,” kata Ridwan Kamil.

Namun, upaya apresiasi Ridwan Kamil itu dikritik. Bukan taman, namun hanya sekedar ‘Pojok Dilan’ yang bisa dibuat. “Saya terima saran yang ada. Kita buat satu pojok saja untuk literasi di Taman Saparua. ‘Pojok Dilan’ untuk mendorong literasi kita,” katanya.

“Indonesia masih tergolong buruk dalam literasi, peringkat ke-60 dari 65 negara. Semoga ‘Pojok Dilan’ dapat mendorong minat membaca generasi muda dan menghargai sastra.”

Dilan yang merupakan tokoh fiktif diabadikan menjadi nama salah satu ruang publik jadi pro-kontra. Akan tetapi jika melihat pencapaian filmnya di layar lebar, Dilan sampai bisa mengalahkan ‘Avengers: Infinity War’ besutan Marvel Studio.

Memang banyak tokoh lain yang bisa diabadikan dari Bandung. Banyak nama sastrawan, pejuang, dan lain-lain. Namun, pengaruh Dilan tidak bisa disepelekan. Jangankan Dilan, David Beckham sekalipun ditolak oleh suporter LA Galaxy.

Menurut laporan Corner of Galaxy, sejak pihak klub mengumumkan patung Beckham, pro-kontra muncul. Beberapa suporter mengangkat nama-nama lain yang lebih layak menjadi patung pertama LA Galaxy.

Mulai dari Bruce Arena, pelatih paling sukses sepanjang sejarah klub, Landon Donovan, pesepakbola asal Amerika Serikat, abdi setia dan pemain paling subur yang pernah dimiliki Galaxy masuk perbincangan. Begitu juga dengan Robbie Keane, ‘designated player’ terlama dan juga mantan kapten Galaxy.

Pro-Kontra akan selalu ada, tapi jika bicara tentang pengaruh Beckham kepada LA Galaxy dan MLS. Siapa yang bisa membatah?