Delapan Gelar Bundesliga Beruntun Bayern Munich

Kemenangan 1-0 Bayern Munich atas Werder Bremen sudah cukup untuk membuat tim Bavaria tersebut merengkuh trofi Bundesliga kedelapan secara beruntun. Bayern pun merayakannya di Weser-Stadion yang nyaris kosong.

Kemenangan atas Bremen ini menandai 11 kemenangan beruntun Bayern di Bundesliga. Kini mereka berjarak 10 poin dari peringkat kedua, Borussia Dortmund, yang sudah tak mungkin bisa mengejar karena tinggal sisa tiga pertandingan lagi.

Kemenangan Bayern ditentukan lewat gol Robert Lewandowski. Memanfaatkan umpan Jerome Boateng, Lewandowski menahan bola dengan dada, lalu langsung menendangnya ke arah kanan gawang Bremen.

Pertandingan sempat terhenti karena pemain Bremen merasa kalau Lewandowski offside, sementara hakim garis tidak mengangkat bendera. Namun, berdasarkan tayangan ulang, terlihat Lewandowski berlari memutar dan onside.

Setelah wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir, para pemain Bayern merayakannya di stadion yang hampir kosong. Mereka menjuarai Bundesliga dengan sisa dua pertandingan lagi. Bayern sendiri menyelesaikan pertandingan dengan 10 orang usai Alphonso Davies menerima dua kartu kuning.

Lewandowski sudah mencetak 31 gol di Bundesliga musim ini. Ia menyamai capaian Pierre-Emerick Aubameyang, yang juga mencetak 31 gol sebagai pemain asing dengan gol terbanyak pada 2016/2017.

Hal yang unik terjadi pada perayaan gol Bayern. Musim lalu, mereka melakukannya di Allianz Arena di hadapan 75 ribu pasang mata. Bayern pun menuntaskan dahaga para penggemarnya usai menang besar 5-1 atas Eintracht Frankfurt.

Akan tetapi, Selasa (16/6) kemarin, tidak ada suporter yang hadir di Weser-Stadion yang berkapasitas 42 ribu penonton. Gelar juara Bayern pun diberikan di bawah guyuran air hujan.

Saat wasit meniupkan peluit tanda pertandingan berakhir, teriakan para penggemar Bayern menggema di stadion yang kosong. “Sungguh sensasional bagaimana kami bermain dalam beberapa bulan terakhir. Anda bisa merasakan gairahnya, rasa senang untuk sepakbola dan semangat tim,” kata Hans-Dieter Flick, pelatih Bayern peraih empat gelar Bundesliga.

Keberhasilan Bayern menjuarai Bundesliga tampak mudah-mudah saja. Padahal, mereka mesti melalui momen sulit di awal musim. Salah satunya ketika kalah besar 1-5 atas Eintracht Frankfurt pada 2 November 2019. Ketika itu, Bayern duduk di peringkat keempat klasemen sementara, terpaut empat poin di belakang Borussia Monchengladbach di puncak klasemen.

Hasil ini membuat masa kerja Niko Kovac yang selama 16 bulan harus terhenti. Flick akhirnya ditunjuk sebagai manajer interim, sebelum menandatangani kontrak baru hingga 2023 pada April lalu. Di bawah Flick, Bayern kembali bersinar.

Bayern juga masih berpeluang meraih trofi DFB Pokal. Di final, yang digelar pada 4 Juli di Berlin, Bayern akan ditantang Bayer Leverkusen. Selain itu, Bayern juga masih melaju di Liga Champions. Mereka hampir mencapai perempatfinal usai menang 3-0 atas Chelsea di leg pertama di babak 16 besar.

“Kami kini sudah mengambil langkah pertama untuk mencapai tujuan besar kami. Tapi kami juga punya kompetisi cup di hadapan kami dan tentu saja pertandingan Liga Champions adalah sesuatu yang tak bisa Anda rencanakan dan kami masih harus bertahan untuk pertandingan melawan Chelsea,” kata Flick.

Ada sejumlah fakta menarik dari keberhasilan Bayern Munich meraih trofi Bundesliga musim 2019/2020. David Alaba dan Thomas Muller memenangi trofi Bundesliga mereka yang kesembilan. Keduanya menyamai rekor Franck Ribery musim lalu.

Selain itu, Hansi Flick menjadi orang ketiga yang memenangi Bundesliga untuk Bayern sebagai pemain dan pelatih. Sebelumnya, capaian ini dipegang Franz Beckenbauer dan Niko Kovac. Flick memenangi Bundesliga sebagai pemain pada 1985/1986, 1986/1987, 1988/1989, dan 1989/1990.