Besiktas dan Fenerbahce, Derby dari Sisi Istanbul yang Berbeda

Foto: Goal.com

Besiktas dan Fenerbahce SK adalah persaingan kesebelasan yang sukses di Super Lig Turki. Keduanya sama-sama berasal dari Istanbul. Sejarah pertemuan keduanya pun sudah tercatat hingga hampir satu abad yang lalu, dan telah berkembang secara tradisi, sehingga menarik perhatian yang besar.

Besiktas sudah berdiri sejak 4 Maret 1903, sementara Fenerbahce dilahirkan pada 3 Mei 1907. Pertemuan pertama mereka terjadi pada 28 November 1924 dalam pertandingan persahabatan di Stadion Taksim. Pertandingan itu justru dimenangkan Fenerbahce yang lebih muda dari Besiktas dengan skor 4-0.

Seiring berjalannya waktu, Besiktas dan Fenerbahce kian populer di Turki. Pendukung mereka tidak hanya ada di Istanbul, melainkan di luar kota tersebut mulai bermunculan. Semakin banyaknya pendukung Besiktas dan Fenerbahce, hooliganisme antara pendukungnya pun menjadi fenomena lain dari tahun ke tahun.

Dari Sisi Turki yang Berbeda

Ketika mereka bertemu dalam pertandingan, tidak jarang bentrokan terjadi sampai melibatkan kursi dan kembang api saat perkelahian di stadion dan sekitarnya maupun di jalanan. Sebetulnya, pertandingan ini tidak hanya kaya akan rekor pertemuan, melainkan nilai-nilai kultural.

Kedua klub ini berasal dari dua sisi Bosphorus yang berbeda. Seperti yang diketahui bahwa Istanbul terletak mengapit Bosphorus yang merupakan sebuah selat pemisah Turki bagian Eropa dan Asia yang menghubungkan Laut Marmara dengan Laut Hitam.

Nah, Besiktas didirikan di Istanbul sisi Eropa, sementara Fenerbahce terletak di Istanbul sisi Asia. Tapi pendukung kedua kesebelasan ini ada di dua sisi tersebut. Tapi jika merujuk pada poling yang dibuat situs Bilyoner dan koran harian Hurriyent, pendukung Fenerbahce lebih banyak daripada Besiktas di Turki. Fenerbahce memiliki rataan pendukung 34 persen dan Besiktas 19 persen. Jika melihat poling tersebut, rasanya tidak aneh karena Fenerbahce lebih banyak mengoleksi gelar juara daripada saudara tuanya tersebut.

Hawa Panas Fenerbahce vs Besiktas

Total, Besiktas mengoleksi 53 trofi dan Fenerbahce sudah mengoleksi 65 gelar juara. Rekor pertemuan pun dimenangkan Fenerbahce atas kemenangan 132 kali dalam 348 pertandingan. Sisanya, Besiktas cuma mampu mengalahkan saudara mudanya itu 124 kali dan 92 berakhir imbang. Atas sejarah dan pertemuan itulah yang membuat salah satu derby di Istanbul ini selalu memanas. Sejak dahulu Besiktas yang berdiri dan populer terlebih dahulu, tidak ingin kalah oleh saudara mudanya.

Maka dari itu pertandingan antara Besiktas dengan Fenerbahce cukup kentara dengan adegan kekerasan yang melibatkan pendukungnya juga. Panasnya di dalam lapangan sangat terasa pada pertandingan Super Lig 2017/2018 yang digelar di Stadion Sukru Saracoglu pada 23 September 2017. Sebanyak 15 kartu kuning dan lima kartu merah dikeluarkan pada laga yang berakhir 2-1 untuk tuan rumah Fenerbahce.

