Hal lain yang membedakan Derby Merseyside adalah jumlah pemain yang mewakili kedua tim. Sepanjang sejarah, adanya transfer pemain antara kedua klub ini adalah sesuatu yang lumrah. Di mana jarang ditemukan banyak pertandingan derbi lainnya saling mentransfer pemainnya.
Pernah ada 20 pemain yang meninggalkan Everton untuk bergabung dengan Liverpool dan 10 melakukan perjalanan sebaliknya pada 1970-an. Pemain yang paling terkenal untuk pindah antara klub itu adalah Peter Beardsley. Ketika Graeme Souness memutuskan untuk menjualnya ke Everton dengan alasan yang masih belum diketahui sampai saat ini.
Ada juga sejumlah pemain yang bermain untuk kedua klub tetapi tidak secara langsung seperti Steve McMahon. Memiliki pemain yang merupakan pahlawan bagi kedua pendukungnya, membantu rasa hormat kedua kelompok pendukung seperti kepada Beardsley.
Ia menerima sambutan hangat dari pendukung Liverpool selama bermain untuk Everton. Hal yang sama berlaku untuk Gary Ablett. Abel Xavier adalah pemain terakhir yang pindah antar klub itu. Tahun 2002, ia bertukar biru untuk merah dan bergabung dengan Liverpool.
Lapangan adalah Medan Perang Sesungguhnya
Everton melawan Liverpool memiliki nama lain. Nama tradisional itu adalah derbi yang bersahabat. Banyak orang yang mendengar itu dan menganggapnya berarti pertandingan dimainkan dengan sedamai mungkin. Tapi nyatanya jauh dari itu.
Sebab pertandingan Derby Merseyside akan melihat banyak kartu merah daripada pertandingan Liga Primer Inggris lainnya dalam 20 tahun terakhir. Inilah yang membuat pertandingan disebut derby panas tapi terlihat seperti kontes yang menggelitik.
Persaingan di dalam maupun luar lapangan telah meningkat sejak pertengahan 1980-an. Sejak 1992, Derby Mersyside memiliki lebih banyak pemain yang diusir daripada pertandingan Liga Primer Inggris lainnya. Merupakan yang terbanyak dalam sejarah Liga Primer Inggris selama era modern.
Maka dari itu Derbi Merseyside disebut sebagai pertandingan paling tidak disiplin dan eksplosif di Liga Primer Inggris. Stadion Anfield dan Goodison Park cuma Stanley Park sehingga jaraknya sangat dekat. Meskipun tribun jadi sarana tamasya bagi warga Liverpool, tapi lapangan hijau menjadi medan tempur yang sengit bagi klub.
Seperti pertemuan pada Februari 1991 disebut-sebut sebagai Derbi Merseyside paling dramatis. Liverpool unggul tiga gol terlebih dahulu, kemudian dibalikan Everton. Sampai pada akhirnya John Barnes menyelamatkan Liverpool dari kekalahan.
Tidak lupa juga dengan perayaan gol kontroversial Robbie Fowler dengan gestur menghirup kokain pada April 1999. Tapi yang paling mencenangkan adalah baku hantam Francis Jeffers, penyerang Everton, dengan Sander Westerveld, kiper Liverpool pada pertandingan September 1999.
Kesenjangan Everton dengan Liverpool pun semakin menyempit sejak 2007/2008. Steven Gerrard pernah dua kali diusir dalam laga Derby Merseyside. Phil Neville yang sejatinya mancunian dan pernah mengapteni Everton, semakin menambah pertempuran.
Ia pun pernah dua kali diusir dalam laga Derby Merseyside. Pertandingan itu juga pernah meretakan hubungan Mikel Arteta dan Xabi Alonso. Dua orang kelahiran Basque ini, konon sampai tidak berbicara satu sama lain dalam beberapa waktu.
Pada musim lalu, Marco Silva, Manager Everton, dibuat panas karena para pemain dan staff pelatih Liverpool merayakan gol berlebihan saat pertandingan putaran pertama. Khususnya Jurgen Klopp, Manajer Liverpool, yang berlari hingga ke tengah lapangan untuk memeluk Alisson Becker meski laga masih dimulai.
“Mereka melakukan selebrasi gol keberuntungan. Merayakannya seperti final Piala Dunia,” imbuh Silva seperti dikutip dari Goal.
Kemudian Klopp membalas Silva melalui perang di media massa. “Tidak ada yang benar-benar membiarakan Watford atau Everton,” kata Klopp.
Everton menghalangi Liverpool menjadi juara musim lalu dengan menahan imbang 0-0. Kesebelasan berjuluk The Toffes itu tampil luar biasa. Pickford banyak menangkis peluang Liverpool karena tidak ingin mengulangi kesalahan putaran sebelumnya. Michael Keane tiba-tiba menjadi tembok raksasa yang melindungi Pickford dengan menghalang-halangi lini serang Liverpool.
Enam intersepsi berhasil dilakukan Keane. “Kami memiliki lima atau enam peluang besar. Tetapi Jordan Pickford atau bek di antaranya,” Klopp seperti dikutip dari BBC.
Persaingan terbentuk sejak pertemuan pertama pada 1894. Jarang ada musim di mana kedua klub itu tidak saling berhadapan. Sampai saat ini, mereka memegang rekor musim yang paling berturut-turut menampilkan derby di liga sejak 1962/1963.
Jadwal Liga Primer Inggris musim mendatang, mempertemukan mereka pada Desember nanti. Para pendukung Liverpool akan menanti Merseyside Derby untuk mengingatkan pendukung Everton akan kesuksesan di Liga Champions musim lalu.
“Sejujurnya, itu (Derbi Merseyside) selalu menadi sesuatu yang memotivasi Anda. Itu adalah permainan yang bagus untuk dimainkan. Ini pertandingan derby dan istimewa,” Van Dijk Sky Sports.
Derbi Merseyside adalah ketika semua pemikiran rasional muncul pada saat setiap pelanggaran, tendangan sudut dan gol yang muncul dalam minimal dua kali dalam waktu satu tahun. Tapi sebersahabatnya antar dua kubu, perlu diketahui bahwa tidak ada perasaan yang lebih baik sebagai seorang pendukung sepakbola daripada mengalahkan salah satu rival pada hari derbi.
Sumber lain: Bleacher Reports,