Robin van Persie mendapatkan kesempatan istimewa bermain untuk Arsenal dan Manchester United. Di sisi lain, baik United dan Arsenal dikenal sebagai salah satu rival besar di sepakbola Inggris. Ini yang membuat bisa tampil untuk keduanya telah menjadi kebanggaan luar biasa bagi para pesepakbola.
Menariknya, penyerang legendaris asal Belanda itu memang menghabiskan lebih banyak waktunya di Emirates Stadium, basis Arsenal. Namun, dia baru bisa merasakan kejayaan sebagai jawara Premier League setelah setelah pindah ke Old Trafford, di mana tim Setan Merah bermarkas. Lalu, di antara kedua klub raksasa itu, di manakah loyalitas Van Persie berada; Arsenal atau Manchester United?
Langkah Kontroversial
Pemain kelahiran Rotterdam, Belanda, 6 Agustus 1983 itu pindah ke Inggris pada 2004, setelah dia dikontrak oleh Arsenal dari klub yang membesarkan namanya, Feyenoord. Sebelumnya, dia sudah tiga musim bermain di skuat utama klub Belanda itu, usai menghuni tim akademi sejak 1999. Van Persie sendiri mulai belajar bermain bola di akademi Excelsior selama 11 tahun, sejak usia lima tahun.
Mengawali kariernya di Inggris, pemain yang akrab disebut RvP ini menghabiskan lebih dari sembilan musim di London utara. Setelah itu, dia melakukan langkah kontroversial dengan pindah ke Manchester United pada 2012. Kepindahannya saat itu tidak berjalan baik dengan basis fans Arsenal, di mana sejumlah penggemar menuduhnya melakukan pengkhianatan.
Sementara kesuksesannya bersama Arsenal hanyalah memenangkan gelar Piala FA 2004/2005 dan Community Shield 2004; menembus final Liga Champions 2005/2006 mungkin juga bisa dihitung, momen terpentingnya di Premier League baru datang ketika bergabung dengan Manchester United, ketika akhirnya dia mengangkat trofi juara liga di bawah arahan pelatih legendaris Sir Alex Ferguson.
Sikap untuk United
Makanya, selalu ada pertanyaan tentang di mana letak kesetiaan Van Persie antara Arsenal dan Manchester United. Dia memang tak pernah secara terbuka menyatakan klub disukainya di antara kedua tim tersebut. Tetapi, beberapa sikap yang ditunjukkan telah memperjelas pilihannya. Bahkan, hal tersebut telah menegaskan siapa yang didukung top scorer Timnas Belanda sepanjang masa itu
Menurut The Mirror, Van Persie dalam dua kesempatan menunjukkan preferensi untuk Manchester United dibanding The Gunners. Salah satunya, terlihat pada 2020, saat Arsenal secara mengejutkan berhasil menghancurkan The Red Devils 2-0 di hari Tahun Baru. Van Persie marah dengan hasil yang didapat tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer tersebut kala itu, ketika tampil di BT Sport sebagai pandit.
“Ketika saya mendengarkan Ole, dia terdengar seperti pria yang sangat baik. Saya ingin melihatnya sedikit lebih kejam, marah saja. Saya melihatnya tersenyum sekarang setelah pertandingan seperti itu. Ini bukan saatnya untuk tersenyum,” kata striker yang pernah jadi top scorer Premier League saat masih memperkuat Arsenal pada 2011/2012 dan bersama Manchester United musim berikutnya itu.
Pada 2021, Van Persie sekali lagi menunjukkan bahwa dirinya lebih Manchester United ketimbang Arsenal. Saat itu, dia menyebutkan empat penggawa Setan Merah dalam daftar pemain terbaik yang pernah berbagi lapangan dengannya, sementara dari skuat tim London Utara hanya dua pemain saja.
“Sangat sulit untuk menyebutkan satu,” ucapnya kepada BBC Sport ketika itu. “Saya akan memilih Dennis Bergkamp, Thierry Henry, Ryan Giggs, Paul Scholes, Wayne Rooney dan Ruud van Nistelrooy.”
Dukung Arsenal
Meski begitu, menariknya Sports Brief melaporkan Van Persie malah mendukung Arsenal untuk memenangkan gelar Premier League musim 2022/2023 ini. Pilihannya itu memang bukan tanpa alasan. Musim ini, The Gunners muncul sebagai favorit kuat untuk dinobatkan sebagai juara setelah performa luar biasa di bawah Mikel Arteta, di mana mereka bisa bersaing dengan Manchester City.
Sementara Manchester United sudah tak punya peluang untuk mengejar puncak klasemen. Makanya Van Persie menegaskan bahwa dia akan senang melihat Arsenal mengamankan mahkota musim ini.
Dia memang sudah tidak disukai fans Emirates Stadium setelah kepindahannya ke klub rival di Old Trafford tersebut, apalagi sukses memenangkan gelar Premier League di musim debutnya. Tapi, Van Persie tampakn berusaha menunjukkan tak ada yang rusak antara dirinya dan Arsenal, dengan striker legendaris itu menjelaskan pendapatnya tentang potensi juara mantan timnya tersebut musim ini.
Arsenal sendiri belum pernah juara Premier League lagi setelah terakhir kali pada musim 2003/2004, tepat sebelum Van Persie datang di awal musim berikutnya. Sementara itu, dia sempat menjajal Liga Turki setelah bertahan tiga musim di kota Manchester dengan memenangkan trofi liga. Setelah tiga musim berikutnya, dia kembali ke Feyenoord sebelum memutuskan gantung sepatu pada 2019 lalu.
Sumber: Sports Brief