Debut Ronaldo bersama Real Madrid: 2 Gol dalam 14 Menit dari Bench

Ronaldo Luis Nazario de Lima datang ke Real Madrid di musim panas 2002 dengan biaya 46 juta Euro. Dia menjadi bagian dari era Galacticos, seiring dengan perekrutan pemain bintang setiap musim oleh klub Spanyol tersebut, dimulai dari Luis Figo, lalu Zinedine Zidane, berlanjut hingga David Beckham di musim berikutnya. Tetapi, saat itu banyak yang meragukan sang striker bisa cepat kembali ke puncak.

Bomber timnas Brasil itu mengalami cedera sejak 1998/1999 di Inter Milan. Dua musim kemudian dia bahkan melewati semusim tanpa bermain. Penampilannya di Piala Dunia 2002 pun juga lebih banyak dibanding saat bersama klub musim sebelumnya. Namun Ronaldo menggila di turnamen itu, menjadi juara dunia sekaligus top scorer, sehingga disebut Brasil tidak akan bisa jadi pemenang tanpa dirinya.

Cedera

Kedatangan Ronaldo menjelang penutupan bursa transfer musim panas 2002 itu ditandai penjualan seragamnya sukses memecahkan semua rekor di hari pertama. Dia mendapatkan jersey nomor 11, bukan 9 seperti selama ini identik dengannya sejak di Cruzeiro, PSV Eindhoven, Barcelona, Inter dan timnas Selecao; karena nomor itu sudah dipakai Fernando Morientes sejak tiga musim sebelumnya.

Tetapi, setelah perkenalan dirinya ke publik, kecemasan sempat datang lagi, karena Ronaldo kembali harus berkutat dengan cedera lamanya. Pemain yang saat itu baru berusia 26 tahun tersebut bahkan sempat melewatkan tiga pertandingan awal La Liga Spanyol musim itu. Penggemar Madrid pun harus rela menunggu hingga Oktober 2002 sebelum bisa melihat penampilan rekrutan baru mereka itu.

Los Blancos sendiri tampil mengesankan dalam serangan pada tiga pertandingan itu hingga merebut tujuh poin. Tak salah jika pelatih Vicente del Bosque bisa lebih tenang menunggu Ronaldo hingga benar-benar pulih dan mencapai kebugaran penuh saat itu. Namun, ketika akhirnya menjalani debut meski hanya sebagai pemain pengganti, sang penyerang tampak tidak ingin membuang waktu lagi.

61 Detik

6 Oktober 2002, Ronaldo tampil untuk pertama kalinya bagi Madrid dalam pertandingan pekan ke-5 La Liga Spanyol 2002/2003, yang jadi penampilan keempat tim di liga musim itu. Mereka menjamu tim kuda hitam, Deportivo Alaves di Santiago Bernabeu. Kurang lebih 75.000 penonton memadati stadion malam itu, berharap idola baru mereka akan segera turun menampilkan aksinya di lapangan.

O Fenomeno memang sudah masuk ke dalam daftar pemain malam itu. Namun, namanya tidak ada di starting lineup. Jika dalam tiga laga sebelumnya Del Bosque menduetkan Raul Gonzales dan Guti di depan, maka kali ini Guti dipasang dengan penyerang muda, Javier Portillo. Sedangkan Ronaldo hanya duduk di bangku cadangan, bersama Steve McManaman, Santiago Solari dan pemain lainnya.

Setelah Madrid unggul 2-1 di babak pertama, akhirnya Ronaldo diturunkan menggantikan Portillo di menit ke-63. Hanya selang 61 detik, dia berhasil mencetak gol debut. Sang striker ikut membantu mengatur serangan dengan lari ke kiri sebelum menerima umpan silang Roberto Carlos di dadanya. Kemudian, bola berlanjut dengan tendangan kaki kanannya menjebol gawang lawan dari jarak dekat.

Hanya butuh 14 menit bagi Ronaldo untuk mencatatkan gol keduanya di pertandingan pertamanya itu. Dia kembali membobol gawang Alaves yang dikawal Richard Dutruel pada menit 78, setelah gol Luis Figo tujuh menit sebelumnya. Kali ini, duetnya adalah Figo dan McManaman, yang bergerak sangat cepat. Umpan pun diterimanya dengan baik, sebelum melepaskan tembakan kaki kanan.

Trofi

Ronaldo berhasil mengakhiri musim pertama di Madrid dengan 30 gol di semua kompetisi, termasuk hat-trick tak terlupakan ke gawang Manchester United dalam perempat final Liga Champions. 23 gol di antaranya tercipta di La Liga; bersama Nihat Kahveci dari Real Sociedad, jumlah itu hanya kurang enam gol saja dari koleksi striker Deportivo La Coruna Roy Makaay dalam perebutan gelar Pichichi.

Musim itu, Ronaldo sukses pula mengantarkan El Real menjuarai liga domestik, setelah sebelumnya juga merebut Piala Interkontinental 2002. Kemudian, di awal musim berikutnya, mereka bisa meraih Piala Super Spanyol 2003; melengkapi hanya tiga trofi yang dapat dipersembahkannya untuk Madrid. Tapi, kegagalan jadi Pichichi bersama Los Merengues mampu ditebusnya pada musim 2003/2004 itu.

Sayangnya, dalam dua musim berikutnya, dia mulai kembali mengalami cedera, sehingga terpaksa melewatkan banyak pertandingan. Masalah berat badan, juga kedatangan Ruud van Nistelrooy pada 2006 pun membuat posisinya semakin sulit. Saat itu, Fabio Capello yang baru saja memimpin tim; usai Madrid gonta-ganti hingga lima pelatih dalam tiga musim terakhir, mulai menepikan Ronaldo.

Setelah mendapatkan nomor 9 pada musim keduanya, 2003/2004, seiring kepindahan Morientes, Ronaldo hanya bertahan 4,5 tahun di Madrid. Musim dingin 2007, pemain kelahiran 18 September 1976 itu pindah ke AC Milan dalam usia 30 tahun. Meski begitu, dia akan terus dikenang selamanya, termasuk sebagai pemain asing kelima di Madrid yang mampu mencetak 100 gol di klub tersebut.

Sumber: Planetfootball, Wikipedia