Insiden berdarah pun terjadi pada pertandingan 19 April lalu. Pelatih Besiktas, Senol Gunes, mendapatkan jahitan di kepalanya karena dilempar pendukung Fenerbahce pada menit ke-58 sekaligus mengakhiri pertandingan leg dua semifinal Piala FA Turki 2017/2018 di Stadion Sukru Saracaoglu. Asisten pelatih Besiktas, Erdinc Gultekin juga terluka ketika kekacauan pertandingan tersebut.

https://twitter.com/futbolarena/status/987048182986264579?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E987048182986264579&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.thesun.co.uk%2Fsport%2Ffootball%2F6096557%2Ffenerbahce-vs-besiktas-manager-senol-gunes-struck-head%2F

Sebelumnya, laga pun sempat diberhentikan selama lima menit karena pendukung Fenerbahce yang menjadi tuan rumah saat itu melakukan lemparan kepada Ricardo Quaresma, gelandang serang Besiktas, ketika mengambil tendangan sudut. Laga saat itu memang sangat sengit dalam agregat 2-2 pada pertemuan pertama yang melahirkan delapan kartu kuning dan tiga kartu merah.

Pada laga ini pun tensi panasnya bisa dilihat dari kartu merah yang diberikan kepada Pepe, bek Besiktas, karena menekel dua kaki Josef de Souza, gelandang Fenerbahce, pada menit ke-30. Segalanya benar-benar terasa sangat panas ketika Tolga Zengin, kiper Besiktas, bersitegang dengan peberapa pendukung Fenerbahce. Hal itu membuat bentrokan pecah pada menit ke-58 sehingga Gunes terkena lemparan sampai jatuh ke tanah ketika melerai Zengin.

Gunes terlihat memegangi kepalanya dengan kesakitan sebelum ditolong ke luar lapangan dengan kawalan keamanan stadion. Tapi Gunes harus jatuh ke tanah lagi setelah mendapatkan lemparan lainnya. Insiden itu membuat Gunes membutuhkan lima jahitan di ruang perawatan stadion sebelum dibawa ke rumah sakit karena mengalami gegar otak ringan.

“Dia (Gunes) terpukul oleh sesuatu dan mengalami gegar otak ringan. Kami akan mengawasi (lukanya) malam ini untuk memastikan baik-baik saja dan bisa memulangkannya di pagi hari,” ujar Yunus Aydin, dokter yang menangani Gunes seperti dikutip dari ESPN FC.

Sementara para pemain Besiktas meninggalkan lapangan setelah insiden tersebut. Meskipun mereka juga harus berhadapan dengan pendukung Fenerbahce di lorong pemain stadion. Tapi bentrokan besar tidak terjadi karena dikawal keamanan pertandingan. “Ini adalah hari yang menyedihkan bagi sepakbola Turki. Derby di liga kami cenderung menegangkan, tapi kami tidak pernah mengalami insiden seperti ini,” imbuh Fikret Orman, Presiden Besiktas.

“Kami juga memainkan derby di stadion kami, tapi tidak pernah terjadi seperti ini. Kami datang ke stadion sebagai tamu, ini adalah kegagalan total dari keamanannya,” keluh Orman lebih lanjut.

Federasi Sepakbola Turki (TFF) memutuskan jadwal dilanjutkan tanpa penonton untuk pertandingan terusan semifinal leg kedua. Tapi Besiktas menolak tanding ulang sehingga Fenerbahce dinyatakan menang ke final. Keputusan itu membuat Besiktas dihukum 4 juta lira sebagai pembayaran kembali uang operasional Piala FA Turki 2017/2018 dan larangan tampil di kompetisi itu pada musim ini.

Sementara hukuman untuk Fenerbahce adalah tiga pertandingan tanpa penonton dan denda 1 juta lira. “Besiktas membaut keputusan yang sulit. Saya lebih suka kalah daripada menang dengan cara ini,” kata Aykut Kocaman, Pelatih Fenerbahce, seperti dikutip dari reuters.

Pertemuan terakhir Besiktas dan Fenerbahce digelar pada 25 September lalu. Skor berakhir 1-1 atas gol yang dicetak Ryan Babel, gelandang Besiktas, dan Andre Ayew, penyerang Fenerbahce. Pada laga ini pun pertandingan di lapangan tidak kalah panas karena wasit harus mengeluarkan enam kartu kuning dan satu kartu merah untuk Caner Erkin.

 

Sumber lain: BBC, Bleacher Reports.