Rivalitas AIK VS Hammarby: Gairah Derbi yang Berwarna di Stockholm  

Pertandingan antara AIK dengan Hammarby adalah salah satu derbi terpenting di Swedia. Apalagi kedua kesebelasan ini memiliki dukungan yang cukup besar di Swedia. Buktinya, pertandingan antara dua kesebelasan mencapai 41.630 jumlah penonton pada 2015 lalu.

Jumlah penonton itu lebih banyak daripada pertandingan-pertandingan di negara-negara Nordik lainnya. Nordik merupakan wilayah geografis dan budaya di Eropa Utara dan Atlantik Utara. Istilah Nordik mencakup Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia, Swedia, Kepulauan Faroe dan Greendland.

“Melawan Hammarby ada 60.000 orang di sekitar pertandingan itu, tiket stadion terjual habis yang begitu fantastis di Liga Swedia dan saya rasa itu punya kemiripan dengan pertandingan Sunderland-Newcastle,” kata Sebastian Larsson, pemain AIK, seperti dikutip dari Independent.

Sementara itu, daerah perkotaan Stockholm adalah yang terbesar dan terpadat dari statistik daerah perkotaan di Swedia. Daerah itu tidak memiliki administratif sendiri, melainkan daerah yang terus menerus dibangun secara meluas.

Bersama Djurgårdens IF Fotboll, AIK dan Hammarby adalah kesebelasan besar di Stockholm. AIK memiliki pendukung di bagian utara pusat kota Stockholm, Swedia dan konsentrasi dukungan yang kuat dari barat laut. Hal itu tidak lepas dari berdirinya AIK di distrik Norrmalm yang merupakan bagian tengah dari pusat Kota Stockholm.

AIK didirikan pada 1891 dengan nama panjang Allmänna Idrottsklubben atau disingkat AIK. Nama itu memiliki arti klub olahraga umum karena mencerminkan bahwa AIK terbuka untuk semua orang terutama atletik. Di sisi lain, Hammarby merupakan dari distrik selatan pusat kota.

Hammarby didiriakan di Södermalm pada 1889 yang awalnya adalah Hammarby Roddförening atau asosiasi dayung. Lalu dilakukan diversifikasi ke olahraga lainnya sehingga namanya menjadi Hammarby Idrottsföreningatau disingkat menjadi Hammarby IF pada 1897.

Dengan kedua kesebelasan yang didirikan di Stockholm, mudah untuk memahami mengapa AIK dan Hammarby menjadi rival. Berasal dari berbagai bagian kota yang sama, mudah juga untuk melihat mengapa masing-masing kelompok pendukung ini tidak menyukai satu sama lain.

Kesebelasan ini sendiri sudah memainkan banyak pertandingan selama bertahun-tahun sejak 1920. “Saya tahu betapa artinya bagi orang-orang, terutama di Stockholm, persaingan antar klub untuk menjadi tim nomor satu di kota itu,” ujar Larsson.

Bagi AIK, salah satu kemenangan paling berkesan melawan Hammarby terjadi pada 2009. AIK sedang memperebutkan gelar Liga Swedia. Sedangkan Hammarby berusaha menghindari turun ke divisi kedua. AIK menang dengan skor 2-1 dan beberapa hari kemudian, Hammarby terdegradasi.

Pesan dari Tribun Stadion

Suporter AIK disebut AIK:are atau dibaca Gnagare yang artinya hewan pengerat. Pendukung AIK dapat ditemukan di seluruh Stockholm dan Swedia. Kelompok supoerter AIK secara khusus adalah Black Army, Ultras Nord, Sol Invictus dan Firman Boys. Ada pun AIK Tifo yang khusus mengatur koreografi di tribun stadion.

Di sisi lain, pendukung Hammarby disebut sebagai Bajare yang tidak lepas dari julukan klub, Bajen. Atau pendukung Hammarby juga sering disebut Hammarbyare. Secara historis, Hammarby dianggap sebagai klub dengan basis pendukung kelas pekerja karena hubungannya dengan distrik Södermalm.

Distrik Södermalm merupakan kelas pekerja di Stockholm pada dulunya. Tapi sampai sekarang, Hammarby berhasil menarik pendukung dari seluruh lapisan masyarakat. Hammarby jarang memenangkan gelar, tapi para pendukungnya tidak peduli. Bagi mereka, kecintaan kepada tim seperti sebuah agama.

“Kemiripan selalu dalam hal cara tim memainkan pertandingan. Tetapi dukungan dari pendukungnya berbeda. Kami sangat bersemangat memberi dukungan kepada tim kami dan bersedia melalui masa-masa sulit. Kami pantas mendapatkan sesuatu yang lebih baik terjadi,” kata Marcus, pendukung Hammarby, seperti dikutip dari Slow Travel Stockholm.

Pertandingan antara AIK dengan Hammarby selalu meriah. Kembang api telah menjadi bagian dari budaya pendukung Swedia sampai sekarang. Pendukung sepakbola di Swedia sangat bangga memamerkan keterampilan mereka dengan bendera dan asap di tribun stadion.

Ditambah dengan diizinkannya pendukung rival datang ke pertandingan. “Mereka selalu memiliki pesan yang ingin mereka sampaikan sebelum kick-off dan menghabiskan banyak waktu dan melakukannya untuk itu. Di antara dua kelompok pendukung, itu adalah permainan itu sendiri,” kata Larsson.

Terutama di bagian belakang gawang yang penuh membuat seluruh tribun menjadi suasana khusus. Ini adalah sesuatu yang mungkin tidak dialami di Inggris. Ketika nyanyian menjadi jelas menonjol. Maka bisa disimpulkan bahwa ini adalah rivalitas yang dimainkan dalam gairah kehidupan dan warna.